03

2.1K 217 21
                                    

Taeyeon - Spark

Ada yang nunggu cerita ini? Akibat nonton drama medis jadi begini nih halunya itu ampunnnn.
Happy Reading.






...

Joohyun menscrool layar ponselnya membaca beberapa artikel yang akan menjadi referensinya saat seminar nanti. Meskipun dirinya sudah menjadi dokter membaca beberapa buku ataupun artikel juga diperlukan untuk memperluas wawasannya terlebih anak sekolah jaman sekarang mempunyai pemikiran dan sudut pandangnya sendiri.

Suasana ruang rapat nampak tidak mengganggu Joohyun yang masih sibuk dengan ponselnya hingga Soojung yang berada di sebelahnya menyenggol lengannya dengan sikut wanita itu membuatnya segera menyimpan ponsel pintarnya pada saku jas kedokterannya.

Di depan sana direktur rumah sakit berdiri dengan seorang pria tinggi dengan wajah tampan untuk ini Joohyun mengakuinya lalu berdecak begitu menyadari siapa sang pria yang berdiri di depan sana.

"Ya! Eonni dengar dokter Cho akan berada di IGD!" Joohyun mengangguk dengan jari tangannya mengusap kening bingung.

Setelah acara pengenalan itu Joohyun kembali ke ruang IGD membuat laporan yang belum ditinggalkannya karena acara pengenalan tadi begitu mendadak.

"Joohyun." Joohyun menoleh mendapatkan dokter Park disisinnya dengan senyum lebar.

"Aku menemukan rekan untuk seminarmu akhir pekan ini." Lalu pandangannya mengikiti pandangan dokter Park ke arah pintu masuk IGD.

Pria itu menghampiri Joohyun dan dokter Park lalu membungkuk memberi sapaan sedangkan Joohyun berdehem menghilangkan kegugupannya.

"Dokter Seo akan mengawasimu selama disini meskipun kau lebih ahli." Ucap Dokter Park.

"Tidak masalah."

"Joohyun, kau juga akan pergi bersama Kyuhyun untuk seminar aku sudah membicarakan ini dengan atasan." Joohyun mengangguk menolak pun percuma jika atasan sudah mengijinkannya dirinya bisa apa?

Park Jungsoo berlalu meninggalkan kedua dokter itu dengan senyum merekah di bibirnya. Joohyun kembali dengan pekerjaannya lalu seolah tersadar dirinya mengambil beberapa data pasien dan memberikannya pada Cho Kyuhyun.

"Senior... maksudku anda bisa melakukan rekap pasien setelah pekerjaanku selesai kita akan melakukan visit." Ucap Joohyun sedangkan Kyuhyun menyunggingkan senyum kecil lalu mulai membaca data pasien disamping Joohyun.

...

Kyuhyun sudah mendengar kabar jika seminar yang akan dilakukannya akan menjadi salah satu acara dari kegiatan sekolah dan Seo Joohyun adik kelasnya semasa kuliah juga akan mengisi acara tersebut yang berlanjut menjadi liburannya.

Dengan ransel di punggungnya Kyuhyun berjalan menghampiri Joohyun yang nampak berbincang dengan beberapa orang yang tidak dirinya kenali.

"Seo Joohyun." Joohyun menoleh mendapati Kyuhyun di belakangnya.

"Kekasihmu dokter?" Joohyun menggerakkan kedua tangannya memberitahu jika mereka bukan sepasang kekasih seperti yang ada di pikiran mereka.

"Sayang sekali, kalian terlihat serasi." Ucap guru tersebut.

"Benarkah?"

"Ya!" Kyuhyun tersenyum mendengar umpatan kesal Joohyun.

Tidak berubah meskipun sudah lama tidak bertemu. Baik Kyuhyun maupun Joohyun saling mengenal dimasa lalu lebih tepatnya mungkin saat kuliah. Kyuhyun yang saat itu menjadi asisten dosen seringkali mendapatkan pernyataan cinta karena wajah tampan dan otak cerdasnya termasuk Seo Joohyun tapi sayang Joohyun mengalami nasib yang sama karena perasaan ditolak begitu saja seperti wanita lainnya.

Entah merasa tidak terima atau balas dendam Joohyun selalu memberikan hal terbaik dalam kuliahnya membuatnya mengikuti project yang sama dengan Kyuhyun dalam kurun waktu lima bulan. Cho Kyuhyun ingat jelas saat malam perayaan project mereka berhasil semua tim yang terdiri dari dua profesor satu dosen dan tiga mahasiswa termasuk Kyuhyun dan Joohyun makan malam bersama.

Usia mereka sudah dewasa saat itu dan salah satu teman mereka meminta untuk memesan soju, beruntung Kyuhyun tahan terhadap alkohol berbanding balik dengan Joohyun. Kyuhyun akui Joohyun nampak cantik dan menarik saat mabuk.

"Ayo! Pesawatnya akan take off." Mengikuti langkah Joohyun dibelakang Kyuhyun memperhatikan punggung kecil itu.

Keduanya memasuki pesawat menduduki dua kursi di tengah badan pesawat, kelas bisnis menjadi pilihan rumah sakit untuk setiap akomodasi yang digunakan untuk para dokter maupun perawat yang bekerja disana. Lalu kedua mata Joohyun menjelajahi area di depannya dimana kelas ekonomi yang hampir berisikan siswa sekolah berada.

Disisi lain Hyeyoon memandang Bora yang duduk di tengah badan pesawat bersama Kim Minjae. Karena dirinya mendaftarkan diri terakhir dan melihat dari no kursi penumpang Hyeyoon berada di dekat jendela entah dengan siapa dirinya akan duduk atau justru sendiri.

"Hallo Rowoon." Hyeyoon menoleh menatap teman sekelasnya yang duduk di hadapannya kini menyapa manis seorang laki-laki yang duduk di sampingnya.

Rowoon tersenyum lalu duduk di kursinya dengan menutup kedua telinga menggunakan headphone lalu memejamkan kedua matanya padahal pesawat belum takeoff.

"Hyeyoon..." Joohyun tersenyum canggung ketika adik dan teman di kursi depan menatap seorang laki-laki yang tertidur. Kemudian teman Hyeyoon berdecak kembali ke duduknya.

"Apa dia tidur?"

"Kurasa ya dia tertidur."

"Hem tampan."

"Eonni!" Joohyun terkekeh lalu memberikan botol obat pada Hyeyoon. "Akan lebih baik jika temanmu ini memastikan kau meminum obat." Hyeyoon berdecak yang kemudian diabaikan Joohyun.

Penerbangan yang memakan waktu empat setengah jam itu berjalan begitu membosankan bagi Hyeyoon. Biasanya Hyeyoon pasti akan berbincang bersama ayah dan ibunya tapi kali ini dirinya hanya berdiam diri Joohyun berada di bagian lain sedangkan temannya yang lebih tepat anak baru di kelasnya tertidur lagipula mereka memang tidak kenal dalam artian dekat.

Hyeyoon menepuk lengan Rowoon pelan berusaha membangunkannya karena dirinya ingin pergi ke toilet. Rowoon membuka kedua matanya dan mendapatkan manik mata cokelat milik Hyeyoon yang nampak berkilau. "Aku ingin lewat tapi kakimu menghalangi."

Mempunyai tinggi 190cm membuat Rowoon menjadi siswa tertinggi di kelasnya dan terkadang hal-hal seperti ini membuatnya kesal. Hyeyoon berlalu menuju toilet sedangkan Rowoon kini duduk di tempat Hyeyoon dan mulai memejamkan kedua matanya lagi.

...

Hal-hal kecil yang dilakukan Kyuhyun tak luput dari penglihatan Joohyun. Pria yang kini berusia tiga puluh lima tahun itu tidak memakai cincin dijemarinya menandakan jika Kyuhyun pria tanpa ikatan serius tapi tidak menutup kemungkinan jika pria itu memiliki kekasih.

Kamar hotel mereka bersebelahan itu sedikit melegakan untuknya. Berada di samping Kyuhyun membuatnya menjadi gugup dengan jantung berdegup keras padahal Kyuhyun tidak melakukan apapun padanya.

Ponselnya berdering dengan nama dokter Park tertera di layarnya lalu ibu jarinya menggeser tombol hijau untuk mengangkatnya.

Tanpa sadar Kyuhyun pun memperhatikan Joohyun dengan senyum tipis terukit di sudut bibirnya. Wanita itu mempunyai beragam ekspresi di wajahnya yang terkadang membuat Kyuhyun terheran-heran bagaimana bisa Joohyun memilikinya.

Hotel tempat mereka menginap berjarak lebih dari empat kilometer dari penginapan anak-anak sekolah yang melakukan study tour, pihak sekolah mengubah tempat penginapan di awal adalah hotel menjadi sebuah rumah singgah yang terlihat seperti sebuah asrama.

"Bagaimana?"

Hyeyoon menatap bertanya Bora disampingnya. "Duduk bersama Rowon."

Dua butir obat masuk kedalam mulutnya di dotong oleh tegukkan air mineral dalam gelas yang di minumnya. "Biasa saja, dia bahkan tertidur sebelum pesawat terbang."

"Benarkah?" Hyeyoon mengerutkan kening lalu mengangguk meyakinkan.

Tidak mungkin Hyeyoon katakan jika saat terbangun tadi dirinya tertidur di pundak Rowoon, dan lagi temannya itu ternyata sudah terbangun dari tidurnya. Memalukan!


HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang