Bab 6

4.2K 411 42
                                    

Warning typo bertebaran.
Jangan lupa vote dan komennya ya...

Happy Reading....

Loan pun langsung berjalan kembali menuju keruangan tabib, sesampainya di ruangan tabib ia pun bercerita dan menceritakan semua yang ia hadapi barusan. Ia pun merencanakan sesuatu yang mungkin tabib Lufan tidak akan menyetujuinya.

"Hamba tidak akan melakukanny yang mulia," ujar Tabib Lufan.

"Jika kau tidak melakukannya untuk ku, maka lakukanlah untuk yang mulia raja. Mungkin ini caraku untuk menjaga dan melindunginya, jika dia sudah sembuh dan mencariku, maka katakan saja padanya aku sedang mengembara dari desa satu ke desa lain. Hanya kau yang aku harapkan," ujar Loan.

Tabib Lufan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tabib Lufan

Secara terpaksa Lufan pun menyetujui hal itu. Meski secara tidak langsung ia tidak menyukai keputusan yang permaisurinya ambil itu. Tetapi memang itu jalan satu-satunya untuk menjaga Leo dan kerajaan Harmoni. Waktu sudah menunjukan pukul 00.00 waktu disana. Dan semakin larut, saat itulah Loan dan Lufan masuk kedalam kamar Leo.

Lufan mengunci semua titik saraf Leo dan membuat Leo tidak sadar. Kemudian ia mengangguk kepada Loan dan segera melakukan sesuatu yang membuatnya hampir setres. Setelah memakan waktu dua jam lamanya, tugasnya pun selesai, lalu ia pun segera membawa Loan untuk beristirahat diruangan lain.

Ke esokan harinya Lufan pun mengunjungi kediaman Leo, ia merawat dan menjaga Leo seperti permintaan Loan. Sementara Loan sudah pergi meninggalkan istana. Sekarang tiba saatnya dimana Leo membuka perban matanya itu. Karena Lufan berjanji setelah dua bulan akan melepas perbannya itu.

"Yang mulia perbannya sudah dibuka, silahkan buka mata anda secara perlahan." ujar Lufan.

Leo pun membuka matanya secara perlahan-lahan kemudian saat ia membuka matanya ia hanya melihat Ratu Yi Ang, ia mencari kesana kemari. Ia mencari Loan. "Dimana permaisuriku, Loan?"

"Yang mulia, ada aku disini. Kenapa kau mencari yang tidak ada?" ujar Ratu Yi.

"Aku tidak perduli lagi denganmu, dimana permaisuriku?" ujar Leo.

Tabib Lufan langsung dengan sigap menjawab pertanyaan Leo. "Ampuni hamba yang mulia, yang mulia permaisuri berpesan bahwasanya beliau pergi mengembara. Karena ada sebuah desa yang sangat terpuruk, jadi yang mulia memutuskan pergi kesana menggantikan tugas anda selama anda sakit."

Leo tersenyum kemudian ia pun berbicara lagi. "Baiklah, aku akan menyusulnya nanti setelah aku mengusir wanita jalang ini."

"Kau tidak bisa menyingkirkan aku dari sini, karena aku masih ada hak. Dan kau raja sialan, kau lebih memilih lelaki itu dari pada aku?" ujar Ratu Yi.

"Jelas aku lebih memilih manusia sepertinya dari pada kau!" sahut Leo ketus.

Ratu Yi pergi meninggalkan kamar Leo, raja Leo tidak tahu harus mencari Loan kemana. Sepanjang hari ia merenung dan merasakan kalau Loan dekat dengannya, tetapi sesaat kemudian ia merasakan kalau Loan sangat jauh. "Dimana kamu sayangku, aku tidak bisa jauh darimu..."

BL- White Lotus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang