Intuition

16 2 0
                                    

Dari saat itu aku juga tahu, satu hal yang langsung terlintas di benakku. “Hati-hati.”

Bak suara seseorang yang berbisik jauh. Terdengar sejelas itu. Mungkin aku di masa depan yang membisikan hal itu. Aku yang hari ini mungkin, yang jelas aku yang sudah tahu mengenai hal itu. Hari itu pun juga tahu sih tentang apa. Hanya saja aku berusaha mengabaikannya.

Meski sebenarnya tidak mengabaikannya juga. Aku tidak pernah mengabaikan mengenai peringatan kecil di hari itu karena aku tahu resikonya seperti apa. Aku tidak ingin hal yang sama terulang untuk kedua kalinya. Lebih tepatnya, aku takut semua itu terulang lagi.

Hingga beberapa waktu berlalu, aku bisa mengendalikan semua itu dengan baik. Kupikir begitu. Tapi sebenarnya tidak. Semuanya terus mengiringi hari-hariku sejak saat itu. Jelas, aku tidak pernah berpikir hal itu selalu mengikutiku. Dan ketika aku sadar semua itu sudah cukup untuk menjatuhkanku, aku malah mengabaikannya. Mengabaikan seolah hal itu tidak ada. Kabur begitu saja karena jelas itu menakutkan.

Tapi pada akhirnya hal itu menemukanku, dan aku menemukan hal itu. Karena hal itu pun bagian dari diriku. Sekuat apapun aku menghindar, mengusir, bahkan mencoba untuk membunuhnya dari sisiku tetap tidak bisa.

Kehidupannya ajaib. Entah dapat asupan dari mana. Dari karakter seseorang mungkin. Atau rasa penasaran dan peduli yang terus tumbuh bersamaan.

Tapi pada akhirnya, meski waspada sekalipun, telah diberi peringatan sekalipun, rasanya seolah tak berguna. Sekarang, mau tidak mau harus mengakui keberadaan hal itu. Berdamai dengan hal itu.

Sampai, hal itu lenyap dengan sendirinya.

Ya, siapa tahu?

***

SHARDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang