Meet the Unicorn

199 39 0
                                    

Debu dari Magia emas memudar bersamaan dengan 9 pemimpin yang tiba di sebuah padang rumput tempat favorit Peter untuk menghabiskan waktunya duduk atau tidur dibawah teduhnya bayangan pohon. Ya, mereka tiba di Chaldene, negeri yang memiliki sejarah panjang dimana manusia dan Unicorn tinggal bersama.

Baru saja sampai, Hal aneh terjadi lagi pada Broken Compass..

"panahnya berputar-putar.. eyy ini kenapa??" Felix panik sendiri karena belum pernah melihat hal serupa pada kompas ajaibnya. Panah merah pada Broken compass berputar dengan sangat cepat hingga sulit diikuti mata. Seperti baling kincir yang ditiup angin kencang.

"HAHAHAHAHHA.. ASTAGA KENAPA AKU TERTAWA.. MAAF FELIX MAAF.. HAHAHAHAHA.... MAAF..." Sam terngakak sendiri melihat hal aneh yang terjadi pada Broken compass. Atau lebih tepatnya Ia bingung dan sedih. Dimana sebenarnya kunci terakhir berada? Mengapa satu-satunya petunjuk arah mereka berkelakuan aneh?

"ku tarik lagi kata-kata ku di Groilandia sebelumnya.. sepertinya memang kali ini Broken Compass benar-benar 'rusak'.. " ujar Sky yang ada disamping Felix, ikut memperhatikan panah Broken Compass seraya memasang ekspresi datar.

"kuncinya.. mungkin kali ini kuncinya berpindah-pindah juga??"

"ya terus kita harus mengejarnya seperti tadi?? Gak dulu deh makasih..." tawa Sam sudah berhenti, tapi malah mulai merasa buntu.

"oi Peter.. bagaimana ini?? tadi aja di Groilandia panahnya tidak begini"

"kok tanya aku? Aku juga tidak tau.." jawab Peter yang sedang jongkok diatas rumput. Kenapa giliran mencari kunci di negerinya, Broken compass malah begitu?

"Han.. kemana saja kau-- eh??" seekor Unicorn yang nampaknya dekat dengan Peter menghampiri mereka dari balik pepohonan. Seketika ia menghentikan langkah sejenak saat menyadari..

"9 pemimpin berkumpul bersama.. oh, wajar saja.."

"Cyari.. rasanya seperti mimpi bertemu denganmu setelah menghabiskan waktu bersama orang-orang ini..." sapa Peter pada sang Unicorn yang bernama Cyari. Ia pun bangkit dan memeluk erat Unicorn itu seolah sudah lama tak bersua.

"orang-orang ini??"

Cyari adalah guru sihir Peter yang selama ini Ia bicarakan. Ialah yang mengajarkan sang Guardian segala hal tentang sihir mulai dari berlatih mengeluarkan Magia, menghafal mantra hingga penggunaan sihir tingkat tinggi. Sayangnya dari 9 klan memang hanya manusia saja yang tidak memiliki Magia sejak lahir. Meski penggunaan sihir sangat berguna bagi keberlangsungan hidup, ujian dan latihan yang berat menjadikan tidak semua manusia tertarik untuk belajar sihir. Atau ada juga manusia yang belajar sihir ringan saja, tidak sampai menjadi penyihir berstatus tingkat tinggi.

Peter adalah salah satu penyihir hebat di Chaldene. Selain karena bakat alaminya yang jarang dimiliki orang lain, kebaikan hati yang senantiasa Ia sebarkan pada orang-orang menjadikannya terpercaya sebagai seorang pemimpin sekaligus pelindung negeri.

Unicorn adalah kuda surgawi selain Alicorn dan Pegasus. Warna tubuh mereka putih sama seperti Pegasus, yang membedakan ialah warna pada surai, bulu ekor dan bulu pangkal kaki Unicorn  berwarna kuning sedangkan pada Pegasus berwarna biru. Surai serta bulu di pangkal kaki mereka cukup lebat hingga Cyari pun mengepang surainya. Ekor Unicorn panjang seperti ekor sapi dengan bulu di ujung ekor yang sama lembutnya dengan surai mereka.

Tinggg... panah Broken compass tertuju tepat pada Cyari. Keringat dingin Felix pun mulai bercucuran mengingat apa yang sebelumnya terjadi ketika panah Broken compass mengarah pada seorang yang hidup. Tatapannya pada Cyari mulai terlihat tegang.

 Tatapannya pada Cyari mulai terlihat tegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"tidak perlu takut Siren muda.. arah panahmu itu tidak keliru dan kompasmu tidak rusak.." tentu Cyari bisa membaca ekspresi Felix yang khawatir dan bingung.

"hah memangnya kenapa?"

".. kunci itu memang ada pada kami. Setiap serpihannya tersimpan pada tanduk setiap Unicorn yang tersebar di penjuru Chaldene. Itulah mengapa panahnya mengarah ke segala arah, Ia menunjuk kami yang tersebar di penjuru Chaldene.." penjelasan Cyari jelas membuat Eark of Sirens merasa lega. Tidak perlu banyak penjelasan dan Unicorn itu sudah mengetahui perihal misi yang tengah dijalani oleh 9 pemimpin.

".. tunggu dulu, tersimpan pada tanduk kalian?" Felix pun panik lagi ketika menyadari hal lain. Haruskah para Unicorn mematahkan tanduk mereka demi mencegah perang Gate of South?

"tidak.. tidak... kami punya mantra untuk mengumpulkannya nanti, kalian tidak perlu khawatir ya.. kalian tinggal menunggu setiap Unicorn di Chaldene berkumpul. Kami akan segera menyerahkan kunci terakhir pada kalian.."

"Ohh.. baguslah kalau memang begitu" pandangan Felix melunak lagi. Sudah, tidak ada lagi yang membuatnya panik.

"... seluruh Unicorn di Chaldene.... banyak donk. Berapa lama kami harus menunggu?" Chris memberanikan diri untuk bertanya karena nampaknya Cyari pun tidak menunjukkan sikap lain pada dirinya, Minho maupun Jeongin.

"Hmm... mungkin sampai besok pagi.. kalau boleh tau Ini kunci ke berapa yang kalian kumpulkan?"

"kunci terakhir kok.. kami mulai dari Draecorona dan terakhir dari Groilandia.."

"sungguh? Boleh aku lihat kunci-kunci yang sudah kalian kumpulkan?" pinta Cyari. Bulu mata Unicorn sangat tebal dan lentik. Nampak pantulan bayangan dari 9 Raja di sepasang bola matanya yang hitam.

Semua lalu melirik pada Ali yang selama ini menyimpan kunci dalam tas kecilyang ia bawa.

"boleh.. silakan.." Ali membuka tasnya dan mengeluarkan 8 kunci yang sudah mereka dapatkan dari penjuru Enn Vassili.

"terima kasih hai pemimpin Demigod.."

Tanduk Cyari mulai bersinar putih. 8 kunci yang tergeletak di hadapannya perlahan terangkat dan melayang di udara. Pegasus dan Unicorn memiliki warna Magia yang sama, yakni putih. Magia dasar yang menjadi asal muasal dari seluruh warna Magia yang dimiliki klan-klan Enn Vassili. Kalau kita menembakkan cahaya putih pada kristal prisma, bukankah akan muncul pelangi dengan 7 warna?

Kunci-kunci itu lalu berputar melingkar di hadapan Cyari. Ia Nampak seperti sedang meraba Magia sang Alicorn yang digunakan untuk menempa kunci-kunci dari gerbang selatan itu. Perlahan air matanya menetes, Ia terharu seolah rindu dengan teduh dan damainya surga.

"air mata Unicorn.. katanya bisa menyembuhkan beragam luka lho.." bisik Sam pada kawan-kawannya.

"ya.. kalau aku sih cukup rapal mantra saja.." jawab Felix tanpa membuka lebar bibir nya. Chris pun merangkul erat pemimpin Siren itu seraya menggodanya. Samuel ikut tertawa kecil.

Selesai meraba 8 kunci Gate of South, Cyari padamkan sihirnya dan mengembalikan kunci-kunci ke tas milik Ali.

"aku sudah menyebarkan pesan melalui telepati pada seluruh Unicorn di Chaldene.. yah, kira-kira besok pagi kami semua akan berkumpul di sini dan menyerahkan kunci terakhir pada kalian.."

"whoaa lama juga ya.."

"asiikk.. ayo mampir ke benteng ku. Kalian bisa menginap disana malam ini. Tapi karena Gi Ankalia merupakan kastil kuno berusia ratusan tahun jangan tanyakan hal tabu ya.." ajak Peter pada 8 kawannya.

"Hah?"

STRAY KIDS ENN VASSILI | Start Line: the Alicorn Quest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

STRAY KIDS ENN VASSILI | Start Line: the Alicorn Quest

STRAY KIDS-Enn Vassili | Start Line: THE ALICORN QUESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang