"One.. two.. three.. go!" bisik Cakka pada Shilla diikuti dengan gerakan tangan mereka yang menggunting pita.
"Alhamdulillah. Selamat Pak Cakka, Bu Shilla." Ucap salah satu mitra kerja Cakka yang bersama-sama dengannya mendirikan sekolah musik.
Salah satu planning jangka panjang yang mereka perjuangkan selama kurang lebih 13 tahun tercapai sudah. Sekolah dengan bangunan 3 lantai lengkap dengan fasilitas alat-alat musik siap dijalankan. Pendaftaran untuk bersekolah disanapun sudah dibuka dan mulai dijalankan secara aktif tepat hari ini.
Om Gubrack yang turut serta pada acara pembukaan sekolah musik tersebut tersenyum bangga melihat keberhasilan anak bungsunya. Ingatannya membawanya ke peristiwa sekitar 30-an tahun lalu. Seorang anak kecil yang menangis merengek di telepon minta dijemput karena ingin tinggal bersamanya di Jogja. Anak kecil yang selalu ia banggakan karena ketangguhannya di tengah kondisi orangtuanya. Anak kecil yang sangat antusias kalau sudah bermain dengan gitarnya. Peka sekali dengan nada-nada. Anak kecil yang bertumbuh dengan caranya sendiri. Ia bangga, anak itu kini bahkan sudah bisa menebar manfaat besar ke orang lain.
Om Gub berjalan menghampiri Cakka. "Always proud of you, Son!". Cakka sontak memeluk ayahnya erat. Matanya mulai berkaca-kaca. "I'm nothing without you, Yah. Aku tau ucapan terima kasih aja ga akan pernah cukup untuk membalas semua yang udah kita lewati, semua yang udah ayah kasih ke Aku dan Mas El. Aku ga akan bisa sampai di titik ini tanpa ayah. Aku ga akan bisa sekuat ini kalau bukan ayah sebagai panutanku." Ucap Cakka mengeratkan pelukan pada ayahnya. Hampir sebagian besar kesakitan ia lalui bersama ayah dan kakaknya. Dan sekarang, selesai sudah.
Shilla yang menyaksikan suami dan ayah mertuanya yang saling memeluk ikut terharu. Ia juga memeluk bunda Idha yang ada di sampingnya.
*****
Setelah acara pembukaan sekolah musik selesai, semua bergegas ke rumah Cakka dan Shilla untuk makan bersama. Hari itu dihabiskan oleh mereka dengan suka cita.
Saat acara makan-makan pun telah selesai. Keluarga Shilla harus buru-buru mengejar waktu untuk kembali ke Jakarta karena besok pagi mereka semua harus kembali ke rutinitas masing-masing. Tersisa disana hanya Mas Elang, Cakka, dan Ayahnya. Mereka masih mengobrol seru di sofa ruang tengah di depan TV.
Tak lama setelah membantu Bi Asih beres-beres urusan dapur, para perempuan pun ikut bergabung. Arsy langsung berpangku pada ayahnya, sedangkan mba Ulin dan Shilla duduk selonjoran di karpet dan bunda Idha duduk di sofa single yang juga ada disana. Hiro sudah pamit lebih dulu beralasan harus mengerjakan tugas kuliah bersama teman-temannya. Sedangkan Azmi sedang berada di pondok.
"Ehm," Cakka memecahkan suasana. Semua yang ada disana sontak beralih ke Cakka.
"Aku bersyukur banget bahwa aku bisa sampai di titik ini. Dan semua berkat doa dan dukungan kalian semua orang-orang yang paling aku sayangi. Apa yang aku cita-citakan sebagian besar telah tercapai. Tapi ada satu hal yang benar-benar menjadi impianku sejak lama. Hal ini belum pernah aku sampaikan kepada siapapun termasuk Shilla."
Semua yang ada disana mendengarkan apa yang disampaikan oleh Cakka.
Cakka yang diperhatikan secara seksama oleh semua yang ada disana menjadi keki sendiri.
"Ehm," dia berdehem lagi untuk menetralkan detak jantungnya. Takut yang akan ia sampaikan tidak bisa diterima dengan baik.
"Apa sih, Dek. Kamu bikin penasaran ah." Ucap Mas Elang yang tak sabar menunggu Cakka yang malah seperti mengulur waktu.
Cakka melirik ayah dan bunda-nya bergantian. "Akuu.., pengen banget lihat ayah dan bunda bersatu lagi."
Bunda Idha yang awalnya akan menyalakan iPhone-nya sontak mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Cakka.
![](https://img.wattpad.com/cover/205466574-288-k85428.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kisahmu Tertulis Denganku (COMPLETE)
FanfictionMengisahkan dua anak manusia yang pernah 'dekat' saat usia remaja, lalu berpisah, hingga kemudian bertemu kembali saat keduanya telah dewasa. Banyak perubahan yang mereka temukan dalam diri masing-masing. Tekad ingin bersatu kembali dari salah satu...