15

2K 197 36
                                    

Mao Buyi - Unsullied
Coba aku mau minta recomed drama china fantasy-historial kek Eternal Love of Dream, Ten Miles, dan Ashes of Love. Sriusan deh aku tuh lagi skripsian tapi suka diem2 nontonin drama sama baca novel+wattpad.
Happy Reading!







...

Joohyun memejamkan kedua matanya dengan menggigiti bibir bawahnya merasa kepalanya pening mengingat kejadian terakhir kali di rumah sakit. Dua hari ini Kyuhyun selalu menelponnya saat malam tiba hanya untuk menanyakan keadaannya tidak ada hal penting lainnya yang dibicarakan hanya obrolan ringan.

Berjalan melewati loby beberapa perawat dan dokter muda tersenyum menatapnya membuat Joohyun merasa canggung. Lalau bahunya di rangkul oleh Kang Minhyuk dan tangan kanannya di rangkul oleh Soojung, wajah kedua juniornya nampak cerah dengan senyum yang menghias.

"Eonni, tidak mengambil cuti dan aku menggantikanmu apa tidak ada hadiah untukku?" Tanya Soojung.

"Aku membuat makan malam untuk Hyeyoon dan teman-temannya bahkan menginap tentu saja aku harus mendapatkan hadiah." Ucap Minhyuk kemudian.

Memasuki lift Joohyun lalu memberikan kartu kreditnya pada Soojung yang memekik senang bukan main. "Eonni, aku baru ingat jika kau harus menghadap Direktur rumah sakit saat tiba." Joohyun menatap garang Soojung lalu memencet tombol 2 dimana ruangannya berada untuk mengganti pakaian dan segera menghadap Direktur.

"Astaga! Apa aku membuat kesalahan?" Gumam Joohyun panik membuat kedua juniornya terkekeh.

"Tentu saja kau membuat Direktur jantungan pagi lalu." Ucap Minhyuk dengan santai.

Otak pintar Joohyun melambat hingga akhirnya pintu lift terbuka membuat Joohyun bergegas. "Bertaruh jika dalam waktu dekat akan ada pernikahan." Ucap Soojung menatap Minhyuk.

"Tidak, mereka akan mempunyai bayi terlebih dahulu." Soojung menatap kesal wajah mesum Minhyuk tapi kemudian mengangguk menyetujui.

"Jika aku menang kau harus menuruti semua permintaanku selama tiga bulan." Ucap Minhyuk tersenyum manis membuat Soojung berdecak.

"Terlalu lama, cukup satu minggu saja." Tawar Soojung.

"Baiklah jika tidak menerimanya."

Kang Minhyuk sialan! "Baiklah kau menang tiga bulan tidak lebih!" Dalam langkahnya senyum terbit di bibir Kang Minhyuk mendengar persetujuan Soojung.

...

Joohyun menghela napas begitu Direktur Cho mempersilahkannya duduk, keduanya duduk dengan teh hangat di hadapan mereka. Selama dirinya bekerja di rumah sakit tidak pernah sekalipun sang Direktur memanggilnya secara pribadi seperti ini ataupun pertemuan biasa. Keduanya hanya akan saling menyapa formal antara atasan dan bawahan senior dan junior seperti yang lainnya.

"Aku ingin bertemu denganmu kemarin, tapi ternyata kau mengambil cuti untuk adikmu yang baru saja selesai operasi." Ucap Durektur Cho.

"Setelah keluar dari rumah sakit adik saya meminta untuk berkunjung ke makam kedua orangtua kami, saya tidak bisa menolaknya." Balas Joohyun menunduk.

"Dan kau menyerahkan pasienmu pada dokter lain, seperti bukan Dokter Seo yang biasa aku dengar dari orang-orang rumah sakit."

Meskipun Direktur Cho berbicara pelan tapi disana terdengar dengan jelas nada kecewa, tapi kenapa?

"Anda pasti mendengar bagaimana Dokger Park menggambarkan karakter saya, tapi saya jelas tidak bisa mengabaikan adik saya yang bahkan selalu saya tinggalkan untuk pasien saya. Saya minta maaf sudah mengecewakan anda Direktur Cho." Balas Joohyun membungkukkan tubuhnya.

Direktur Cho tersenyum lalu menepuk bahu Joohyun meminta wanita di hadapannga kembali duduk dengan nyaman, "Apa kau akan bersikap sama saat sudah menikah? Mendahulukan keluarga dibandingkan pasienmu?"

Joohyun tersenyum lalu menjawab, "Saya selalu mengutamakan keluarga saya tapi jelas saya tidak bisa mengabaikan pasien, mengingat saya adalah seorang Dokter, dimasa depan hanya ingin keduanya berjalan seimbang mekipun sulit saya ingin mencobanya." Ada jeda sejenak, "Saya ingin menjadi Dokter bangsal seperti permintaan adik saya."

"Apa IGD terlalu berat untukmu?"

Joohyun menggelengkan kepalanya, "Adik saya terlalu mengkhawatirkan saya berada di IGD dan terus berbicara untuk menjadi Dokter bangsal."

"Pilihan tepat Dokter Cho, aku akan meminta Dokter Park memindahkanmu menjadi dokter bangsal."

Joohyun tertegun sejenak lalu kembali berucap, "Sebenarnya saya tidak tahu kenapa Direktur meminta saya datang pagi ini."

Direktur Cho tersenyum lalu menyesap teh hangatnya pelan, "Pagi lalu rumah sakit menjadi ribut karena Dokter Cho memiliki kekasih dan berlaku posesif kemudian saat berada di rumah Dokter Cho mengatakan akan menikahi seorang dokter." Joohyun menahan napasnya, jelas tahu siapa yang sedang mereka bicarakan.

"Sebenarnya aku keberatan jika Kyuhyun menikahi seorang wanita dengan latar belakang Dokter, pekerjaannya jelas menuntut untuk berada di rumah sakit hampir 24 jam. Sebagai ayah tentu saja aku sangat memperhatikan putraku."

"Maafkan saya, tapi putra anda dan saya tidak menjalin hubungan apapun." Ini jelas saja penolakan secara tersirat Joohyun tahu dengan jelas.

"Aku mendengar gosip yang beredar tentang kalian berdua dan tidak percaya jika kalian tidak memiliki hubungan apapun." Ucap Direktur Cho.

"Sekali lagi saya minta maaf sudah membuat anda mendengar gosip tidak mendasar seperti ini tentang putra anda dengan saya." Joohyun bahkan sudah kehilangan mukanya saat ini bingung harus seperti apa lagi menghadapi ucapan Direktur.

"Kyuhyun sudah memintaku untuk melamarmu." Ucap Direktur Cho mengelurkan kotak kecil bewarna hitam dan menyodorkannya ke arah Joohyun.

Joohyun terkejut bukan main jadi pembicaraan ini akan berakhir dengan sebuah lamaran? Lalu dimana Kyuhyun?

"Kyuhyun sedang di Daegu sejak kemarin dan akan kembali sore ini. Datanglah ke rumah kami bersama adikmu untuk makan malam." Ucap Direktur Cho menyesap kembali teh nya.

"Tidak perlu tertekan, jika kau menerimanya datanglah dengan cincin di tanganmu jika kau menolaknya ku harap kau tetap datang untuk undangan makan malam dariku secara pribadi." Joobyun mengangguk dengan bingung.

...

Hyeyoon menatap cincin di tangannya dengan berbinar lalu kedua matanya menatap Joohyun yang mengerutkan keningnya. Bukankah Joohyun harusnya bahagia karena bisa menikah dengan cinta pertamanya?

Berjalan ke arah lemari pakaian Joohyun kini Hyeyoon mengambil dress putih yang sudah lama di beli namun belum juga di pakai oleh Joohyun. "Pakai ini, kupikir ini cukup sopan untuk datang makan malam."

"Haruskah aku datang?" Mengambil dress yang disodorkan Hyeyoon.

Hyeyoon melipat kedua tangannya laku mengangguk, "Dokter Cho menginginkan jawabanmu malam ini, kau tentu harus memberinya jawabanya meskipun tidak sekalipun."

Sudah pukul lima sore, keduanya punya waktu dua jam untuk bersiap lalu segera berangkat, "Aku akan bersiap, Eonni juga bersiaplah."

"Hyeyoon, pakai jaketmu kau masih dalam pengawasan Dokter Park!" Pekik Joohyun tersadar begitu semangatnya Hyeyoon.

Tidak ada yang Joohyun persiapkan kecuali kesiapan mentalnya, perjalan yang memakan waktu hampir 45menit itu berlalu begitu saja dengan Hyeyoon yang terus saja berbica ataupun menyanyi bersamaan dengan radio yang di putar.

"Aku akan meminta tambahan uang saku pada Dokter Cho ketika kalian menikah." Gumam Hyeyoon berjalan menghampiri teras rumah keluarga Kyuhyun.

Kyuhyun berdiri di ambang pintu masuk dengan senyum tipis yang di balas Joohyun dengan senyum canggung, tak lama wajah Kyuhyun mengeras begitu sadar jika jemari Joohyun tidak menampakkan benda berkilau yang di dititipkannya pada sang ayah.

"Masuklah, mereka menunggu."

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang