The Hill of Illusion

217 42 2
                                    

*Cring.. Cring.. Cring..

Begitu sihir teleport mengantar mereka ke Miwamori, suara lonceng dari langkah Kitsune menyambut. Mereka tiba di sebuah desa yang dikelilingi hutan pinus. Rubah berekor jamak itu berlalu lalang dengan urusan mereka masing-masing. Ketika melihat 9 Raja tiba disana, mereka nampak bingung. Namun Jeongin mengisyaratkan agar mereka tak perlu khawatir. Para Rubah pun melanjutkan aktivitas mereka kembali dan tak menghiraukan keberadaan mereka yang baru tiba.

 Para Rubah pun melanjutkan aktivitas mereka kembali dan tak menghiraukan keberadaan mereka yang baru tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panah Broken compass menunjuk lurus ke depan "ayo teman-teman.. kita ikuti Broken compass untuk ke sekian kalinya.."

Mereka bersembilan berjalan kearah yang ditunjuk arah panah. Dari kejauhan nampak sebuah bukit kecil dimana jalan menuju kearahnya sangat sepi. Jalinan jimat kertas serta lonceng-lonceng kecil pun menghiasi pepohonan di pinggir jalan itu.

"ggrrhhh....." seketika saja telinga Jeongin menekuk telinganya lagi dan mengeram seperti marah. Magia Orange nya pun sekelibat nampak mengelilinginya.

"Kau kenapa Rubah?" tanya Minho. Tak hanya Magia orange, Minho bisa mengendus ketakutan pendeta Rubah itu.

"bukit terkutuk itu... bukit ilusi.. Dewa Inari melarangku dan Rubah-rubahku memijakkan kaki disana.. Ada Iblis.. Ada Iblis yang disegel disana..." mata Jeongin menatap tajam dan penuh kewaspadaan.

"Iblis?" Samuel pun menoleh kearah bukit itu. Ia pernah mendengar legenda bahwa moyang para Celestial lah yang menyegel sekelompok Iblis di sebuah bukit kecil di timur. Bukit ilusi kah maksudnya?

"ka.. kalian pernah bertemu Iblis?" Peter pernah mendengar mitos dan kisah tentang makhluk penghuni neraka itu, dan tak terbayang kalau benar-benar bertemu mereka suatu hari.

"aku pernah, malah ku segel kembali dengan Broken compass agar tidur tenang dan tak mengganggu kedamaian lautan.." Jawab Felix datar dan singkat. Dia gak bohong kok, sungguh ia pernah bertemu salah satu iblis dan menyegelnya.

"Hah?!"

"Ekhem.. kalau begitu biar aku saja yang coba mencarinya.. kalau aku tak kunjung kembali, carilah bantuan para Demigod lain.. jangan menyusulku.. Mungkin sihir cahaya surga ku bisa mengatasi Iblis jika aku bertemu dengan mereka nantinya" ujar Ali sambil melangkah maju menyusuri jalan setapak menuju bukit itu. Tidak ada yang menyela usulnya karena memang cahaya Demigod berperan sebagai lawan dari yang jahat dan merusak.

Sesampainya di kaki bukit, Ali terdiam sejenak memandang puncaknya. Bukit yang kosong tanpa ditumbuhi satupun pepohonan diatasnya, hanya rumput hijau yang menghampar, kokoh menopang langit. Sebuah gerbang Torii seakan menjadi pintu masuk ke dunia lain dibalik bukit itu. Angin menghembus jubah putih sang Demigod. Tepat ketika Ia melangkah melewati gerbang Torii..

*Wush.. sosoknya menghilang, lenyap begitu saja.

"KAN..?? SUDAH KUBILANG INI BUKAN BUKIT BIASA..." sang pendeta Rubah panik melihat Ali tiba-tiba menghilang seketika. Bahkan teman-temannya tak menyangka Jeongin bisa berteriak sekencang itu mengingat kepribadiannya yang pemalu.

STRAY KIDS-Enn Vassili | Start Line: THE ALICORN QUESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang