Bab 7

3.9K 410 18
                                    

Hai jangan lupa vote dan komennya ya... Thank u

Loan dan Biung Xhi berjalan-jalan menyusuri kota. Biung Xhi biasanya di waktu siang akan bekerja di sebuah toko klontong dan menjadi kuli panggul disana. Ia menyuruh Loan menunggunya dan duduk di dekat toko itu, lalu orang-orang di sekitarnya yang melewatinya selalu memberinya uang padahal dia bukan pengemis. Ia lupa kalau ia baru saja memakai kain penutup matanya. Loan meraba apa yang ada di depannya, saat tau itu koin atau uanng ia merasa heran, lalu buru-buru menyimpannya dan ia pun berdiri.

Ia memutuskan untuk berjalan-jalan, saat ia berjalan-jalan ia menggunakan tongkat bambu itu sebagai penunjuk arahnya. Tetapi saat ia ingin pergi sebuah keributan terjadi. Biung Xhi yang melihat kejadian itu langsung buru-buru menarik Loan ketempat yang aman.

"Apa yang terjadi?" tanya Loan kepada Biung Xhi.

"Sedang ada perampok yang sering datang kemari. Lebih baik diam saja, jangan melakukan perlawanan apapun." Sahut Biung Xhi.

Loan berdiam diri, ia membuka penutup matanya. Saat ia membuka matanya ia bisa melihat. "Aku bisa melihat kembali, tapi?"

Secara tidak sadar aliran Qi batinnya sangat kuat dan banyak, dan dia juga lupa bahwasanya ia memiliki kemampuan regenerasi menyembuhkan luka. Tetapi karena ia belum melatih kemampuan meregenerasi itu, akhirnya kemampuannya itu bekerja sangat lambat. Jika ia melatih kemampuannya itu, ia bahkan bisa menyembuhkan luka di tubuhnya dalam waktu hitungan detik dan bisa ia pergunakan untuk mengobati orang lain.

Loan masih tercekat dan bingung disatu sisi ia juga senang. Ia ingin kembali ke istana saat ini, tetapi ia juga tidak bisa kembali ke istana, mengingat istana Harmoni kini di kuasai oleh ratu Yi. Ia bahkan tidak tahu kabar Raja Leo sekarang, yang ia harapkan saat ini Raja Leo dalam ke adaan baik-baik saja. Para perampok itu terus menteror para pedagang dan saudagar-saudagar kaya.

"Cepat kumpulkan semua barang berharga milik kalian disini!" perintah perampok-perampok itu.

Semua penduduk menuruti perintah para perampok itu. "Heh kau kakek tua, cepat berikan barangmu!"

"Jangan tuan, ini untuk makan dan berobat cucu saya." ujar kakek tua itu.

Bruuuuk

Perampok itu mendorong kakek tua itu, Loan tidak tega melihatnya dan ingin maju menolong. Tetapi ia di cegah oleh Biung Xhi. "Tetap disini, itu sangat berbahaya."

"Tapi jika kita tidak menolong kakek itu, kakek itu akan mati!" ujar Loan.

"Apa yang bisa kita lakukan? Para perampok itu memiliki ilmu spiritual atau sihir yang sangat tinggi. Kau..." ujar Biung Xhi kepada Loan, tetapi kata-katanya terhenti saat melihat mata Loan.

"Apa yang kau lihat?" tanya Loan.

"Kau bisa melihat? Bukannya kau?" ujar Biung Xhi.

Loan tersenyum lalu ia pun berbicara. "Aku sudah sembuh, selama ini mataku sakit dan tidak dapat melihat dengan jelas. Tetapi sekarang aku sudah bisa melihat wajahmu yang memerah itu."

Biung Xhi memalingkan wajahnya yang bersemu merah, kemudian Loan fokus kepada para perampok yang akan memukul dan mengayunkan pedang ke arah kakek itu. Loan memejamkan matanya, dan hanya menggunakan pikirannya saja, kakek itu selamat dari tebasan pedang itu.

Sriiiiing

Hantaman suara pedang yang keras memekakan telinga. Padahal tidak ada yang menghalangi atau melindungi kakek itu, tetapi barusan ada seseorang yang tengah melawan mereka. "Bajingan... Siapa yang berani-beraninya melawan kami?"

Biung Xhi melirik Loan, kemudian Loan balas melirik Biung Xhi. Kemudian para perampok itu melihat Loan dan Biung Xhi. Perampok atau penjahat itu menarik Loan, karena menurut mereka Loan sangat lemah. Karena sehelai kain menutupi kedua mata Loan.

"Katakan, siapa yang berani-beraninya melawan kami ha? Katakan atau manusia buta ini akan kami bunuh." ujar salah satu perampok berbadan kekar.

Biung Xhi menggigit bibirnya menahan takut dan resah karena Loan berada di tangan mereka, lalu Loan di dorong dan di paksa berlutut oleh perampok itu. Loan duduk di sebelah kakek itu, lalu kakek itu menyentuh Loan. Kakek itu melihat Loan terkesima, karena di saat seperti itu wajah Loan sangat tenang dan damai. Kemudian Loan pun berbicara.

"Lepaskan kakek tua ini, jika kalian ingin membunuhku silahkan, tetapi jangan kakek ini." suara Loan terdengar sangat tenang.

"Ahahahhahah, oh baiklah. Apakah kau sudah putus asa karena buta? Baiklah kami akan melepaskan kakek ini, dan kah sebagai gantinya untuk kami bunuh." ujar salah satu perampok wanita.

Loan tersenyum lalu ia tidak berbicara lagi, kakek itu di lepaskan dan di dorong jauh oleh perampok itu. Lalu ketiga perampok itu akan memenggal kepala Loan tetapi...

Wuuuusssh

Sriiing sriiing

Claang claang

Duuuuuaaaaar

Pedang para perampok itu jatuh berhamburan di tanah. Loan berdiri dengan tenang, lalu Loan sedikit waspada. Para perampok itu tidak senang, akhirnya berbicara.

"Keparat, siapa kau?" ujar laki-laki paruh baya dan jahat.

"Siapapun aku, aku tidak perduli. Tetapi tindakan kalian sangatlah keji, menggunakan soul power untuk berbuat ke jahatan? Ciiiih, sangat menjijikan." sahut Loan.

"Keparat...." ujar para perampok itu.

Kelima perampok itu mulai menyerang dan mengepung Loan, mereka berpikir kalau Loan lemah dan buta. Jadi mereka menyusun siasat untuk membunuh Loan. Saat para perampok itu tengah memberi kode satu sama lain, Loan sudah tahu apa yang mereka rencanakan, Loan hanya memejamkan matanya sesaat, kemudian ia mampu melihat sekelilingnya dengan sangat tenang dan waspada.

Wuuussh
Sring.srut srut

Rantai rantai berduri meluncur dan mengikat Loan, Loan hanya tersenyum dan tak bergerak. Rantai itu memiliki mantra yang sangat kuat sehingga tidak akan mampu bagi orang manapun untuk melepaskan rantai berduri itu. Semua penduduk melihat dengan heran dan waspad. Biung Xhi hanya bisa melongo dan khawatir saat melihat Loan di keroyok. Loan bergerak sedikit, semakin ia bergerak rantai itu semakin kencang. Loan tersenyum sinis, kemudian gelombang panas menjalar di sekujur rantai membuat tangan perampok-perampok keji itu merasa seperti tersengat. Dan...

Praaaaaaaaang....

Rantai itu putus dan hancur, tepat pada saat hancurnya rantai itu Loan melayang ke atas dan....

Jeduuuuummm

Duuuaaaar

Loan menyerang kelima perampok itu dengan santai dan hanya dengan kekuatan tingkat rendah, tetapi para perampok itu bahkan kelabakan dan terluka parah. Dua di antara perampok itu bahkan mati dan tubuhnya tercincang dan hancur. Bau amis khas darah tercuat sangat tajam.  Para ketiga perampok itu marah besar dan ingin menyerang Loan kembali. Tetapi seperti ada yang menahan mereka untuk bergerak, saat mereka melihat kebawah kaki mereka beku seperti es, es itu langsunh menjalar keseluruh tubuh mereka dan...

Duuuaaaar

Tubuh mereka hancur berkeping-keping. Loan kembali dan berjalan melewati mayat-mayat para perampok itu. Ia menjentik kan jarinya, lalu semua mayat itu hilang bagaikan debu...



Bersambung. .

Jangan lupa vote dan komennya ya.

BL- White Lotus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang