Pagi ini Irene kembali terburu-buru berangkat ke kantor, Soju tadi malam memang tak sempat membuatnya mabuk, tapi sialnya malah menghangatkan suhu tubuh Irene hingga tidurnya begitu nyenyak. Rasanya Irene ingin memaki siapa saja pelaku yang merencanakan pesta perpisahan di hari kerja, karena jika dipikir-pikir bukankah itu tak efektif sama sekali, kenapa tidak menunggu sampai akhir pekan saja?
Kembali pada drama keterlambatannya, karena terburu-buru ia tak sempat merias wajahnya tadi pagi, hanya sekedar polesan bedak dan lipstik yang tipis dengan rambut yang di gelung tinggi. Ya, itu merupakan jurus pamungkas Irene, jika dalam keadaan terdesak seperti sekarang.
Sesampainya di ruang divisi, Irene bisa bernafas lega karena masih banyak kubikel milik rekannya yang kosong, yang berarti masih ada yang lebih terlambat darinya. Dalam hati, Irene bersyukur, setidaknya ia tak sendirian.
“Oh Nona Bae, kau sudah datang?” Sapa Chanyeol yang tengah memijit pelipisnya –bisa Irene tebak mungkin Pria Park itu masih pening karena sisa hangover tadi malam.
“Ne” Sahut Irene, ekor matanya melirik Taehyung yang nampak begitu sibuk dengan monitor hingga tak menyadari atau pura-pura tak menyadari Irene yang sedang memperhatikannya.
Huh, memikirkan pria itu membuat ingatan Irene melayang pada kejadian tadi malam, dimana Taehyung yang dengan berani bicara padanya dihadapan Junmyeon. Sunguh, Irene hanya khawatir kekasihnya itu mencium sesuatu yang mencurigakan tentang hubungannya dengan Taehyung.
Apalagi dengan posisi Taehyung yang duduk di sampingnya, membuat Irene terjebak dalam situasi diapit dua pria sekaligus, dan gilanya lagi kedua pria itu berkaitan dalam hidupnya. Benar-benar menggambarkan sebuah cinta segitiga yang menyedihkan.
Mata Irene seketika berbinar mendapati lolipop yang berada di atas mejanya, kali ini tak hanya satu atau dua bungkus, melainkan satu toples sekaligus dan jangan lupakan dengan post-it yang selalu menempel di dekatnya.
‘Untuk tuan putri pengantuk, have a nice day’
Irene mengulum senyumnya kemudian melirik kembali Taehyung yang masih nampak sibuk. Ia mengerucutkan bibirnya seraya mendomel dalam hati, karena menurut Irene, Pria Kim itu hanya mencoba terlihat keren dengan pura-pura sibuk.
“Ya, Kang Seulgi! Kau mau tidur disin eoh?” Tanya Irene ketika menemukan Seulgi tengah meletakkan kepalanya di atas meja, nampaknya Gadis Kang itu lebih parah darinya.
Dengan mata yang semakin menyipit dan pandangan yang sayu, Seulgi menengadah ke arah Irene, “Huh, mataku tak bisa dibuka”
“Ambil ini” Irene menyodorkan lolipop dengan rasa kopi yang langsung segera di sambut Seulgi.
“Hmm, rasa kopi. Terimakasih. Anyway, ini sangat membantu” Ucap Seugi dengan mulut penuh lolipop.
Irene tersenyum menatap toples yang berisi penuh lolipop dengan berbagai macam rasa di tangannya. Pria itu memang bukan siapa-siapa bagi Irene, tapi entah mengapa pria itu selalu tahu apa yang Irene butuhkan hingga membuatnya terkesan.Terkadang Irene merasa dirinya keterlaluan karena sekalipun ia tak pernah berterimakasih dengan semua hal yang telah Taehyung berikan, entah itu perhatian atau hal-hal lain yang tak bisa ia sebut satu-persatu. Mungkin setelah ini ia harus belajar untuk sering menggunakan kata itu. Karena bagaimanapun sedikit banyak, kehadiran pria itu berpengaruh terhadap hidupnya.
“Perhatian semuanya, ada yang ingin ku sampaikan” Suara bariton milik Park Chanyeol membuyarkan pikiran Irene, ia kemudian bergegas bangkit dari tempat duduk karena tak jauh dari kubikelnya, Chanyeol sudah berdiri bersama seorang wanita muda di samping ketua divisi mereka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frenemy || Vrene ✔
Fanfictionlet's not fall in love. [complete] cr by pinterest/on pic.