13

1.8K 184 23
                                    

Sa DingDing - Left Hand Month

Aku update ya malam ini. Awas loh kalau ga baca wkwk.









...

Joohyun menyesap kopi hitamnya dengan perlahan menikmati sensasi panas dan pahit bersamaan. Koridor lantai dua tidak begitu ramai mengingat sudah malam hari dan sudah tidak ada lagi pengunjung hanya untuk sekedar melihat kerabatnya. Rumah sakit tempatnya bekerja memang sangat taat pada peraturan yang sudah di tetapkan dan dalam keadaan urgent bisa saja melanggarnya dan sejauh ini belum ada satupun yang melanggar peraturan tersebut.

"Apakah sangat cantik?" Samar-samar Joohyun bersandar pada dinding di samping mesin minuman mendengarkan beberapa perawat yang berbincang dengan nada suara yang sangat antusias.

"Tentu saja, tubuhnya tinggi seperti model-model yang sering kulihat di majalah." Sahut salah satunya.

"Aku berpikir ini akan menjadi sebuah kisah romansa di rumah sakit kita, akan ada banyak dokter wanita dan perawat wanita yang akan bersedih."

"Tentu saja, aku pun merasakan hal seperti itu. Rasanya Dokter Cho memiliki selera yang cukup tinggi lihat saja wanita cantik tadi."

Tak lama kemudian Joohyun mendengar langkah kaki orang lain, suara Soojung terdengar di  telinganya, "Apakah wanita yang baru saja masuk kedalam lift bersama Dokter Cho?" Tanya Soojung yang dibenarkan oleh para perawat.

Rasanya Joohyun tahu siapa yang di bicarakan oleh mereka, beberapa hari ini sepertinya wanita yang mengenalkan dirinya bernama Victoria Song itu memang sering datang ke rumah sakit dan berada di ruangan Kyuhyun saat siang ataupun sore dan terkadang menunggu Kyuhyun menyelesaikan pekerjaannya.

"Kalian tidak tahu jika Dokter Cho menyukai Dokter Seo?" Ucapan Soojung jelas membuat mereka terkejut tidak percaya begitupun dengan Joohyun yang menggelengkan kepalanya merasa geli dengan ucapan Soojung juniornya.

"Dokter Jung, kami pikir itu hanya sebuah gosip?" Tanya seorang perawat.

"Tentu saja itu kebenarannya, kalian bisa memperhatikan jika keduanya bersama dalam satu ruangan Dokter Cho akan terus melirik Dokter Seo dengan tatapan penuh cintanya." Ucap Soojung dengan serius.

Joohyun tidak tahan dengan ini, semua yang diucapkan oleh Soojung benar-benar membuatnya gerah dan merasa tidak nyaman. "Soojung, bisa bantu aku sebentar." Soojung menatap Joohyun dengan terkejut begitu pun dengan para perawat yang berdiri kaku disana.

Soojung memperhatikan punggung Joohyun yang berada di hadapannya, punggung kecil itu terlihat rapuh tidak seperti biasanya. "Eonni, kau baik-baik saja?" Joohyun membuka pintu ruang peristirahan dokter dan merebahkan tubuhnya pada sofa panjang yang kemudian Soojung membuat dua cangkir teh hangat untuk menghangatkan tubuh mereka.

Memasuki musim dingin akhir tahun ini angin nampak lebih dingin dari biasanya. "Kau bisa pulang jika mau, aku akan menggantikanmu. Kau juga belum memenuhi janji pada Hyeyoon bukan?"

Joohyun memejamkan kedua matanya tapi tidak dengan indra pendengarnya yang masih mendengarkan ucapan Soojung. "Baiklah, gantikan aku untuk dua hari ini."

Soojung tersenyum lalu menyesap teh hangatnya kembali menatap Joohyun yang masih terbaring dengan napas yang teratur, seniornya ini sudah terlelap sepertinya. Teh hangat yang dibuatnya bahkan belum di minum dan kopi yang masih setengah pada cup gelas kertas yang tersisa.

Mengambil selimut Soojung menyelimuti tubuh Joohyun dan menyalakan penghangat ruangan membuat tidur Joohyun lebih nyaman.

...

Hyeyoon membuka pintu apartemennya menatap dua orang temannya dengan bingung terlebih pada sosok Rowoon yang berdiri dengan senyum memikat miliknya.

"Dia memaksa untuk ikut saat aku mengajukan diri pada Guru Kwon untuk memberikan salinan tugas seminggu ini." Hyeyoon mengangguk mendengarkan penjelasan Bora lalu mempersilahkan keduanya masuk.

Tepat saat itu Kang Minhyuk datang dari dapur dengan apron merah muda yang menutupi kemeja putihnya. Tersenyum menatap teman-teman Hyeyoon adik dari seniornya di rumah sakit.

Saat dirinya akan pulang Soojung memberitahukan jika Joohyun tertidur di ruang peristirahatan dan memintanya untuk memastikan kondisi Hyeyoon di apartemen sedangkan Soojung akan mengambil bagian pekerjaan Joohyun. Bukankah keduanya junior yang sangat pengertian.

"Duduklah untuk makan malam, kebetulan aku membuat banyak masakan malam ini." Ucap Minhyuk tersenyum lalu mereka pun duduk.

"Oppa menginap malam ini?" Tanya Hyeyoon saat Minhyuk duduk di sampingnya membuat Rowoon tersedak karena terkejut dengan pertanyaan Hyeyoon.

Dengan reflek Hyeyoon memberika air mineral yang berada di gelasnya pada Rowoon yang langsung di tenggak habis membuat Kim Bora tersenyum kecil dengan menggelengkan kepala begitupun dengan Minhyuk.

"Aku akan menginap jika kau menginginkannya." Balas Minhyuk mengambil potongan dagin tumisnya dan menaruhnya di mangkuk nasi Hyeyoon.

Rowoon diam dan kembali menyantap makan malamnya dengan kedua telinga yang terbuka lebar mendengarkan setiap percakapan.

"Baiklah." Gumam Hyeyoon.

"Apa aku boleh menginap juga?" Tanya Bora yang disetujui oleh Hyeyoon.

"Kau tidak mau menginap? Menjaga dua gadis memang tidak sulit untukku tapi akan sulit jika mereka terlalu larut dalam belajar." Ucap Minhyuk pada Rowoon.

"Jika Hyeyoon mengijinkan aku akan menginap." Ucapnya kemudian, Hyeyoon menggigit sendoknya membiarkan kuah sup ayamnya mengalir di tenggorokkannya sedangkan kedua matanya menatap Rowoon dengan bingung.

"Kau bisa menginap, sebelumnya minta ijin dahulu pada kedua orangtua kalian." Ucap Hyeyoon.

Dalam diamnya Rowoon tersenyum tipis, tipis sekali sehingga tidak ada yang menyadari senyumnya. Rowoon tidak tahu hubungan apa yang dimiliki oleh Hyeyoon dan pria di hadapannya ini tapi bisa tidur bersama Hyeyoon di bawah atap yang sama membuat perutnya tergelitik senang.

...

Kyuhyun menatap wajah tertidur Joohyun. Ada guratan lelah disana membuat jemarinya dengan perlahan mengusapnya, wajah yang tidak pernah Kyuhyun lupakan saat wanita yang tertidur di hadapannya ini menyatakan cintanya.

Jika wanita lain akan menyerah atau menangis mengatakan dirinya tidak mempunyai hati lain dengan Joohyun yang justru membuat sebuah tantangan untuk membuatnya bisa melihat wanita itu. Sejak itu Kyuhyun selalu memperhatikan Joohyun saat mereka berada dalam satu tempat.

Beruntung penghangat ruangan bekerja dengan baik membuat Kyuhyun yang duduk di lantai beralasan karpet tipis tidak merasakan dingin sedikitpun.

Kyuhyun tersenyum menatap Joohyun yang membuka kedua matanya mendapati Kyuhyun berada di hadapannya, "Apakah tidak nyaman?" Joohyun menggelengkan kepalanya pelan.

Lalu jemari tangan kanannya mengelus pipi Kyuhyun dengan pelan meyakinkan jika dirinya sedang tidak bermimpi. "Sunbae, rasanya aku semakin mencintaimu." Gumamnya menatap Kyuhyun yang tersenyum geli.

"Kau berhasil membuatku melihatmu lebih jauh selama ini dan kau berhasil membuatku merasakan hal yang kau rasakan padaku." Ucap Kyuhyun.

"Jika ini mimpi aku sama benar-benar tidak ingin terbangun."

Dengan menarik tengkuk Kyuhyun ke arahnya Joohyun mengecup bibir Kyuhyun dengan lama. Rasa menyenangkan hinggap di hati Joohyun terlebih saat bibir Kyuhyun berhasil membuka bibir Joohyun membuat keduanya merasakan perasaan hangat menghinggapi hati keduanya.

Joohyun mengerutkan dahinya dengan kecewa ketika Kyuhyun melepaskan pagutan bibir keduanya, "Kau benar-benar akan menggodaku malam ini?"

Joohyun menggelengkan kepalanya tetapi jemari tangannya mengelus tengkuk Kyuhyun dengan intim membuat Kyuhyun kembali memagut bibir Joohyun dengan lembut. Tangan Kyuhyun bahkan berada di pinggang Joohyun menekan hal yang harus ditekankannya.

Demi Tuhan, mereka berada di rumah sakit saat ini.

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang