Benih-Benih CintaBenih-benih cinta itu kini tumbuh, perasaan hangat mengalir begitu saja di hati Loan dan Mikki. Mikki baru kali ini merasakan cinta yang teramat sangat dalam, bahkan ia tak hentinya memeluk Loan. Seakan tak ingin Loan pergi dari pelukannya. Loan pun sama, entah kenapa ia merasakab kehangatan kasih sayang seorang ayah sekaligus. Mungkin, usia nya bisa di katakan sama seperti usia ayahnya. Mikki mencium puncak kening Loan, kemudian Loan melepas pelukan itu. Seperti hampa hati Mikki saat Loan melepaskan pelukan itu, namun di luar dugaan.
Loan memeluk Mikki, mencium bibir Mikki, mata, hidung hingga leher. Tidak mau kalah Mikki langsung membalas perlakuan Loan. Mikki berdiri dan menarik Loan kedalam pelukannya, di samping mereka ada sebuah air terjun yang sangat deras dan indah, lalu mereka masuk kedalam kolam dan mereka bercumbu di bawah air terjun itu, sensasi dingin dan hangat menjalar di sekujur mereka, dingin karena air terjun itu, hangat karena sentuhan asmara yang menggebu dan napsu yang mengusai mereka.
Adegan bercumbu itu terus berlanjut, tangan Loan meraih adik kecil Mikki yang sedari tadi sudah meronta di dalam celana Mikki, dengan leluasa Loan meraih adik kecil Mikki dan menciumnya, menjilatnya, lalu secara perlahan memasukan kedalam mulutnya. Sensasi hangat mengalir di sekujur adik kecilnya Mikki. Mikki terlihat menikmati, erangan erangan kecil terdengar, karena baru kali ini ia merasakan kenikmatan semacam itu, ia pun tak tahan menahan semburan cairan kenikmatan itu di dalam mulut Loan. Lalu, Loan masih menahan Adik kecil Mikki agar tak lepas, lalu ia menjilati sisa air kenikmatan itu dan menelannya.
Mikki meraih Loan, lalu mengecup bibir Loan penuh kasih sayang dan lembut. Napas mereka masih memburu, terutama Mikki yang masih meraskaan kenikmatan itu. Mereka berhak melakukan hubungan itu, secara tidak langsung mereka memang sudah menikah sejak kecil.
Dulu saat Loan pertama kali bertemu dengan Mikki karena hal yang tak di sengaja. Mikki tengah berjalan-jalan di tengah hutan, lalu Mikki melihat seorang anak kecil jatuh dari jurang yang sangat tinggi. Lalu ia menangkap anak kecil yang masih berusia tujuh tahun. Anak kecil itu adalah Loan, wajah polos Loan bersimbah darah dan pingsan.
"Kasihan sekali anak kecil ini, apakah anak kecil jaman sekarang hobinya terjun dan loncat ke jurang ya?" ujar Mikki.
Mikki menggendong Loan yang lemah, tanpa sengaja darah Loab terciprat ke bibir Mikki, lalu tanpa sengaja juga Mikki menjilat bibirnya dan menelan darah itu. Rasa hangat dan nyaman mengalir begitu saja di tubuh Mikki. "Perasaan apa barusan itu?"
Mikki masih memandang wajah Loan yang sangat manis dan tampan, rasa ingin menciumnya juga saat itu tetapi ia menahannya karena Loan masih kecil. Lalu Mikki meletakkan Loan atas tempat tidur, Mikki membersihkan luka Loan dan semuanya.
"Kalau aku kasih darahku, akan membahayakan anak manusia ini. Dia bisa hancur bagaikan debu. Tapi jika aku tidak menolongnya maka dia akan mati, aku coba saja." ujar Mikki.
Lalu Mikki menusuk telapak tangannya dengan kukunya sendiri, lalu meneteskan darahnya ke mulut Loan. Lalu tidak terjadi apa-apa dengan Loan, ia merasa lega. Kemudian ia membuatkan makanan untuk Loan. Saat ia kembali, Loan tidak ada di tempat tidur. Mikki mencari-cari Loan, lalu ia menemukan Loan bersembunyi di balik lemari. Mikki tersenyum lalu, berbicara.
"Kemarilah, jangan takut. Aku menolongmu saat kamu jatuh dari jurang." ujar Mikki sambil menunjukan senyum termanisnya.
Loan langsung memeluk Mikki, kemudian Loan berbicara. "T-terimakasih tuan."
Mikki mengangguk, lalu ia melihat sebuah tanda yang ada di lengan kiri Loan, ternyata tanda itu sama. Mikki tersenyum, dan ia berbicara lagi. "Kelak jika kau sudah dewasa aku akan mencarimu dan membawamu bersamaku."
Loan mengangguk sambil memakan makanan yang dibuatkan Mikki untuk Loan. Sejak saat itu Loan dan Mikki menjadi dekat, kemudian Loan sendiri juga sering mengunjunginya. Tetapi sejak beberapa tahun hingga dewasa Loan tidak pernah bertemu dengan Mikki. Bahkan Loan sendiri juga lupa bahwa Mikki adalah suaminya sejak kecil.
Kembali ke pada Mikki dan Loan yang usai memadu asmara dan bercinta. Loan dan Mikki sudah selesai dengan adegan itu, kemudian mereka pun pergi ketempat yang lebih nyaman. Kemudian Mikki pun berbicara. "Maafkan aku, aku tidak bisa mengendalikan napsuku. Aku..."
Loan memeluknya erat dan berbicara. "Tidak perlu meminta maaf, kita melakukannya karena itu sudah menjadi kewajibanku sebagai milik tuan."
Mikki mencium puncak kepala Loan, kemudian berbicara dengan nada yang sangat lembut. "Aku sangat mencintaimu. Aku akan selalu menjagamu, tapi tolong berhenti memanggilku tuan."
"Baiklah, Er-gege... Aku harus kembali, mau kah kamu kembali denganku?" ujar Loan.
"Aku akan kembali bersamamu sayang, ya sudah ayo pergi. Hari sudah semakin gelap," ujar Mikki.
Mereka berdua pun pergi meninggalkan gua itu, lalu kembali ke kota Lung Fang. Mereka pun sampai di kota Lung Fang. Biung Xhi dan Lufan membuka pintu lalu melihat Loan dan Mikki datang. Lufan tersenyum manis saat menyambut mereka. Tetapi saat mereka belum masuk kerumah sudah di pisahkan oleh sebuah ledakan yang sangat mengerikan.
Duuuuuaaaaaaar
Sebuah serangan meluncur begitu saja menghancurkan dan meluluh lantak kan rumah Loan. Mikki, Loan, Lufan, dan Biung Xhi berhasil menghindar. Laon memejamkan matanya, lalu ia membuka matanya. Matanya berubah menjadi kabut putih, bagaikan badai salju yang menari-nari di matanya. Ia melihat soul power seseorang dari ke jauhan, ternyata tepat dugaannya, sang pemilik benda yang menancap di kepala Mikki menyuruh dan memerintahkan anak buahnya untuk menyerang Loan.
Loan tersenyum ke arah Mikki, lalu Mikki tahu apa yang harus dia lakukan. Mikki mengangkat tangannya dan mengibaskannya dengan kuat, tetapi jika di perhatikan gerakan itu hanya sekedarnya saja. Lalu tanah tempat mereka berpijak terbelah, lalu keluar sulur akar dan menjerat salah satu prajurit terkuat orang itu. Kemudian saat akar-akar tajam milik Mikki menjerat orang itu, Loan langsung mendekat dan menghampiri orang itu.
Mata Loan masih seperti badai salju, lalu kegelapan menyelimuti Loan, darah Mikki lebih kuat di tubuh Loan, kemudian Lufan mendekati Loan dan berusaha menenangkan Loan. "Yang mulia tenangkan diri anda. Ingat anda adalah orang yang sangat baik hati."
"Sayangku, kendalikan dirimu." ujar Mikki.
Loan berbalik dan tersenyum, senyumannya masih semanis seperti biasanya, tetapi jiwa membunuhnya sangat kuat. Lalu ia pun berbicara. "Tenang saja, aku tidak akan membunuhnya. Aku hanya ingin memberi permainan untuknya."
Suara Loan terdengar lembut, tetapi juga menakutkan, tegas, dan penuh kharismatik khas sang ibu. Lalu Loan tersenyum ke arah panglima perang yang di kirim untuk membunuh mereka. "Katakan kepada tuanmu, bahwa aku menunggunya disini. Dan katakan juga padanya bahwa aku akan membunuhnya,"
Bersambung....
Kyaaaa kyaaaaaaaa
Mikki n Loan
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- White Lotus (End)
FantasyLoan Hearth adalah seorang anak remaja yang hidup serba pas-pasan. Ia bersekolah di sebuah sekolah elite karena beasiswa. Ia menyukai bunga teratai. Terutama teratai putih, suatu hari ia dan teman-teman sekolahnya pergi studi tour. Saat ia tersesat...