Mengenai seorang pemuda bernama Changbin Seo yang tak pernah merasakan jatuh cinta sebelumnya. Kedatangan seseorang di sekolah nya, membuat ia merasakan sesuatu yang berbeda-yang bahkan ia sendiri bingung untuk menjelaskannya.
"Gak ada yang pernah n...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kak changbin langsung balik?", tanya felix.
changbin membuka helm nya, "lo ngusir gue?"
"bukan, bukan gitu maksudnya"
"gue mau ketemu bunda lah", changbin turun dari sepeda motornya.
"cih sokap banget sama bunda. dia pikir dia siapa sih?!", umpat felix dalam hati.
changbin menyingkirkan tubuh felix kemudian masuk ke dalam rumahnya. disana sudah ada bunda lee yang sedang duduk santai sembari menikmati teh hangat. bunda lee sontak menoleh ke arah pintu dan didapatinya sosok seorang anak lelaki yang asing baginya.
"kamu siapa?", tanya bunda lee.
"saya seo, bun"
"oalah nak seo! duduk sini duduk nak", sambut bunda lee dengan amat ramah.
changbin mengiyakan sambutan bunda lee dan menurutinya untuk duduk di ruang tamu keluarga lee.
"apa kabar bun?"
"baik kok. kata felix kamu sibuk banget ya? dia sampe bilang kamu gak mungkin kesini lho"
"sibuknya sedikit kok, bun. kalo buat ngunjungin bunda kayaknya masih bisa disempet-sempetin"
"emang cuma felix doang kali ya yang berlebihan"
changbin mengangguk, "emang, dia suka berlebihan"
"terus, anaknya sekarang kemana? kok cuma kamu yang kesini?"
"oh iya juga, tadi sih diluar bun"
"kenapa gak masuk?"
"kurang tau deh bun"
felix langsung saja masuk ke dalam rumahnya sambil berlari dan berujung lututnya terkantuk rak sepatu. "aduh!"
bunda lee dan changbin sontak menoleh, bunda lee dengan sigap dan cepat menghampiri anak sematawayangnya itu. "aduh kamu jangan ceroboh mulu dong"
"aduh sakit bun. iya iya gak lagi deh"
changbin mengantungi kedua tangannya di saku almet nya. "kalo gitu saya pulang dulu ya bun"
"udah mau pulang aja, cepet banget. gak mau ngeteh dulu sama bunda?"
"gak usah deh bun. udah mau malem juga"
"oh ya udah deh. kapan-kapan main kesini lagi ya"
changbin hanya mengangguk kemudian pamit untuk pulang pada bunda lee. felix yang masih meringis kesakitan cuma bisa menatap kepergian kakak kelasnya itu dari rumahnya.
"nih, udah. jangan lari-larian lagi, kamu udah kelas berapa sekarang? gak seharusnya kamu kayak tadi", gertak bunda lee.
