4

19 2 0
                                    

Sedetik kemudian Kelvin memajukan langkahnya mendekati ana, dan...
____________________________________________

PLAKKKK

Ana menampar pipi Kelvin dengan keras karena sudah berani macam macam dengannya.

"Maksud Lo apa hah? Apa hak Lo buat ngatur ngatur gue, Lo jangan macem macem sama gue ya emang Lo siapa gue hah? Kenal aja gue kagak sama Lo." Kesal ana.
Jual

"Yaudah mulai sekarang Lo pacar gue, gak ada penolakan Lo sekarang pulang bareng gue." Kata Kelvin seraya menarik tangan ana.

"Heh lo dasar kupil anoa lepasin gak, Lo itu emang ya gak tau diri." Bentak ana yang tidak dihiraukan Kelvin sama sekali.

Sekarang ana maupun Kelvin sudah berada di dalam mobil kelvin.

"Udah marahnya sayang." Kata Kelvin dengan lembut.

Ana sangat kaget dengan apa yang dikatakan Kelvin seketika pipinya memerah seperti tomat busuk.

"Baru segitu aja udah blushing apa lagi kalau gue cium." Kata Kelvin dengan kekehannya.

Ana hanya bisa menahan malunya.

Siall banget gue kalah telak, awas aja gue ikutin permainan Lo. Batinnya.

"Rumah Lo ke arah mana nih gue gak tau." Tanya nya sambil menatap ana secara intens.

"Makanya kalau gak tau jalan ke rumah gue gak usah so soan mau nganterin sayang." Jawabnya dengan nada setengah so manis dan setengah mengejek.

Di dalam mobil kelvin tidak percaya dengan apa yang ana katakan, entah mengapa jantung nya berdetak sangat kencang hanya karena apa yang ana tadi katakan.

Memang ana sangat berbeda dengan perempuan lain disaat semua orang saling ingin mendapatkannya lain hal dengan wanita yang ada di sampingnya, wanita itu malah menolak secara terang-terangan kehadirannya, hal itu yang membuatnya tertantang untuk bisa mendapatkan ana.

"Heh Lo denger gak si gue dari tadi ngomong, malah asik ngelamun, rumah gue di perumahan anggrek nomer 30 B." Jelasnya seraya menunjuk arah jalan menuju rumahnya.

"Okelah kalau begitu." Jawabnya seraya tersenyum dengan manis ke arah ana.

Saat ana melihat senyuman Kelvin dia tidak berkedip sama sekali.

Kalau senyum gantengnya jadi berkali kali lipat, ish gue ngomong apa sih, gue kan cuma lagi ngikutin permainan ni orang. Batinnya.

Dalam perjalanan kerumah ana hanya keheningan yang menyelimuti keduanya dalam mobil, hingga tak terasa sekarang mereka sudah sampai di depan rumah ana.

Rumahnya besar juga. Batin kelvin

"Makasih ya kak kelvin yang ganteng, mau mampir gak nih." Tawarnya seraya menggoda Kelvin yang sudah terpaku di tempatnya.

"Em-m gak deh salam aja sama orang tua Lo." Jawab Kelvin dengan gugup.

"Yaudah gue masuk ya, sekali lagi maksih." Kata ana seraya tersenyum kepada Kelvin.

Ketika ana hendak masuk ke dalam rumah Kelvin memanggil ana untuk berhenti, kemudian Kelvin pun berlari menghampiri ana.

" Gue boleh minta nomer telpon Lo gak?" Katanya to the point, seraya menyodorkan hpnya ke ana.

"Boleh." Jawabnya seraya mengambil telpon Kelvin dan mengetik nomor telepon nya disana, dan mengembalikannya lagi setelah selesai mengetiknya.

"Makasih ya na, yaudah gue pamit dulu ya." Kata Kelvin seraya melambaikan tangan kearah ana dan bergegas memasuki mobilnya.

Ana pun membalas lambaian tangan Kelvin, dan langsung memasuki rumah setelah Kelvin menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan pekarangan rumahnya.

"Assalamualaikum, ana pulang." Kata ana seraya mencari keberadaan penghuni di rumahnya.

Namun hanya jawaban dari bi inem yang dia dengar.

"Waalaikumsalam non, non ana baru pulang sekolah?" Tanya bi inem kepada ana.

"Iya ni, ngomong-ngomong bunda,ayah sama kak anta kemana bi?" Tanya ana sambil menyusuri setiap inci rumahnya.

"Oh tuan dan nyonya beserta tuan anta sedang pergi menemui rekan kerja tuan di kantor non." Jelas bi inem.

"Oh yasudah makasih ya bi, kalau begitu ana ke kamar dulu ya mau bersih-bersih." Pamit ana dengan sopan.

"Nggih non." Jawab bi inem.

Sesampainya dikamar bernuansa biru muda itu ana membaringkan tubuhnya di kasur empuk berukuran king size itu.

Lalu dia bangkit dari tempat tidurnya untuk mandi, setelah selesai membersihkan diri ana kembali membaringkan tubuhnya dikasur.

Pikirannya tak henti henti memikirkan laki laki yang selalu mengganggu dirinya dua hari belakangan ini, sungguh dia sangat tidak mengerti dengan apa maksud dan tujuan Kelvin mendekatinya.

Ketika dia sedang memikirkan sosok laki laki itu tiba tiba handphone ana berbunyi menandakan ada pesan masuk

082324××××××
Hay na:)
Selamat malam:*

Ana masih terdiam bingung siapa yang mengirimkan pesan ini kepadanya.


Me:

Ini siapa ya?


082324××××××
Aku Kelvin.
Kamu udah makan? Jangan lupa makan ya biar gak sakit, nanti aku khawatir.

Ana sangat kaget dengan siapa yang mengirimkan pesan ini kepadanya, dan perhatian yang di berikan Kelvin sungguh dia sangat tidak siap dengan ini.

Me:

Oh. Udh ko.


Diapun langsung menyimpan nomer Kelvin di hpnya.

Kak kelvin:
Yaudah kalau gitu, kamu istirahat ya, gd night na:)

Me:

Gd night to:)


Pesan yang dikirimkan ana hanya di read oleh sang penerima, membuat sang pengirim berdecak kesal, tunggu tunggu..

Tak terasa senyum manis tercetak di bibir mungil ana, entahlah dia merasakan rasa yang aneh menjalar di dalam tubuhnya dalam hidupnya ia pertama kali merasakan perasaan seperti ini.

Atau mungkin ini yang dinamakan cinta? Setalah bergelut dengan pikirannya, mata ana terasa berat dan langsung masuk ke alam mimpinya.

__________________________________________

Jangan lupa voment ya;)

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang