Walau Cakka menginginkan untuk segera menikah tapi ia tetap harus bersabar karena orangtua Shilla meminta agar mereka menikah setelah Shilla wisuda yang hanya tinggal menghitung bulan. Shilla menyelesaikan tesisnya sambil menyiapkan segala sesuatu untuk pernikahan mereka.
Suatu waktu, Cakka mengantar Shilla menemui dosen pembimbingnya di tempat praktek karena beliau sedang dalam kondisi tidak bisa ke kampus jadilah Shilla yang harus bimbingan ke tempat beliau. Saat sedang dalam perjalanan pulang Shilla tiba-tiba menyampaikan hal yang membuat Cakka terkejut dan senang dalam waktu bersamaan, karena hal tersebut adalah apa yang sudah lama Cakka impikan.
"Kamu serius, Shill?"
"Serius, Kka. Aku udah niatin ini dari lama banget. Dari aku lulus S1 malah. Tapi baru sekarang, setelah shalat istikharah aku benar-benar yakin dan mantap ingin berhijab, Kka."
"Alhamdulillaaahh... Aku seneng banget dengernya. Bahagiaa banget. Aku dukung kamu 100%. Jadi kapan nih mulainya?"
"Hm.. Aku nunggu bunda pulang. Kata bunda, beliau pulang lusa. Bunda udah beliin banyak hijab buat aku."
"Ya, bunda pulang lusa."
"Aku udah bilang tentang ini sama bunda dari lama. Jadi aku mau belajar makenya dulu sama bunda dan mba Ul."
"Alhamdulillaah." Cakka tak bisa membendung kegembiraan dan rasa syukurnya atas apa yang disampaikan oleh Shilla. Impiannya memiliki pasangan yang berhijab dan shalihah akan lebih mudah ia wujudkan jika Shilla sudah mulai mau berhijab, apalagi jika keinginan itu bukan atas paksaan, tetapi atas keinginan Shilla sendiri.
"Btw, harus udah mulai pertimbangin baju pengantin nih kayaknya. Aku berharap banget saat nikah nanti kamu udah benar-benar berhijab, Shill."
"InsyaAllah, Kka. Emang itu tujuan terbesar aku. Saat mama bilang untuk nunda pernikahan aku sempat kecewa karena udah berharap banget kita langsung nikah kemaren. Tapi setelah aku pikir-pikir ada baiknya juga ditunda sementara supaya persiapannya lebih mateng. Salah satunya impian aku dari dulu, udah berhijab sebelum menikah."
Cakka tersenyum mendengar penuturan Shilla. Ia tak dapat menggambarkan betapa bahagianya ia mendengar kabar ini. Memiliki pasangan yang berhijab sesuai syariat adalah impian terbesar Cakka, walau ia mencoba mengabaikan hal tersebut saat memutuskan untuk melamar Shilla. Saat itu Cakka hanya berharap ia bisa perlahan-lahan membimbing Shilla, tapi tak disangka bahkan sebelum Cakka membahas tentang hijab pada Shilla, Shilla sudah terlebih dahulu mengutarakan berita membahagiakan tersebut.
*****
Tepat empat hari setelah Cakka berulang tahun ke 26, 21 Agustus 2024, Shilla diwisuda. Shilla resmi menyandang gelar M.Psi, Psikolog di belakang namanya.
Sejak keluar dari kamarnya tadi pagi setelah didandani oleh bunda Idha yang memang sangat jago make up, Cakka sangat terpukau dengan kecantikan Shilla. Tak pernah terlintas sebelumnya di benak Cakka ia akan melihat Shilla dalam balutan toga dan segala pernak pernik kostum wisudanya dengan mengenakan hijab yang membuat penampilannya semakin anggun. Cakka sendiri mengenakan setelan jas rapi sama seperti yang dikenakan oleh papa Shilla. Hari ini ia menjadi pendamping wisuda Ashilla Zahrantiara, M.Psi, Psikolog. Si cinta pertama. Calon istrinya.
Tak banyak momen berarti pada hari itu. Selain foto-foto setelah acara wisuda berakhir, dua keluarga besar itu melanjutkannya dengan acara makan-makan. Bunda Idha dan mama Shilla bahkan telah memasak berbagai jenis makanan bersama Mba Ulin dan Mba Asih. Mereka makan di rumah Shilla bersama keluarga besar baik dari pihak Cakka maupun Shilla.
Setelah acara makan-makan, dua keluarga besar tersebut membicarakan progress persiapan pernikahan Cakka dan Shilla. Tanggal pernikahan telah ditetapkan jauh-jauh hari. Cakka dan Shilla sendiri yang memilih tanggal pernikahan mereka. Mereka akan menikah tepat di tanggal 9 September 2024. 090909, angka untuk tanggal, bulan dan tahun yang begitu berkesan bagi mereka berdua. Tanggal dimana mereka pertama kali saling tertarik dan jatuh cinta, 15 tahun lalu.
*****
Tepat pada 9 September 2024, pernikahan antara Cakka dan Shilla dilangsungkan.
Shilla begitu cantik dengan balutan gaun pengantin yang menjuntai panjang. Gaun pengantin yang dirancang oleh teman baiknya yang ia kenal dari ajang pencarian bakat yang juga mempertemukannya dengan Cakka, Sivia Azizah.
Dan lagi, bunda Idha, ibu Cakka memilih untuk menghias sendiri calon menantunya yang beberapa saat lagi akan sah menjadi menantunya. Shilla sangat cantik dengan riasan make up bunda Idha.
Mata Shilla berbinar-binar mamancarkan kegembiraan hatinya. Tak ada kegugupan sedikitpun yang terpancar dari wajah cantik Shilla, justru Cakka-lah yang tampak gugup. Cakka terlihat resah dan berkali-kali menelan ludah, mengubah posisi kaki, dan melonggarkan lilitan dasi. Setelan jas mendadak tidak nyaman seperti baru pertama kali mengenakan pakaian formal seperti itu. Om Gubrack, ayah Cakka menyentuh lengan anaknya agar berhenti gugup karena penghulu telah datang dan akad nikah akan segera dilaksanakan.
Saat Shilla masuk dan duduk di samping Cakka, mata Cakka hanya tertuju pada Shilla. Cakka nyaris tak bisa berkedip melihat kecantikan Shilla. Cakka baru tersadar dari keterpesonaannya pada Shilla saat Shilla menyenggol lengannya menyadarkannya bahwa akad nikah akan segera dimulai.
Tepat setelah kata "SAH" dikumandangkan oleh para saksi pernikahan, disertai riuh kegembiraan para tamu undangan dan keluarga besar Cakka dan Shilla, kini Shilla dan Cakka resmi sebagai suami istri. Cincin yang melingkar manis di jari mereka berdua adalah simbol hati yang saling memiliki. Berjanji dalam kesetiaan. Menjadi teman hidup dalam suka maupun duka. Ini bukanlah akhir, karena sejatinya pernikahan adalah awal bagaimana cinta itu memulai dan bertumbuh.
"Selamat datang di keluarga Nuraga, istriku." Bisik Cakka sesaat setelah Shilla mencium tangannya. Mata Shilla meremang, ingin menangis. Tak menyangka hari ini ada sebagai bukti betapa kuat cinta mereka. Ada satu hal yang Shilla bangga pada dirinya sendiri hari ini, yaitu keberhasilannya meraih kembali apa yang menjadi miliknya beberapa tahun silam. Sesuai dengan janjinya pada dirinya sendiri yang ia tuangkan dalam salah satu lagunya, ME & YOU.
"Terima kasih, tolong ajari aku menjadi istri yang baik. Istri yang patuh tanpa bertanya, yang tidak mudah menangis, dan yang tidak mudah mengeluh mendampingimu."
Cakka mengangguk, ia tersenyum dan mengusap lembut kepala Shilla.
Shilla adalah cinta pertamanya. Wanita yang bertahun-tahun bertahta di hatinya. Walau jauh ia telah berkelana, ia tak menemukan satu orangpun yang mampu menggantikan posisi Shilla di hatinya.
Detik ini hingga selanjutnya, Cakka berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan mencintai dan menjaga Shilla sepenuh hati, ia akan membahagiakan Shilla, ia akan membayar semua kesakitan yang pernah ditorehnya di masa lalu.
Dan hari ini, kehidupan baru Cakka dan Shilla akan dimulai. Kehidupan yang lebih luar biasa dari sebelumnya. Di kehidupan baru ini Cakka dan Shilla berjanji akan menghadapi susah senang bersama, saling mendukung untuk menciptakan alur cerita yang jauh lebih indah dari sebelumnya.
*****
Me & You - Ashilla Zahrantiara
Lagu milik Shilla tentang cinta pertama.
Cakka, si cinta pertama. Mereka kenal dan dekat disaat yang tidak tepat. Saat mereka masih sama-sama bocah. Banyak pihak menentang karena mereka masih kecil waktu itu, belum boleh pacar-pacaran. Dan ini janji Shilla, ia tuangkan lewat lirik lagu bahwa ia akan datang kembali untuk meraih Cakka, cinta pertamanya. ❤
Ku pastikan suatu saat nanti
Ku kan hadir di hidupmu lagi
Tuk melanjutkan cinta ini...*****
To Be Continued......
05.37
28 Februari 2020
Ciputat Timur, Tangerang Selatan
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kisahmu Tertulis Denganku (COMPLETE)
FanfictionMengisahkan dua anak manusia yang pernah 'dekat' saat usia remaja, lalu berpisah, hingga kemudian bertemu kembali saat keduanya telah dewasa. Banyak perubahan yang mereka temukan dalam diri masing-masing. Tekad ingin bersatu kembali dari salah satu...