Dark Blaze that kept a Secret

208 41 0
                                    

".... Dewi kami Malina.. Bimbing kami pulang..." Ali merapal mantra untuk kembali ke Vouna. Sihir gabungan dari teleportasi dan Broken compass mengantar mereka ke sebuah tempat dimana kunci Gate of South selanjutnya berada. Bukan gunung, hutan, bukit, ataupun istana. Kali ini mereka tiba di reruntuhan sebuah kota.

Ya, Reruntuhan dari Ibukota pertama kerajaan Vouna yakni sebuah kota bernama Galiterro. Ribuan tahun lalu disanalah peradaban Vouna terbilang paling maju. Perdagangan, administrasi, hingga pengembangan pendidikan semua berpusat disana. Bangunan bertingkat dengan bentuk desain yang serasi bersusun dan dipisah dengan jalanan yang juga dibangun dengan rapi. 

Hanya tersisa reruntuhan bangunan berupa tembok-tembok yang sudah hancur berkeping-keping bahkan ada yang sudah ditumbuhi lelumutan, tanaman rambat hingga jenis pohon besar seperti beringin dengan tirai akar gantungnya yang lebat. Terlihat terlalu hancur dan berantakan untuk sebuah kota kuno yang pernah berjaya. Bahkan jika diceritakan betapa besarnya kota ini dahulu tak akan ada lagi orang yang percaya. Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu Vouna?

"Kau yakin sihirmu dan Broken Compass yang membawa kita kesini Demigod?" tanya Minho yang merasa kurang nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin sihirmu dan Broken Compass yang membawa kita kesini Demigod?" tanya Minho yang merasa kurang nyaman. Insting Beast nya mengatakan sesuatu yang tidak mengenakkan di tempat itu.

"ehm.. Ya, aku sendiri pun tidak suka tempat ini.. reruntuhan ini menyimpan sejarah paling tidak mengenakkan bagi kami.." jawab Ali sambil memperhatikan sisa kejayaan kota Galiterro yang kini telah musnah. Ia pernah berkunjung kesana ketika masih menjadi berkuliah di universitas dulu untuk mempelajari sejarah Vouna. Tapi cukup sekali saja karena ia begitu membenci apa yang pernah terjadi disana.

"... Panahnya, mengarah ke sana.." sahut Felix sambil menunjukkan arah panah kompasnya.

"ayo kita ikuti.."

Mereka pun berjalan mengikuti arah panah, menyusuri bekas jalanan yang disusun dari bebatuan dan tanah liat, mengikuti jalan berusia ribuan tahun itu hingga tiba di lokasi tersembunyinya kunci Gate of South.

"Tunggu? Apa itu? Seperti.. kobaran api.." Peter melihat sesuatu dari kejauhan, sesuatu yang berkobar seperti api, hanya saja berwarna hitam pekat.. ada ya api berwarna hitam sepekat itu?

"Dan panah Broken Compass menunjuk tepat padanya.." timpal Felix yang masih menggenggam kompas ajaibnya.

Hidung Jeongin berkedut seraya mengendus, telinga Minho menegak mendengarkan suara dari kobaran api itu. Api abadi yang telah berkobar disana selama 20.000 tahun terakhir, tepatnya ketika perang Gate of South pecah.

"kau tau api apa itu Ali?"

"Yah.. tentu saja kami tau"

Baru kali ini 8 pemimpin melihat Ali membuka tudung dari jubahnya yang serba putih. Warna rambutnya hitam sama seperti Samuel dan Louis. Wajahnya tenang tetapi seperti menyimpan amarah.

"... ketahuilah itu bukan api sembarangan. Entah kenapa api itu tak pernah bisa padam meski beragam cara telah kami lakukan untuk memadamkannya. Mulai dari yang sederhana seperti menyiram air hingga menggunakan mantra pemurnian.. 20.000 tahun lalu ini merupakan ibu kota dari kerajaan kami, kota Galiterro.."

STRAY KIDS-Enn Vassili | Start Line: THE ALICORN QUESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang