14

1.9K 187 30
                                    

Silence Wang ft Dilraba Dilmurat - Just Now

Mon maap nih yak cerita ini selesai aku ada ide untuk bikin cerita Seokyu dan pasangan china yang lagi ku tonton.
Happy Reading gaes!









...

Rowoon terbangun tepat saat jam digital menunjukkan pukul 02.13 masih terlalu dini untuk bangun terlebih besok adalah akhir pekan. Rowoon dan Minhyuk tidur di ruang tengah, Hyeyoon membuat sofa yang berada di ruang tengah itu menjadi tempat tidur yang nyaman karena itu salah satu fungsi lainnya Joohyun membeli barang-barang memiliki kegunaan lebih.

Berjalan ke dapur Rowoon tidak berhasil menemukan letak gelas wajar saja bukan ini bukan rumah miliknya dan dirinya terlalu enggan membangunkan Minhyuk ataupun Hyeyoon hanya untuk bertanya dimana letak gelasnya.

"Kau terbangun?" Rowoon memutar tubuhnya menatap Hyeyoon yang berdiri dengan dress tidur bewarna putih rambutnya di ikat asal keatas membuat beberapa helai terjatuh begitu saja.

Kedua netra Rowoon mengikuti pergerakkan Hyeyoon yang menarik laci samping lemari pendingin dan mengambil gelas memberikannya pada Rowoon. "Apa kau selalu seperti ini pada setiap pria?"

Dahi Hyeyoon mengernyit tidak mengerti mendengar ucapan Rowoon, "Lupakan saja." Kemudian Rowoon berjalan menghampiri sebuah teko di meja makan dan menuangkannya ke dalam gelas.

Hyeyoon tersenyum kecil menatap punggung tegap Rowoon. "Aku tahu apa yang kau rasakan, tetapi saat ini aku sedang ingin membuat Joohyun Eonni bangga padaku karena sudah membesarkanku."

"Aku bahkan sudah ditolak sebelum mengatakannya." Masih dengan membelakangi Hyeyoon, Rowoon menggenggam gelasnya dengan erat. Pertama kali dalam hidupnya merasakan penolakan dan ini sangat menyakitkan.

"Aku dan Joohyun Eonni melewati banyak kepahitan, dalam hidupku yang terpenting adalah membuat Joohyun Eonni tersenyum saat melihatku dan merasa bahagia sudah membesarkanku." Hyeyoon menautkan kedua tangannya dengan erat menatap punggung Rowoon yang sejak tadi menegang.

"Aku sedang memikirkan untuk melanjutkan sekolahku di California, meskipun aku belum menyukaimu tapi aku cukup tersentuh dengan perlakuan yang kau berikan Rowoon." Ada jeda sejenak dalam ucapan Hyeyoon, "Saat aku kembali dan memiliki perasaan yang sama dan kau pun begitu mari membuat satu langkah lebih dekat tapi jika kau sudah tidak memilikinya lagi mari berteman seperti teman lama."

Meletakkan gelasnya Rowoon meninggalkan Hyeyoon di dapur dengan lampu yang bahkan tidak dihidupkan sedikitpun. Bahu Hyeyoon bergetar dengan napas yang tersengal, bohong jika dirinya tidak menyukai Rowoon kenyataan yang sebenarnya adalah dirinya juga menyukai teman sekalasnya itu.

Ada banyak hal dipikirannya termasuk Rowoon, keduanya masih terlalu muda untuk hal manis seperti cinta temannya yang lain. Hyeyoon hanya ingin meyakinkan dirinya juga Rowoon bahwa perasaan bisa berubah kapanpun dan tak ingin mengikat Rowoon pada ketidakpastian.

...

Soojung mengeluarkan ponselnya dan menyentuh icon kamera mengarahkan ponselnya dan memotret sosok Kyuhyun yang tidur memeluk punggung Joohyun yang juga tertidur, keduanya berada di atas ranjang dengan jam yang sudah menunjukkan pukul enam pagi.

Lalu Soojung membuka ruang chat dan mengirimkan foto itu dengan tulisan jika betapa posesifnya Kyuhyun pada Joohyun setelahnya Soojung keluar ruang peristirahatan dan menuju toilet untuk menyegarkan wajahnya.

Merasa berat pada pinggangnya Joohyun memindahkan tangan Kyuhyun yang ternyata semakin mengeratkan pelukkannya, "Aku harus harus segera pulang Sunbae."

"Aku akan mengantarmu."

Keduanya duduk di ranjang dengan Kyuhyun yang menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang dan Joohyun yang kini merapihkan rambut acak-acakan Kyuhyun.

"Aku membawa mobil, lagipula hari ini aku akan pergi bersama Hyeyoon."

"Aku bisa mengantar kalian jika seperti itu."

Joohyun menggelengkan kepalanya, "Hyeyoon mungkin merasa tidak nyaman, akhir-akhir ini gadis itu sedikit pendiam dan sulit mengetahui perasaannya." Ucap Joohyun.

"Baiklah, hubungi aku segera dan jangan matikan ponselmu." Ucap Kyuhyun bangkit dari ranjang sedangkan Joohyun masih terduduk di tengah ranjang menatap Kyuhyun yang berdiri.

"Apa kau selalu terlihat cantik saat bangun tidur seperti ini?" Tanya Kyuhyun merapihkan ikatan rambut milik Joohyun lalu mengecup bibir Joohyun sekilas dan membuat tiga orang diambang pintu bergeriak histeris.

Seolah sadar Joohyun mendorong Kyuhyun menjauhinya lalu keluar ruangan dengan wajah yang merah padam. Dokter Park, dan empat dokter magang itu menatap Kyuhyun yang mengusap tengkuknya dengan canggung.

"Apa kami mengganggu waktu kalian? Matahari sudah diatas jadi tidak mungkin jika aku salah dalam suatu keadaan." Ucap Dokter Park tersenyum.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya lalu bertanya, "Apa mereka Dokter magang yang saat itu anda ceritakan?" Dokter Park mengangguk lalu empat dokter magang itupun mengenalkan diri mereka.

"Karena Joohyun akan cuti hingga dua hari ini. Kalian akan kuserahkan pada Dokter Jung Soojung dan Dokter Kang Minhyuk, pastikan kalian membuat laporan dam dua hari ini dan menyerahkannya pada Dokter Seo Joohyun hari berikutnya. Setelahnya kalian akan berada di bawah pengawasan Dokter Seo." Ucap Kyuhyun dan setelahnya meninggalkan ruang peristirahatan.

"Ah pria itu memang bisa berubah secepat itu." Gumam Dokter Park tersenyum.

...

Mobil yang Joohyun kendarai terpakir di area pemakaman, tidak ramai tapi sejauh kedua matanya melihat sekitar terlihat ada beberapa orang datang dengan sebuah bunga. Pandangannya lalu beralih menatap Hyeyoon yang terlihat melamunkan sesuatu.

"Mau menceritakannya?" Tegur Joohyun membuat Hyeyoon menggelengkan kepalanya.

Tak lama Hyeyoon menatap Joohyun membuat sang kakak terkejut dengan sikap tiba-tiba Hyeyoon, "Kau benar-benar akan mengirimku ke California?" Joohyun mengangguk dengan senyum terbit di wajahnya lalu berjalan keluar mobil diikuti Hyeyoon.

"Disana kau akan pergi bersama Kakek Seo Jin, kau bahkan bisa kembali saat libur musim panas." Ucap Joohyun dengan santai.

"Aku selalu senang saat menjaga dan merawatmu saat bayi hingga kau menjadi seorang remaja seperti saat ini, tapi aku lebih senang jika kau memulai hidupmu sendirk dengan impianmu. Aku tahu kau berniat masuk kedokteran hingga kau diam-diam mempelajari bukuku, aku sama sekali tidak keberatan awalnya tapi saat aku melihat laptopmu aku tahu apa yang kau sukai. Ini hidupmu Hyeyoon lakukanlah sesuai dengan keinginanmu begitupun dengan pria tinggi itu."

Hyeyoon menatap Joohyun yang menatap dua guci berisikan abu kedua orangtuanya, di dalam lemari itu terdapat foto dirinya dan Joohyun juga foto keluarga mereka. "Saat itu aku begitu terpukul melihat paman dan bibi, otakku yang pintar seakan tidak bisa bekerja dengan baik bahkan saat Dokter Park memberitahukan keadaanmu." Mengambil jeda dalam isaknya Joohyun masih enggan menatap Hyeyoon.

"Saat kau membuka kedua matamu aku bahkan bingung apa yang harus kulakukan denganmu yang bahkan hampir menggoreskan pisau buah pada nadi di tanganmu. Lalu saat keadaanmu membaik aku bersyukur tapi ternyata keadaanku lah yang memburuk karena takut kau meninggalkanku hingga aku melupakan kau juga ingin hidup bebas seperti remaja lainnya."

"Aku senang kau menjadi remaja yang selama ini diinginkan oleh bibi, dan aku yang membuat putrinya seperti keinginannya. Aku akan menunggumu di luar tidak perlu terburu-buru." Ucap Joohyun menepuk bahu Hyeyokn dengan pelan lalu meningglkan Hyeyoon yang terisak.

Hampir empat tahun keduanya tidak pernah membicarakan hal-hal pribadi yang menyakiti hati mereka kini perasaan sesak itu melambung begitu saja. Hyeyoon yang tidak bisa melakukan apapun dan Joohyun yang takut kehilangan.

Jika boleh jujur Joohyun tidak menginginkan Hyeyoon pergi jauh tapi ini untuk kebahagian remaja itu sendiri jadilah Joohyun hanya bisa melepasnya dengan dibantu pengawasan Kakek Seo Jin.

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang