Bab 4

5.9K 551 39
                                    

Hai jangan lupa vote dan komen ya...

.
.
.
.

Setelah selesai makan, Loan ingin pergi berkeliling istana, sementara Leo tidak sungkan untuk menemani kesayangannya itu. Meski baru di kenal, ia merasa sudah sangat lama mengenalnya sehingga Leo nampak akrab sekali dengan Loan. Loan yang masih malu-malu menepis Leo yang ingin menemaninya.

"Tidak usah yang mulia, saya bisa sama dayang atau pelayan yang akan menemani saya berkeliling." ujar Loan.

"Kalau aku memaksa bagaimana? Aku maunya kamu sama aku, biar kamu tau semua isi istana ini. Apa kau suka taman bunga?" ujar Leo.

"Baiklah kalau begitu, saya suka sekali dengan bunga mawar dan lili. Apakah disini ada taman semua itu?" ujar Loan.

"Semuanya ada disini, semua jenis bunga yang kamu suka ada. Kalau tidak ada aku akan menanamnya untukmu." ujar Leo sambil mengulurkan tangan untuk bergandengan tangan saat pergi keliling.

Loan pun menyambut hangat uluran tangan itu, kemudian mereka berdua jalan beriringan. Loan menyelipkan tangannya di tangan Leo, selayaknya pasangan suami istri. Semua orang yang memandang ikut bahagia, baik para pelayan, prajurit, dayang, dan semua yang melihat tuan mereka sangat bahagia. Bagaimana tidak, selama ini yang mulia raja Leo selalu sendiri dan murung.

Leo menjelaskan setiap detail dan jelas saat mereka sampai di ruangan tertentu, lalu merekapun sampai di ruang latihan sebelum sampai ke taman bunga. Disana nampak murid-murid yang sedang berlatih, baik bertarung, bermain pedang, panah dan lain-lain.

"Ini adalah ruangan pelatihan, aku biasa berlatih disini." ujar Leo.

Loan hanya mengangguk, kemudian pandangannya terpusat dengan sebuah benda di tumpukan senjata-senjata yang tengah rusak. Seolah benda itu memanggilnya ia pun berjalan lurus ke arah sana. Leo yang melihatnya pun sedikit heran lalu mengikuti Loan. Kemudian Loan menarik benda yang mengkilap, gagang pedang. Loan menarik pedang besar namun patah, ukirannya sangat rumit, namun Loan dapat membaca tulisan yang di ukir itu. Saat Loan mencabut pedang itu.

Sriiiiiung

Wuuuuusssshhh

Saat Leo melihat Loan mengangkat pedang itu dan bersinar Leo nampak terkejut, sama halnya dengan semua orang yang berlatih disana. Pedang itu bersinar terang, lalu cahaya terang itu menjalar dan masuk ke dalam tubuh Loan, mata Loan berubah bersinar cahata putih dan silau, lalu muncul lambang teratai di ujung pedang. Ujung pedang yang patah itu kini kembali sempurna.

Loan juga sama herannya, ia bahkan lebih heran lagi karena ia tidak tahu apa-apa, kemudian Leo pun bersuara. "Pedang ini, pedang legenda milik Pink Lotus, kamu? Siapa kamu sebenarnya?"

Loan terdiam, ia juga berbicara. "Aku tidak tahu, aku tidak tahu siapa diriku. Aku hanya tahu kalau aku adalah manusia biasa. Aku... Aku,"

Pedang itu lenyap, Loan berlari keluar sambil menangis, ia tidak tahu siapa dirinya sebenarnya. Kemudian Leo pun mengejar Loan, Loan berlari kearah taman padahal ia tidak tahu dimana taman itu. Saat ia masuk ketaman itu matanya di suguhi dengan pemandangan bunga berbagai macam warna dan jenis, bahkan bunga teratai kesukaannya pun terlihat disana. Ia berjalan menuju kolam teratai, dan...

Byuuuuuuurrrr

Ia menceburkan dirinya kedalam kolam, kemudian ia sanggup bernapas dalam air padahal sebelumnya ia sangat takut dengan air dan tidak bisa berenang, ia tenggelam sampai kedasar kolam, saat ia melihat sebuah sinar di dasar kolam itu, ia berenang dan menghampirinya. Entah sejak kapan ia pandai berenang dan lincah, kemudian ia pun sampai di sebuah titik cahaya dan saat ia mendekat itu adalah sebuah pintu. Tapi saat ia ingin menyentuh pintu itu ia tangannya di tarik oleh Leo. Loan menoleh, Leo pun tidak tahu jika ada jalan lain di dasar kolam.

BL- White Lotus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang