Chapter 26

361 9 0
                                    

Mereka sampai di suit hotel Daoming milik keluarga Dylan. Dylan menunjukkan kamar Yue yang bersebelahan dengan kamar Dylan.

"Jadi berapa hari kamu tinggal di Beijing Dy?" tanya Yue sambil mengobservasi seluruh ruangan, suitnya begitu besar dan mewah, pasti dia sudah mengeluarkan banyak uang untuk menyewa suit ini. Dylan tidak akan nyaman kalau dia tinggal di apartemenku.

"Selama liburan sekolah Yue, 1 minggu"

"Kalau kamu mau minum, kamu bisa ambil sendiri di freezer, anggap saja seperti rumah kamu sendiri" kata Dylan dengan senyum. Yue menatap wajah Dylan, dengan lembut,dia begitu tampan, dengan pakaian kasualnya, sweter warna ungu, dan jeans hitam,dia tidak seperti umur 30an, dia seperti umur 25 an, dia benar-benar hot dady.

Dylan melihat Yue, dia tidak tahu apa yang dipikirkan Yue, Yue terlihat sedang menahan senyumannya.

"Yue" Dylan memanggil Yue dalam lamunannya. Yue sadar langsung terbangun dari lamunanya dan langsung mengubah arah kepalanya.

"Aahhh.. iya Dy, why? " tanya Yue seperti tidak sedang memikirkan apa-apa.

"Apa yang sedang kamu pikirkan? " tanya Dylan penasaran.

"Ah... tidak apa-apa Dy, ehm nanti malam mau makan dimana? apa aku masakkan? " tanya Yue.

"Tidak perlu Yue, nanti kita bisa makan di luar"

"Oh... oke ...oke" kata Yue tanda setuju.

Yue menyusul Shancai yang duduk di sofa asik nonton TV. Shancai sangat suka Cinderella, Putri Salju, Beauty and the beast. Dia duduk disebelah Shancai dan langsung memeluknya.

Yue membisikkannya di telinga Shancai"Cici, benar-benar kangen sama kamu, maaf kan cici ya, cici pergi gak bilang kamu? " .

"Iya cici, Shancai mengerti, ini semua karena Dady ya ci, sehingga cici pergi? " tanya Shancai

"Tentu tidak sayang, hanya saja cici ingin hidup mandiri" kata Yue bohong

"Gimana sekolah kamu sayang? " Yue mengganti topiknya

"Shancai punya banyak teman Yue, dan Shancai suka sekali menggambar dan bermain alat musik"

"Kamu memang pintar, tahu gak Cici juga suka menggambar seperti kamu? "

"Iya, aku tahu cici, gambarnya cici masih aku simpan sampai sekarang"
Yue tersenyum dan memeluknya lagi, Dylan punya anak yang cantik dan very very briliant.

Dylan mendengar obrolan Yue dan Shancai,dan dia segera ikutan bergabung duduk di sofa sebelah Shancai. tapi Shancai segera pindah di samping Yue, sehingga Yue dan Dylan duduk berdekatan. Yue merasa sangat berat nafasnya, dia tidak bisa bebas seperti dulu, dia tidak ingin menatap Dylan,Yue tahu Dylan sedang menatapnya, Yue benar-benar gelisah, dan ingin segera masuk ke kamarnya. Mereka hanya diam 1 sama lain. Tiba-tiba ringtone hp Yue berbunyi dari nomer yang tidak dikenal. Yue permisi mau mengangkat telfonnya dan segera pergi ke kamarnya, tanpa menutup pintu.

"Halo" Jawab Yue hati-hati

"Hay Yue, ini Jackson" Yue tidak menyangka yang menelfonnya Jackson, Yue tidak ingin Dylan mendengarnya, dan mengecilkannya suaranya.

"Hai Jackson" Dylan berdiri di samping pintu kamar Yue, dia mendengar Yue menyebut nama Jackson yang ditemuinya tadi pagi,Dylan merasa panas,detak jantungnya sangat cepat.

"Yue, bisa tidak kita pergi kencan besok, aku tidak sabar ingin menemui kamu Yue?"

" Hemmm... Jackson besok aku tidak bisa janji" kata Yue dengan lirih

"Kalau besoknya" tanya Jackson lagi.

"Ehm...ehm... besoknya,.. ehm"

"Ayolah Yue" rengek Jackson

Love BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang