Jangan lupa vote and comment!
.....
Lio berlari menuju Gazebo menghampiri teman-temannya yang sedang berkumpul disana.
"Eh gais! Bebeb gue mana gais?"
"Ilang, nyangkut di Braga," celetuk Gema santai sambil memakan snack dipangkuannya.
Lio mengerucutkan bibirnya. "Yang imut kalah sama yang ganteng."
Benua mendelik. "Imut? Cih najis jijik!"
"Jahat banget lo!" Lio sambil melempar kacang tepat diwajah Benua.
"Kemaren mantan gue minta Nomor Braga," ujar Gema melirik Braga
"Kok sama?!" pekik Lio mendekat ke arah Gema.
"Udah gak aneh sih, cewek pada nyantol ke Braga," celetuk Stipen dibalas anggukan yang lain.
"Mana yang minta no Braga itu mantan yang paling gue sayang lagi," ujar Gema lagi, wajahnya cemberut.
"Kok sama?!" pekik Lio yang kali ini mulai mengguncang bahu Gema. Gema yang risih langsung menepis dan menggeplak kepala Lio kesal.
"Bacot lo berdua." ujar Benua
"Hey please, mantan masih di sayang?" ucap Arvi yang baru saja datang membawa semangkok mie rebus dengan asap yang masih mengepul.
"Lemah,"ujar Braga yang sedari tadi diam.
Braga sedang fokus menatap benda pipih yang berada digenggamannya. Menunggu perempuan yang semalam ia hubungi namun tak kunjung membalas. Sepertinya perempuan itu masih marah dengan kejadian beberapa hari lalu, saat mereka berdua kepergok berduaan dirumah. Braga langsung berbicara kepada kedua orang tuanya, bahwa gadis itu adalah pacarnya. Pasti itu yang membuat perempuan itu marah.
Namun apa salahnya? Bukannya ia sudah mengutarakan semuanya kepada perempuan itu. Ya, meskipun perempuan itu belum menjawab. Braga yakin, Perempuan itu pasti akan menerimanya. huh pede sekali.
"Btw, Lo kasih gak tuh no Braga?" tanya Benua yang mulai penasaran.
Fokus Braga kembali teralihkan.
"Ya gak lah, gue masih sayang nyawa," jawab Gema cepat.
"Gue sih kasih," gumam Lio pelan sambil melirik Braga was-was.
"Asli?!" pekik Gema langsung melotot.
Lio mengangguk santai sambil memakan kacang tanpa menghiraukan tatapan tajam Braga.
"Sini yo" ujar Braga tenang namun malah membuat mereka bergidik ngeri.
"Nah loh mampus," gumam Jeno menepuk punggung Lio
"Becanda Ga, gak dikasih kok," ujar Lio yang sudah mulai kicep.
"Nanti Tetangga sebelah marah," timpal Gema
"Siapa?" tanya Stipen
"Adeknya Sanca,"
"Pacaran juga gak," ujar Lio
"Sebatas TTC." tambah Gema
Braga mengerutkan keningnya. "TTC?"
"TEMAN TAPI CINTAH." Lio dan Gema serempak menjawab.
"Sosor terus."
"Gak,"
"Singkat amat, kaya chat Benua sama mantannya," celetuk Mahen lalu tertawa terbahak-bahak.
"Mantan terus hiya." sindir Jeno kesal
"Ga punya mantan ya," jawab Benua santai
"Hilih najis,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Braga (Sudah terbit)
Novela Juvenil(Sudah terbit, tersedia di toko buku online.) Astercyo Series #1 Bragalian Cakra Vegario, Pria yang merupakan ketua dari geng bernama Astercyo. Pria yang meskipun memiliki wajah tampan, namun tak ada seorang pun perempuan yang berani mendekatinya...