Bab 11

3.5K 374 33
                                    

Setelah Loan pergi dari gunung Bu Cuan Lu, Loan melanjutkan perjalanannya menuju ke rumahnya. Tetapi di tengah jalan ia melihat rusa bertanduk emas itu lagi. Lalu Loan mengikuti rusa itu, Rusa itu berjalan mendekati Loan, lalu tunduk kepada Loan. Loan mengelus kepala rusa itu, terlihat di mata rusa itu kesedihan dan kerinduan yang mendalam.

"Kenapa kau terlihat sedih?" ujar Loan kepada rusa itu.

Rusa itu kemudian menggigit baju Loan dan menariknya ke suatu tempat. Loan pun mengikuti rusa itu menuju ke tempat yang tak terduga sebelumnya. Mata Loan terbelalak lebar saat tau tempat itu dimana. Istana milik ayah dan ibunya, di gapura atau gerbang bertuliskan Lotus Kindom. Loan membuka gerbang itu, secara bersamaan muncul Firmilian di dahinya yang melambangkan Lotus.

Tepat pada saat ia membuka gerbang, rusa itu berubah menjadi seseorang yang sangat tampan dan berwibawa. Loan kaget dan terkejut saat melihat sosok manusia rusa itu, wanita sangat cantik dan berwibawa. Loan melihat puing-puing sisa kehancuran istananya. Loan merasakan kedekatannya dengan bangunan yang sudah hancur itu.

"Ini..." ujar Loan.

"Benar yang mulia, ini adalah istana dimana anda di lahirkan. Istana ini hancur dan tak ada lagi yang tersisa, kami sebagai pelindung anda tidak bisa berbuat apa-apa. Maafkan kami yang mulia," ujar Wanita itu.

"Kami? Apakah masih ada yang lain?" ujar Loan.

Saat Loan bertanya seperti itu, semua orang bermunculan. "Kami sudah menunggu lama kedatangan anda yang mulia."

Terlihat pria-pria tampan dan wanita cantik, anak kecil yang imut dan orang tua. Kemudian Loan pun berbicara. "Kalian sudah hidup disini berapa lama? Selama ini istana dan kota ini hancur, bagaimana bisa kalian hidup di tempat seperti ini?"

"Yang mulia, kami tidur dan hidup di sisa-sisa puing ini. Kami mampu bertahan karena kami yakin kalau anda akan datang kemari." ujar petua itu.

"Baiklah, aku akan mengembalikan kota dan istana seperti semula, tapi maaf, orang atau makhluk hidup yang sudah mati aku tidak dapat menghidupkannya kembali, jika kalian berkenan aku akan melakukannya, jika kalian tidak ingin semua kembali, maka kalian akan tetap hidup seperti ini." ujar Loan.

"Kami berkenan yang mulia," sahut mereka semuanya.

Loan mulai maju ke halaman istana yang sangat luas. Ia sebenarnya sangat sedih, tetapi ia juga berharap dengan kembalinya istana Lotus ia bisa menemukan teka teki di balik itu semua, jati diri dan identitasnya. Selama ini ia tidak pernah melihat ibu dan ayahnya, ia berharap akan menemukan sesuatu yang bisa menjelaskan semuanya. Loan memejamkan matanya, lalu sebuah cahaya ke emasan muncul dari bawah kakinya membentuk sebuah kubah yang luas.

Sriiiiiiiing
Wussssh
Sriiiiiiing

Semua kembali seperti semula, istana yang indah bahkan jauh lebih indah dan megah. Semua orang yang ada disana memandang takjub dan berucap syukur. Penampilan mereka pun berubah. Hewan-hewan kecil dan sebagainya kini berubah menjadi manusia semuanya. Loan terbelalak lebar saat tau ribuan hewan itu adalah manusia.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kalian bisa...?" ujar Loan.

"Dulu kerajaan ini di serang oleh orang yang sangat keji, padahal orang itu adalah sahabat paduka raja semasa kecil, satu Academy, dan satu perjuangan. Mereka selalu bersama sejak kecil, tidak tahu kenapa orang itu berubah dan tidak mengenali paduka raja." ujar orang tua itu.

Loan terdiam, semua orang sangat senang karena sang pewaris takhta hadir di kehidupan mereka. Loan berbalik dan melihat sekelilingnya, dimata mereka penuh harapan dan impian agar istana ini kembali maju dan berjaya seperti dulu. Seperti masa kepemimpinan Raja dan Ratu mereka. Semua perajurit dan panglima raja masih terlihat muda dan bugar. Loan menghela napas, kemudian ia pun berbicara.

"Aku akan menggantikan tugas ayah dan ibuku. Tetapi, aku masih ada tugas di luar sana. Dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku sekarang tinggal di kota Lung Fang, jika terjadi sesuatu panglima atau pengawal segera kabari aku secepatnya. Aku berjanji akan mengembalikan martabat istana ini!" ujar Loan tegas dan berkharisma.

"Baik yang mulia. Apapun perintah anda kami akan menjalankannya," ujar mereka semua serentak.

"Hiduplah dengan damai di kota ini, kembalilah beraktivitas seperti biasanya." ujar Loan lagi sebelum pergi.

Loan pergi meninggalkan istana Lotus, lalu semua orang kembali beraktivitas seperti biasanya. Loan kembali ke kota Lung Fang, ia pun mendapati kalau tabib Lufan dan Biung Xhi sedang di sandra oleh orang yang tak di kenal.

"Siapa kalian?" ujar Loan.

Semua orang menoleh, lalu mereke menurunkan pedang itu. Lalu dari dalam ruangan keluar seseorang yang sangat tampan dan juga menarik. "Kami kesini karena akan melamarmu."

"Aku sudah katakan, aku sudah menjadi milik orang lain." ujar Loan.

"Apa buktinta jika kau sudah menjadi milik orang lain?" ujar pria itu.

Loan menunjukan cincin yang di berikan Mikki. Kemudian karena orang itu egois ia pun berbicara lagi. "Aku akan membunuh siapapun yang mendakatimu."

Loan tersenyum miris, lalu Loan pun berbicara. "Maka bunuh saja aku terlebih dahulu."

Suara Loan ringan, namun tetap terdengar tegas. Wajahnya tenang dan tak ada rasa takut sama sekali. Pria itu merasa malu akhirnya pergi dengan meninggalkan ancaman. "Ingat, aku akan menghancurkan kebahagiaanmu."

Loan mengangguk, lalu orang itu pun pergi. Lufan dan Biung Xhi merasa lega saat orang-orang itu sudah pergi. Lufan dan Biung Xhi ternyata sudah menjalin sebuah hubungan. Loan yang menyaksikan kekhawatiran Biung Xhi kepada tabib Lufan, bibirnya gatal dan ingin menanyakan sesuatu.

"Ciiieee, mesra banget, Aku jadi iri." ujar Loan.

"Apaan sih kamu," sahut Lufan.

"Udah jadian tapi gak bilang-bilang, menyebalkan." sahut Loan sambil berlalu.

Lufan dan Biung Xhi tertawa geli saat melihat tingkah Loan seperti itu. Loan masuk kedalam kamarnya, lalu ia mengambil benda yang menancap di kepala Mikko. Ia membolak balikan benda itu, lalu ia mengambil sebuah mangkuk berisikan air dan kemudian membesihkannya, saat kedua benda itu bersih, ia terkejut saat tahu lambang yang terukir di benda itu.

"Bagaimana mungkin?" Loan kaget, lalu ia menyimpan benda itu.

"Aku harus menyelidiki ini. Mikki tidak salah, aku harus mencari informasih lebih." ujarnya dalam hati.

Loan pun kembali kw aktivitasnya, ia memejamkan matanya lalu melihat kondisi sekitar hanya dengan memejamkan mata. Siluet bayangan-bayangan beraura emas terlihat, itu adalah Soul power yang baik.  Kemudian ia memejamkan mata lagi, lalu ia pun sekarang berada di hadapan Mikki. Air matanya mengalir begitu saja ketika melihat Mikki dengan tulus melakukan hukuman dari Loan. Merasa ada seseorang di hadapannya, Mikki pun membuka matanya, betapa senang sekaligus terkejut saat melihat Loan.

"Sayang... Kenapa kamu menangis?" ujar Mikki.

"Tuan, aku... Maafkan aku..." ujar Loan.

Mikki memeluk erat dan mencium kening kesayangannya itu. "Ada apa katakan? Apakah ada yang menyakitimu?"

"Tuan, aku tahu siapa yang melakukannya. Tapi aku masih harus menyelidikinya, aku takut justru malah fitnah jika tidak ada data atau bukti yang lengkap dan jelas."  sahut Loan.

"Aku akan membantumu sayang, aku tidak akan membiarkanmu sendirian. Aku selesaikan hukumanku terlebih dahulu, setelah itu kita cari sama-sama." ujar Mikki.

Loan mengangguk, lalu Loan memeluk tubuh Mikki dengan erat. Entah kenapa Loan tidak ingin jauh dari Mikki. Hingga pada akhirnya menimbulkan hasrat yang paling dalam.

Bersambung....


Kyaaaaaa kyaaaaaaaa

Jangan lupa Vote dan komen

BL- White Lotus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang