changbin menancap gasnya. ia mendengus, hampir sampai pada ujung dari asanya.
kriiing
"halo bin"
"kenapa ho?"
"jadi?"
"gak jadi bro, batalin aja"
"serius?"
changbin terdiam sejenak seraya masih mengarahkan setirnya.
"tahan dulu deh"
"oke. gue hubungin lagi nanti"
"sip"
changbin hanya tinggal mengarahkan setirnya ke arah kanan jika ingin pulang. tapi changbin berhenti kemudian memandangi wallpaper gawai miliknya yang kebetulan memasang foto felix dan dirinya. changbin memutar setirnya.
sampailah ia di tempat pengumuman tadi. ia berulang kali mengoreksi nama peserta lee felix tapi benar-benar tak ada yang salah dalam datanya.
"oh?", benak changbin.
"kenapa cuma felix yang gak dijabarin nilainya? cuma ada 0?"
changbin segera menanyakan pada staff tes yang meng-input datanya.
"pak, kalo boleh tau kenapa lee felix ini nilainya cuma 0? padahal peserta lain dijabarkan nilai-nilainya"
"oh dia peserta yang tidak hadir di hari tes"
"gak hadir? bapak apa gak salah orang? coba dicek ulang pak, barangkali salah input, soalnya peserta lee felix itu dateng pas tes"
"sebentar kalo gitu"
"ya pak"
"silahkan duduk dulu", changbin menurut dan langsung duduk.
"tidak ada yang salah dari data ini"
"tapi pak...."
"kalau sudah tidak ada keperluan silahkan keluar, saya ada kerjaan lain"
"pak..."
"silahkan keluar"
"b-baik pak", dengan kecewa changbin keluar ruangan itu.
changbin menyandarkan dirinya di dinding. ia mengusap wajahnya kasar, tak tahu harus melakukan apa lagi. tanpa sadar, ia terduduk sambil menundukkan wajahnya.
krieet
"nak changbin"
changbin menoleh perlahan, "ya pak?"
"maaf ada kesalahan yang dalam pendataan dari pihak kami. yang tidak hadir ketika hari tes itu adalah son jihwa"
"lalu hasil tes lee felix bagaimana pak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Never. ✓
FanfictionMengenai seorang pemuda bernama Changbin Seo yang tak pernah merasakan jatuh cinta sebelumnya. Kedatangan seseorang di sekolah nya, membuat ia merasakan sesuatu yang berbeda-yang bahkan ia sendiri bingung untuk menjelaskannya. "Gak ada yang pernah n...