|12| » " Daki dan Gyutaro."

2.2K 256 34
                                    

°°°•••°°°•••°°°•••°°°•••°°°•••°°°•••°°°•••
Kimetsu No Yaiba merupakan milik Koyoharu Gotouge, bukan milik saya.
°°°•••°°°•••°°°•••°°°•••°°°•••°°°•••°°°•••
____________________________________


[ “ Happy Reading!” ]

[ Masih Di Kediaman Tokitou ]

°°°Still Author P.O.V°°°

 
  " (Name), sudah mau pulang?" Tanya seorang laki-laki bersurai hitam dengan gradasi Mint tersebut kepada (Name), manik Mint-nya menatap figur (Name) yang tengah membereskan mangkuk, piring beserta gelas kosong diatas meja.

  Jari-jemari lentik (Name) mengelap meja tersebut dengan kain, tanpa menoleh ia menjawab, " Tentu saja, aku menginap di Kediamanmu tanpa pamit kepada murid-muridku, aku yakin mereka sudah pulang dari latihan–dan pasti mereka akan marah karena tidak mendapati aku disana." Jelas (Name) diiringi dengan helaan nafas panjang darinya. Helaian-helaian rambut lembut nan panjang miliknya ia kepang dengan asal hingga terlihat acak-acakan.

  Kemarin, ia tertidur dipelukan hangat Muichirou setelah mengeluarkan Koutarou. Dan yang membuat (Name) kesal adalah, kenapa Muichirou tidak membangunkannya yang tertidur saat itu? Dan disaat (Name) bangun dengan panik dan bertanya kepada Muichirou sendiri–Muichirou menjawab dengan wajah yang polos; " Maaf, aku tidak tega membangunkanmu . . . karena (Name) terlihat sangat lelah."–seperti itu. Muichirou menjawab dengan nada yang melas, membuat hati (Name) luluh seketika dan membuatnya tidak jadi marah kepadanya.

  (Name) berdiri dan beranjak pergi ke dapur, setelah beberapa menit (Name) di dapur. Iapun kembali dengan tangan yang membawa sebuah piring berisi dengan macam-macam Mochi. Membuat manik Mint milik Muichirou meliriknya dengan berbinar-binar, tangan Muichirou terulur untuk menerima piring tersebut–membuat (Name) terkekeh geli dan memberikan piring tersebut kepada Muichirou.

  Tangan (Name) terangkat untuk membuka ikatan rambutnya, membuat surai [H/c] dengan ujung merah tersebut terurai dengan bebas, " Muichirou-chan, aku akan pergi sekarang, sampai jumpa." Pamit (Name) dengan tangan yang mengusap kepala Muichirou gemas, setelah itu ia segera bergegas melangkah keluar dari Kediaman Tokitou–beberapa kali ia disapa oleh beberapa murid Muichirou dan beberapa Kakushi dengan ramah, " Besok, aku sudah harus sampai di Distrik Bunga–aku tahu jika akan banyak manusia yang akan terbunuh disana karena sabetan selendang Daki-san. Dan sepertinya aku butuh bantuan Kitoru dan Kayoru–tetapi sepertinya kurang,

  ah! Bagaimana jika aku membuat satu Iblis lagi? Dengan begitu, semuanya akan tertolong,  bukankah begitu . . . Koutarou?" Usul (Name) kepada Burung Hantu yang sedang bertengger dikepalanya, Koutarou hanya memekik beberapa kali menyetujui usulan (Name), ' Tapi, resikonya akan sangat besar mengingat jika aku memiliki Kitoru dan Kayoru.' Batin (Name) dengan aura depresi ketika ingat jika Kitoru dan Kayoru itu gampang sekali merasa cemburu. Ia memijat pelipisku yang merasa berdenyut, sekarang (Name) merasa sangat pusing.

  Ini baru rencana untuk kedua adik-kakak Iblis Bulan Atas ke 6, belum untuk Iblis Bulan Atas 2, 3,  dan lainnya –Iblis-Iblis yang berperan penting lainnya, termasuk para Hashira– Sudah-sudah (Name) merasa pusing. ' Semuanya pasti tidak akan berjalan dengan lancar, sedikit kelalaian dapat mengubah alur cerita. Aku harus berhati-hati.' Batin (Name) sambil menghentikan gerakan tangannya yang memijat pelipisnya, kedua manik merah darah itu mulai berkilau kebiruan–memancarkan sebuah kepercayaan diri.

" Uppermoon Zero " » [Kimetsu No Yaiba x Reader](Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang