Seharian ana hanya berdiam diri di UKS ditemani Kelvin entahlah cowok itu menolak untuk pergi ke kelas dia bilang karna mau nemenin ana di UKS padahal ana tidak apa apa sendiri.
Ana tersenyum ketika melihat Kelvin tidur di brangkar sampingnya, ana berharap apa yang tadi Kelvin katakan adalah kenyataan.
Sudah cukup lama dia dan kelvin disini, hingga tak terasa bel tanda pulang pun berbunyi.
KRINGGGGGG.
"Eungh, na udah waktunya pulang ya?" Tanya Kelvin sambil bangun dari tidurnya.
"Iya, lo mah bilang mau nungguin malah tidur gimana sih." Kesal ana sembari memanyunkan bibirnya.
"Ye sorry gue ngantuk liat Lo tidur." Jawab Kelvin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Yaudah sekarang Lo mau disini aja atau mau anter gue pulang?" Tanya ana.
"Yuk pulang, tapi gimana kalau kita jalan jalan dulu." Tawar Kelvin yang langsung dianggkui oleh ana.
"Yaudah ayok." Ajak Kelvin.
Merekapun pergi ke parkiran dan bertemu Kesya yang membawakan tasnya untuk ana.
"Heh ni tas Lo, enak ya habis berduaan di UKS sama cogan." Bisik Kesya pada ana.
Ana hanya menyunggingkan senyumnya pada Kesya dan langsung berterima kasih karna terlah membawkan tasnya.
Kesya pun pamit pada Kelvin dan ana yang langsung diangguki oleh mereka berdua.
Ana dan kelvin pun langsung memasuki mobil sport milik Kelvin.
Mobil ini sangat mewah dan mahal, sudah bisa di tebak Kelvin memang anak orang kaya.
"Na mampir ke rumah dulu atau gimana? Lo kan belum ijin ke bunda Lo nanti bunda Lo khawatir." Ucap Kelvin yang sesekali melirik kearahnya.
"Emm gak usah deh biar gue kabarin lewat chat aja." Jawabnya yang langsung diangguki oleh Kelvin.
Ana pun langsung mengambil handphone di tasnya dan memencet nomer bundanya diapun langsung mengetikan ijin pada sang bunda.
Ketika selesai ijin ana pun memasukan kembali handphone nya dan menyalakan radio yang ada di mobil kelvin.
Lagu one direction - more than this melantun dengan indahnya, ana pun sesekali ikut menyanyikan lagu itu.
Di samping ana ada laki-laki yang sedang memperhatikannya dari sisi dia sangat kagum pada perempuan yang ada di sampingnya itu dia sangat manis bahkan sangat sangat manis dengan bulu mata yang lentik hidung yang mungil tapi mancung terakhir bibirnya yang pink, sungguh menurutnya ana sangat sempurna apalagi dia yang sedang melantunkan lagu yang ada di radio semakin menambah kadar kelucuannya menurut Kelvin.
Kelvin pun berhenti memperhatikan nya dan kembali fokus ke jalan.
"Lo suka lagu one direction?" Tanya Kelvin.
"Suka karna lagu lagunya enak buat di dengar di telinga." Jawab ana.
"Gue juga suka denger lagu lagu one direction." Ucap Kelvin.
"Kita sama dong, akhirnya gue ada temennya." Girang ana yang langsung di tertawakan oleh Kelvin.
"Kenapa malah ketawa, gue kan lagi seneng karna Lo juga seneng one direction." Kesal ana.
"Iya iya maaf." Mohon Kelvin pada ana.
Setelah beberapa menit dalam keheningan akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka tuju.
"Udah nyampe ni na." Ucap Kelvin.
"Lo mau ngapain ajak gue ke hutan kayak gini?" Tanya nya dengan wajah yang sudah ketakutan.
"Tenang gue gak bakal apa apain Lo disana ada tempat yang paling indah menurut gue, kita kesana ya." Ajak ana yang langsung diberi anggukan oleh ana.
Merekapun keluar dari mobil dan berjalan menuju tempat yang di tunjukan oleh Kelvin.
Sesampainya di sana ana sama sekali tidak berkedip melihat pemandangan yang ada di depannya pemandangan kota Jakarta dengan lampu lampu yang indah disertai dengan bintang di langit yang ikut mendukung cuaca pada malam hari ini.
"Indah gak." Tanya Kelvin pada ana.
"Indah banget Vin makasih ya." Ucap ana dengan wajahnya yang terlihat bahagia.
"Gue sering banget kesini saat gue lagi butuh pelampiasan, keluarga gue bukan keluarga harmonis na, gue gak tau kenapa, gue kangen mereka yang dulu, sejak 2 tahun lalu perdebatan diantara mereka mulai terjadi." Jelas Kelvin dengan raut wajah yang sangat sedih.
"Kalau gue mau tanya Lo anak keberapa dari berapa bersaudara?" Tanya ana dengan senyum manisnya.
"Gue anak satu satunya na." Jawab Kelvin dengan mata sendu.
"Sabar Vin Lo harus kuat, Lo harus bisa satuin mereka lagi, kalau bukan Lo siapa lagi." Jelasnya pada Kelvin.
"Tapi dengan cara apa na? bahkan waktu gue pulang pun mereka terus aja berantem." Tanya nya.
"Lo harus perlahan lahan tanya ke bokap sama nyokap Lo kenapa mereka bisa begini, Lo harus bisa adil nanggapin cerita mereka jangan sampai Lo menyalahkan, disini Lo harus bener bener adil vin." Jelasnya dengan senyuman.
"Gue akan coba na, maksih ya untuk sarannya." Ucap Kelvin seraya mengacak-acak rambut ana.
"Ishh kenapa di acak acak?" Tanya ana pada Kelvin.
"Habisnya Lo lucu." Jawabnya dengan kekehan.
Blushhh, pipi ana sekarang dalam mode memerah.
Kelvin pun tertawa melihat pipi ana yang sedang memerah seperti tomat busuk.
"Yaudah maafin gue ya, sekarang kita pulang ya udara makin dingin nanti Lo sakit lagi." Ucap Kelvin dengan senyum manisnya dan langsung diangguki oleh ana.
Mereka pun pergi ke mobil dan langsung melaju untuk pulang.
Diperjalanan hanya keheningan yang menyelimuti mereka hingga tak terasa mereka sudah sampai di kediaman ana.
"Na udah sampai." Ucap Kelvin.
"Eh iya gue sampe gak sadar ternyata udh nyampe." Kekeh nya.
"Yaudah gih masuk, atau harus gue anter ke dalam?" Tawar Kelvin.
"Gak usah Vin bunda pasti percaya kok, yaudah gue masuk dulu ya vin., Lo hati hati." Ucapnya dan langsung melenggang untuk pergi ke dalam rumah.
Kelvin pun langsung melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan pekarangan rumah ana.
Dalam hati Kelvin pun laki laki itu merasa senang bisa cerita masalahnya pada ana, yang berarti ana adalah orang yang Kelvin percaya.
___________________________________________
Segini dulu ya.
Jangan lupa voment:)Tunggu chapter selanjutnya ya;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Kamu
Teen FictionAku gak tau ya kamu siapa tapi kenapa kamu selalu menarik perhatianku setelah kali pertama kita bertemu. ~Keyla Anantaysa karisma~