aku mundur

1.3K 107 0
                                    

Beberapa putung rokok sudah tergelatak di asbak atas meja kecil yg berada di taman belakang rumah Vanesha,Omara dan Iqbaal disana,setelah makan malam,Vanesha memutuskan menidurkan Vanilla,Bibi,Tita masih berada di ruang tamu,sedang menonton tv
"Gue akan mundur baal"kata Omara setelah membuang asap rokok ke udara,sedangkan Iqbaal memilih mematikan putung rokoknya yg masih tersisa setengah,ia mengambil oksigen,mungkin ini waktunya membicaraka perihal perasaannya terhadap Vanesha,meskipun Iqbaal sendiri belum tau kelanjutan kisahnya dgn vanesha akan bagaimana?tapi Iqbaal akan memperjuangkan Vanesha,apapun yg akan terjadi,termasuk menghadapi Omara.
"Gue udh tau kisah kalian dr Bibi,sekarang gue jg faham alasan Vanesha menutup diri dan menolak gue berulang kali"ungkap Omara,baguslah Iqbaal tdk perlu menceritakan kisahnya dr awal,ternyata Bibi sangat membantu "pesen gue,jagan kecewain Vanesh,ada Vanilla jg yg musti elu bahagia.in baal"kata Omara,Iqbaal mengangguk "Pasti!!"balas Iqbaal "Thanks brow,,selama ini elu udah jd teman baiknya Vanesha dan juga sdh memanjakan Vanilla"lanjutnya

Sementara itu tak jauh dr mereka,ada sosok Vanesha yg sedari tadi mendengarkan percakapan dua laki-laki yg baik di mata Vanesha,Iqbaal yg ia cintai,Omara yg selalu ia segani sebagai teman baiknya selama 4thn ini "shaa,,"panggil Iqbaal ketika melihat sosok Vanesha berdiri di dekat pintu,Vanesha tersenyum lalu kakinya melangkah mendekat "kalian ngobrolah dulu,butuh waktu buat kalian cerita selama pisah"ucap omara bangkit dr tempat duduknya "elu d sini aja mar"balas Iqbaal "gue ke ruang tengah"ucap Omara.

Rasanya baru hari ini Iqbaal bisa memamerkan senyumnya yg tulus,semua beban berat yg ada di pundaknya hilang seketika,mata yg biasanya berat karna sering menangis sekarang terasa ringan dan cerah "kamu kenapa?"tanya vanesha "aku bahagia sha,kepergianku ke yogja ternyata berakhir indah"jawab iqbaal "bunda sama ayah apa kabarnya?"tanya Vanesha "aku blm mengabari mereka ttg pertemuan ini,mungkin besok pagi aku akan video call bunda"jawab iqbaal "mereka baik sha,bunda sempat sakit ketika km pergi,kesehatannya menurun"lanjutnya,Vanesha merasa bersalah "gak usah sedih,Bunda baik-baik saja"kata iqbaal "aku ingin bertemu mereka"ungkap Vanesha "nanti kita ke jakarta yaa?"balas Iqbaal,Vanesha menunduk,masih ada rasa trauma pada dirinya,Iqbaal menyadari itu "nanti aku akan mengajak Bunda dan Ayah ke sini,tenang saja"ucap Iqbaal sembari mengelus punggung tangan Vanesha,tidak ada lg penolakan seperti tadi siang ketika d Cafe.

Pagi ini Yogja benar-benar sejuk,semalam ketika Iqbaal dan Omara akan pulang,hujan turun deras,akhirnya mereka memutuskan menginap di rumah Vanesha,sudah ada bibi dan tita di dapur,sedangkan Vanesha sedang berusaha membangunkan putrinya,cukup sulit utk membangunkan gadis kecil itu,selalu ada penawaran darinya.
Iqbaal dan Omara sdh berada di meja makan,sesekali mereka tertawa,entahlah apa yg mereka bicarakan "Vanilla mana mbak?"tanya Tita ketika melihat Vanesha menuruni anak tangga di rumahnya "susah,seperti biasa dia menawar penambahan menit"jawab Vanesha "boleh aku yg bangunin dia?"tanya Iqbaal,Vanesha mengangguk.

#tbc

don't fall in love with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang