permohonan

1.2K 107 2
                                    

Sudah hampir 14hari Iqbaal di Yogja,ia masih ingin di sini,tdk ingin beranjak apalagi pulang ke jakarta,hubungannya dgn Vanesha cukup baik,bahkan Iqbaal di beri izin utk mengantar jemput vanilla ke sekolah,namun belum ada kejelasan hubungan mereka akan dibawa kemana?
Iqbaal ingin segera membicarakan dr awal pertemuan mereka,namun setelah mendengar cerita Vanesha dan melihat keadaannya saat ini,Iqbaal sadar,belum saatnya Iqbaal menuntut kejelasan hubungan mereka,terlebih karna Vanesha masih mengalami trauma,sering kali Vanesha menjerit ketika tanpa sengaja Iqbaal menyentuh bahunya,Iqbaal tau bahkan sangat mengerti,perlu usaha ekstra utk menyembuhkan trauma yg Vanesha alami.
"Kopimu dan sandwich"kata Vanesha setelah beberapa menit yg lalu Iqbaal baru pulang mengantar Vanilla sekolah,dan sekarang mereka berada di toko rotinya
"Terima kasih"balas Iqbaal,tanpa menunggu Ia segera menyecap kopi hangat buatan Vanesha dan memakan Sandwich nya "kamu kapan pulang?"tanya Vanesha,Iqbaal hanya menggidikan bahunya,ia sendiri belum tahu kapan ia akan kembali ke jakarta,Yogja menjadi nyaman ketika ada Vanesha dan Vanilla,Jakarta pun akan nyaman,jika mereka pun ikut Iqbaal kembali ke Jakarta.
"Kamu gak bisa di yogja terus-terusan begini baal,V butuh km,bunda ayah juga"kata Vanesha
"Tapi aku juga butuh kamu,butuh Vanilla"balas Iqbaal tegas,sorot matanya mengunci pandangan kedua mata Vanesha
"Aku ingin kita kembali seperti dulu,bukan!!Aku ingin bersamamu dan Vanilla selama 24jam,menjaga kalian,menjamin kebahagiaan kalian,merawat kalian,bahkan aku ingin menukar nyawaku utk kalian,aku tdk ingin mengulangi kebodohanku lagi sha"lanjutnya,air mata Vanesha tiba-tiba saja menggenang,ia tdk tahu hrs menjawab apa?ia juga ingin seperti itu,namun ia merasa belum berani,ada ketakutan yg begitu besar,seperti takut mengecewakan iqbaal lagi misalnya
"Baal,,,keadaannya tdk seperti du,,"ucapnya "apa yg beda?jgn jadikan Vanilla sebagai alasan keadaan km sekaramg berbeda dgn dulu"balas iqbaal memotong ucapan Vanesha,Vanesha menggeleng,bukan itu!!yg Vanesha maksud bukan soal Vanilla,justru dirinya "lalu apa?"tanya Iqbaal "keadaan aku baal,aku tdk seperti dulu,aku bukan lg Vanesha yg pemberani,bukan lg Vanesha yg dulu,aku penakut sekarang,aku sakit baal"jawab Vanesha,emosinya meluap,air matanya sdh membasahi pipinya "Aku tdk bisa d sentuh,km lihat sendirikan??ketika tanpa sengaja km menyentuhku,responku berlebihan,aku menjerit seperti sedang di sakiti,aku takuut baaal"lanjutnya,iqbaal memejamkan mata,ia merasakan apa yg Vanesha rasakan saat ini "aku tetap mau kita bersama!aku akan bantu kamu,perlahan sha,,,nanti kita bisa pergi ke psikolog,kita konsultasi bersama,semua akan baik-baik saja"ucap iqbaal "aku mohon,kali ini km harus percaya sama aku"lanjut iqbaal memohon "aku mohon shaa,,pleaseee,,,percaya dgn aku kali ini"sekali lagi Iqbaal memohon dgn berjongkok di hadapan Vanesha saat ini,Sungguh hati Vanesha terasa sakit,melihat pria yg ia cintai memohon seperti pengemin di hadapannya,memohon sesuatu yg Vanesha sendiri inginkan,namun ada rasa takut yg sangat besar dlm dirinya,untung saja Toko masih tutup,belum buka,namun beberapa karyawan sdh datang utk membuat roti dan cake,baik yg sdh menjadi list pesanan pelanggan ataupun yg akan d jual hari ini
"Aku mohon,km tdk perlu seperti ini baal"ucap Vanesha di tengah tangisannya "pleaseee,,,percaya sama aku,aku akan bantu km,kita lewati bersama"balas Iqbaal,pada akhirnya Vanesha mengangguk,Iqbaal tersenyum,sekali lagi tali yg mengikat tubuhnya terlepas satu,rasanya semakin ringan,iqbaal sadar masih banyak tali-tali masalah yg menjerat hidupnya,namun Iqbaal yakin selama ada Vanesha semua akan baik-baik saja.

"Kapan papa pacar kembali ke yogja?"tanya Vanilla dlm gendongan Iqbaal,saat ini mereka berada d stasiun,Iqbaal akan pulang,kembali ke jakarta,namun secepatnya Iqbaal akan pastikan segera kembali ke kota gudeg ini,mungkin tdk sendiri,ia akan membawa Ayah dan Bundanya,Bunda setiap hari mengontek Vanesha melalui video call,Bunda menangis ketika pertama kali melihat wajah Vanesha melalui layar hp,apalagi melihat Vanilla,ada rasa penyesalan dlm diri bunda,namun beliau bersyukur Vanesha masih memberi kesempatan utk Bunda berkomunikasi kembali "Papa janji,akan segera kembali,nanti papa ngajak Nenek dan Kakek ke sini"jawab Iqbaal "Aku ingin ikut papa"ucap Vanilla seperti sebuah bisikan,Iqbaal tersenyum "Ayo turun,Papa mau pulang,nanti kan papa ke sini lg"kata Vanesha "aku ingin ikut papa,maaa"balas Vanilla merengek "Vanilla kan sekolah,blm ada hari libur"ucap Vanesha "Papa cuma sebentar,Vanilla sama Bunda dulu,sama Uti,sama aunty Tita,sama Uncle Omara"kata iqbaal "Janji yaa gak akan lama?"tanya Vanilla menodong iqbaal dgn jari kelingkingnya,iqbaal pun menyambutnya "Papa janji"balas iqbaal,kemudian mencium seluruh wajah gadis kecil itu,hingga Vanilla merasa kegelian sampai tawanya terdengar
"Aku pulang dulu yaa?nanti aku kesini lg,km hati-hati"kata iqbaal,Vanesha mengangguk,tidak ada pelukan atau apapun itu,setelahnya mereka berpisah,Iqbaal masuk ke dlm,setelah memastikan kereta iqbaal berangkat,Vanesha dan Vanilla kembali ke rumah.

#tbc

don't fall in love with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang