8

11 3 0
                                    

Ketika mereka sampai di mall ana dan kesya pergi memilih milih baju, Dafa hanya diam mengikuti mereka dari belakang, dia sangat bosan melihat wanita wanita yang sedang berbelanja, menurutnya ini hanya membuang buang waktu saja, jika saja tidak ada gadis itu mungkin Dafa tidak ingin ikut, tapi entah mengapa Dafa sangat suka saat didekat gadis itu.

"Gue lapar nih sya, makan yuk." Kata ana seraya memegangi perutnya yang lapar.

"Ayok gue juga udah lapar nih." Balas Kesya, yang langsung pergi untuk mencari makan, tanpa menghiraukan Dafa yang ada di belakangnya.

Sial gue ditinggal.

Akhirnya Dafa memutuskan untuk mengikuti mereka berdua nasib dingin memang begini mau marah pun susah.

Ketika mereka sampai ditempat mereka akan membeli makan mereka langsung memesan apa yang mereka inginkan.

Ketika mereka selesai memesan mereka menunggu makanan seraya memainkan handphone.

Saat mereka sedang menunggu makanan datang tiba tiba handphone ana berbunyi tanda ada yang meneleponnya.

Kak kelvin calling....

Hah? Kak kelvin telpon.

Ana pun mengangkat telpon dari kelvin.

"Hallo na?" Kata Kelvin to the point.

"Iya kak, ada apa ya telpon?" Jawab ana seraya bertanya kepada Kelvin.

"Lo dimana gue depan rumah Lo nih niatnya sih mau ngajak Lo jalan." Jelas Kelvin.

"Hah? Gue lagi di mall nih bareng Kesya sama kak Dafa." Jawab ana.

"Mall mana? Gue kesitu." Tanya Kelvin.

Kelvin pun langsung mematikan telpon dari ana dan ana pun mengirimkan lokasi dimana dia sekarang berada.

Tak berselang lama Kelvin datang ke mall tersebut dan menemui ana.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Dafa dengan wajah datarnya.

"Yehhh Lo gak suka gue kesini, gue mau nyamperin ana dong." Jawab Kelvin dengan senyum mautnya.

Dafa hanya diam tidak menjawab pernyataan yang Kelvin tadi ucapkan bahwa dia disini menemui ana.

Hati Dafa seketika gundah apakah yang dia rasakan pada ana kenapa dia tidak suka melihat Kelvin yang terang terangan menemui ana.

Dafa sangat tahu bawa Kelvin sahabatnya sangat mencintai ana, tapi memang dia sangat paham bahwa Kelvin belum menyatakan perasaannya pada ana.

"Na nanti Lo pulang sama gue aja ya?" Tanya Kelvin pada ana.

"Dia pulang bareng gue." Jawab Dafa yang sudah mendapat tatapan ana Kelvin dan kesya.

"Kenapa bang toh ana bakal gakpapa kalau kak kelvin yang anter ana pulang." Jawab Kesya.

"Iya kak gakpapa kok aku pulang bareng kak kelvin aja takutnya nanti aku ngerepotin kalian harus nganterin gue dulu." Jawab ana.

Disisi lain Kelvin sangat bingung kenapa Dafa tidak mengijinkan ana untuk pulang dengannya.

"Kenapa sih bro diakan sama gue pasti aman lah, kaya gak tau gue aja Lo." Jawab Kelvin dengan cengirannya.

"Gak." Jawab Dafa masih dengan tatapan datarnya.

"Lo itu kenapa sih daf, Lo gak percaya sama sahabat sendiri?" Tanya Kelvin yang sudah bingung kenapa sahabatnya bersikap seperti ini.

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang