11

17 2 0
                                    

Hari ini hari dimana ana sangat benar benar tidak mood untuk melakukan kegiatan apapun yang dia inginkan saat ini hanya pulang, untuk menenangkan diri, pelajaran yang guru sampaikan pun tidak dihiraukan oleh ana dia terus saja melamun membayangkan laki laki yang terus ada di pikirannya, dia harus apa sekarang sungguh hati dan pikirannya sangat bertolak belakang.

Kesya terus memperhatikan ana yang sedang melamun sebenarnya ada apa Antara Kelvin ana dan Dafa, Dafa bahkan sampai sekarang tidak terlihat bersama Kelvin dan Anjas Dafa terus menyendiri entah apa yang terjadi antara mereka.

Kesya yang jengah melihat ana terus melamun akhirnya menyenggol bahu ana pelan, ana pun tersadar dari lamunan nya.

"Na tolong fokus dong, Masalah itu terjadi karena kita terus mempersulitnya, kalau Lo nggak mempersulitnya pasti Masalah akan menemukan jalan keluarnya percaya sama gue, jangan menghindar dari apa yang udah tuhan garisin buat Lo, Lo cukup ikuti alurnya dan nikmati segala prosesnya." Nasehat ana dengan sedikit berbisik karena takut takutnya guru yang sedang mengajar mendengar.

"Gue juga bingung na, pikiran dan hati gue gak sejalan, ketika hati gue minta buat tanya sesuatu sama dia, tapi pikiran gue bilang nggk gue harus apa." Tanya ana pada kesya.

"Udah sekarang kita fokus dulu ke materi nanti sepulang sekolah Lo boleh cerita apapun." Tegas Kesya dengan senyumannya, ana mengangguk anggukkan kepalanya.

Akhirnya bel yang ditunggu tunggu oleh siswa SMA pelita berbunyi, siswa siswi bersorak girang karena waktunya pulang sudah tiba.

Ana hanya duduk saja di kursi dan memperhatikan Kesya yang sedang membereskan bukunya, guru sudah terlebih dahulu keluar dari kelas.

"Sya gue harus apa dong?" Tanya ana dengan cemas.

"Ikutin apa kata hati lo na, Lo harus percaya segala sesuatu yang seseorang lakukan pasti bukan tanpa alasan na Lo harus denger penjelasan nya." Jawab Kesya dengan meyakinkan ana, ana sangat aneh Kesya seperti tahu apa Masalahnya padahal dia tidak pernah menceritakannya apakan Kesya seorang cenayang yang bisa membaca pikiran orang lain atau tahu kejadian yang dialami seseorang atau bagaimana, segala nasihatnya sangat tepat sasaran.

"Lo tahu masalah gue sya?" Tanya ana pada kesya.

"Gue lihat dari mata lo na, mata Lo gak pernah bohong tentang apa yang ada di dalam hati lo." Jawab Kesya dengan enteng.

"Makasih ya sya Lo udah mau memberi saran buat gue, makasih sya." Ucap ana dengan tulus dan memeluk Kesya.

"Sama sama, bukankah sahabat memang harus mengerti, bahkan saat dia belum cerita apapun Sahabat akan tetap tahu." Balas Kesya dengan mempererat pelukannya.

"Jadi, kita sahabat ya sya, gak ada yang bisa misahin kita, kita harus saling menguatkan satu sama lain, dan Lo juga jangan sungkan cerita sama gue kalau Lo ada masalah." Jawab ana seraya melepaskan pelukannya.

"Pasti na, yaudah yuk kita pulang." Jawab Kesya dengan senyuman bahagianya.

Ana pun mengangguk, dan langsung membereskan alat tulisnya, dan pergi dengan Kesya keluar dari kelasnya.

Saat diparkiran ana bertemu dengan Dafa, anapun berhenti untuk menyapa kakak dari sahabatnya itu.

"Hai kak Dafa." Sapa ana dengan senyuman manisnya, Senyuman yang mampu  membuat siapapun yang melihatnya meleleh seketika, Sama halnya dengan Dafa yang entah mengapa menjadi gugup seketika.

"E-mm hai." Jawab Dafa dengan senyuman yang sangat tipis bahkan hampir tidak terlihat.

"Mau pulang kak?" Tanya ana.

"Iya." Jawab Dafa dengan singkat.

"Yaudah kak hati hati ya gue duluan." Pamit ana pada Dafa.

Ketika ana  melangkahkan kakinya, tangan ana di tahan oleh Dafa.

"Pulang bareng gue?" Tanya Dafa dengan spontan.

"Emm gak usah kak aku pulang naik angkot aja." Jawab ana.

"Bareng gue." Tegas Dafa yang langsung menarik tangan ana untuk berjalan kearah mobilnya.

"Eh aduh kak gak usah." Ucap ana dengan bingung karena tangannya sudah ditarik Dafa.

Dafa tidak mendengarkan apa yang dikatakan Ana, Dafa terus menarik tangan Ana sampai di depan mobilnya dan menyuruhnya untuk masuk tanpa menerima penolakan.

Ana pun pasrah, akhirnya sekarang ana sudah berada di mobil Dafa.

Didalam perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti mereka berdua.

Ana memecahkan keheningan dengan menyebutkan arah rumahnya, Dafa hanya menyimak tanpa mengucapkan apapun.

Akhirnya setelah keheningan yang menyelimuti mereka kini mereka sudah sampai di depan rumah ana.

"Makasih ya kak, maaf ngerepotin, mau mampir dulu?" Tawar ana kepada Dafa.

"Sama sama, gak maksih." Jawab Dafa dengan singkat.

"Yaudah kak aku masuk dulu ya sekali lagi makasih, kakak hati hati di jalan." Ucap ana dengan senyumnya, ana langsung masuk ke dalam rumahnya.

Dafa pun langsung saja mobilnya dan menancap gasnya untuk pulang.

Dafa sangat bahagia bisa melihat wajah ana dengan leluasa, dalam perjalanan Dafa tak henti hentinya tersenyum.

-----------

Setelah sampai rumah ana langsung memasuki kamarnya dan langsung mencari handphonenya dan mengecas handphonenya, ana langsung membersihkan dirinya dan kembali ke bawah untuk menemui bundanya yang sedang memasak, ana membantu bundanya memasak.

"Na, kamu lagi berantem sama Kelvin?" Tanya bundanya pada ana.

"Emmmm nggk kok Bun." Jawab ana dengan  sedikit gugup.

"Bunda percaya kamu bisa ngelewati semuanya sayang." Balas bunda dengan menatap anaknya sayang.

"Iya bun." Jawab ana dengan tersenyum.

Setelah ana membantu bundanya memasak, ana langsung pergi makan malam bersama keluarganya, acara makan malam berjalan dengan khidmat. Setelah acara makan malam selesai ana pamit untuk pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

Ana sekarang sudah berada di kamar dan sedang mengaktifkan handphone nya, ketika handphonenya sudah menyala ana melihat ada 5 panggilan tak terjawab dari kelvin dan 2 chat belum terbuka ternyata dari Kelvin, dia langsung membuka chat room nya.

Kak Kelvin:
Na maaf aku gak bisa temuin kamu, aku ada acara futsal, kamu langsung pulang aja ya, hati hati, sekali lagi aku minta maaf.

Kak Kelvin:
Selamat malam na :)

Ana langsung terdiam, bodoh dia sangat bodoh kenapa dia tidak ingat handphone nya kemarin kenapa dia malah menghindari Kelvin selama ini kenapa dia tidak mendengarkan penjelasannya kemarin bodoh, ana mengacak rambutnya frustasi.

Ana pun memutuskan untuk mengechat kelvin.

Me:
Kak besok bisa ketemu di taman belakang sekolah, pas istirahat?

Setelah 10 menit menunggu ana tak mendapatkan jawaban apapun dari kelvin, Akhirnya kini ana sudah memasuki alam mimpi nya, ya ana tertidur ketika menunggu  Kelvin yang tak kunjung membalas pesannya.

___________________________________________

Segini dulu gays:)

Hari ini aku update 2 kali karena kemungkinan Minggu depan aku gak bisa update dikarenakan akan menghadapi PTS, mohon maaf ya:)

Jangan lupa voment ya, tunggu ya update selanjutnya:)

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang