jangan lupa vote dan komen.
.
.
.
.....Pagi ini keluarga Fredash sudah direcoki oleh teriakan para anak-anak, beginilah jika mereka tak menyiapkan segala kebutuhan sekolah pada hari minggu. Apalagi, tidak ada sosok Ibu diantara mereka.
"ABANG DASI RESHA JANGAN DIPAKE!"
"NANGGUNG SHA, DASI ABANG ILANG!"
"AKA, POMED GUE KENAPA LO PAKE?"
"MINTA!!"
"AKES BURUAN, PAPA TAKUT KESIANGAN!"
"IYA BENTAR GESPER AKES ILANG!"
Para pembantu yang berada disana menggeleng tak heran, beginilah aktivitas keluarga Fredash dihari Senin, sangat rusuh apalagi tanpa kehadiran sosok perempuan pendamping Papanya.
Januardi Mahen Fredash, sosok kepala keluarga turun menghampiri para anak nya yang sudah berjajar di depan pintu ruang keluarga.
"Akes tugas kamu pantauin Cafe Aka yang di samping kantor Om Gio," suruhnya dibalas anggukan Akes.
"Aka tugas kamu jagain Resha di sekolah!" Aka mengangguk.
"Kok Aka? Yang jagain Resha itu Sanca, Papi!!!" teriak Sanca tidak terima, emang sih yang manggil Januar Papi cuma sanca doang.
"Iya- iya, kalian berdua aja udah, awas jagain yang bener! Papa udah telat nih."
Sanca mengangkat tangannya memberi hormat.
"Terus Resha tugas nya apa?"
"Kamu belajar yang bener. Kalo ada apa-apa tinggal minta dua kakakmu itu," ucap Januar lembut mengelus putri kesayangannya.
Resha mendengus namun tak urung mengangguk, mereka satu persatu menyalimi tangan Januar dan mulai meninggalkan kediaman Fredash.
.......
"Sstt Ben nomor satu isinya apa sih?"
"Mandiri, isi sendiri dong."
"Yaelah, gak ngerti nih gue."
"Berisik lo, isi apa aja yang ada di otak lo." Gema berbisik karena sudah Kesal karena sedari tadi Lio berceloteh meminta contekan.
Lio cemberut. "Karena yang ada dipikiran gue cuma cireng Mba Ana, sekarang gue dengan senang hati bikin pembuatan cireng aja." gumamnya pada diri sendiri.
"Sial! Braga anteng banget ngerjain Kimia, gak ada niat buat ngasih kita contekan gitu?!" bisik Gema.
Lio terkekeh, "Mustahil Gem, pasrah aja udah."
"Eh cireng isi, enaknya isi apa ya Gem? Isi sosis apa baso?" tanya Lio menatap polos Gema.
"Isi aja pake mulut lemes lo!"
"Ish, gue serius."
"Berisik kalian! Gue gak konsen nih ah," kesal Benua.
"Bodo amat! Gue pusing sama Kimia, nyesel kenapa gak Ips aja ya aing, emak ingin hujat aku astagfirullah."
"KALIAN KENAPA BERISIK SEKALI?! CEPAT KERJAKAN!!" tuh kan pawang udah marah.
"Cireng kira-kira tepungnya segimana ya?" Oke, Lio terus berusaha, semangat lio!
Lio tersenyum lebar, merasa bangga akhirnya ia bisa menyelesaikan ulangannya. Dengan santai dia berdiri dan memberikan selembar kertas kepada guru.
"Nih Pak, saya udah selesai. Saya keluar yah," ucapnya santai dan keluar kelas.
Tak berapa lama, ulangan pun selesai. Dan bel pulang sudah berbunyi, semua anggota Astercyo dengan segera keluar dan pergi berkumpul di Markas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Braga (Sudah terbit)
Teen Fiction(Sudah terbit, tersedia di toko buku online.) Astercyo Series #1 Bragalian Cakra Vegario, Pria yang merupakan ketua dari geng bernama Astercyo. Pria yang meskipun memiliki wajah tampan, namun tak ada seorang pun perempuan yang berani mendekatinya...