15. Cemas

88K 7K 725
                                    

Jangan lupa vote & comment!

Hati-hati dijalan, banyak hati yang jalan-jalan.
-Arkesh Aldanial Fredash-

..

"BERUK SINTING! NGAPAIN LO BAWA GUE KE TPU MALEM-MALEM GINI, HAH?!"

...

Resha sedari tadi terdiam tak berniat mengeluarkan suara. Ia masih kesal kepada Pria yang sekarang sedang menatapnya tanpa dosa sekalipun.

"Apa?!" sentaknya kesal melipatkan kedua tangannya didada.

"Ck ayo turun, lo masih mau di dalem mobil? mau gue tinggal?"

"Mending kita pulang deh Ga, lo mau ngapain sih ke TPU Malem-malem? Gue gak mau liat ke depan nih, serem tau gak?!"

Braga terkekeh. "Makanya ayo ikutin gue biar lo tau, cepet. Waktu gue gak banyak." Braga keluar, mengitari mobil dan membuka pintu  mobil tempat Resha duduk.

"Ayo!"

Braga mengulurkan tangannya. Resha menggeleng sambil menatap Braga cemberut.

"Takut," ujarnya pelan

Braga terkekeh gemas, jika saja keadaan sekarang tidak genting Braga akan memanfaatkan waktunya untuk berduaan dengan gadis ini. ah sudahlah

"Penakut! Cepetan, lo pegang tangan gue!"

"Modus!"

"Yaudah, gue tinggal nih?"

"Y-yaudah cepetan!"

Braga menggenggam tangan Resha. Resha memejamkan matanya. Ini benar-benar gila. Sepanjang perjalanan Ia terus memejamkan matanya tanpa berniat untuk membuka. Tangannya menggenggam erat tangan Braga yang berada didepannya.

"Beruk, lo masih hidup kan?" Panggil nya pelan memastikan.

"Gak! Dah mati!" ujar Braga singkat.

Braga menggeleng, gemas dengan tingkah Resha yang ketakutan. Matanya sedari tadi terus menutup, Ah gadisnya ini pasti sangat ketakutan. YA IYALAH SIAPA YANG GAK TAKUT DIBAWA KE TPU MALEM-MALEM.

Setelah beberapa menit mereka terus berjalan,Braga memberhentikan jalannya tiba-tiba. Membuat Resha yang berjalan dibelakangnya menubruk punggung Braga. Resha masih memejamkan matanya.

"Ish! Kok berhenti?"

"Buka mata lo."

Resha menggeleng menutupi matanya dengan tangannya yang tak memegang apapun. "Ini lagi dikuburan siapa? Kok gue ngerasa disini terang banget sih?Terus kok gue tadi denger ada suara banyak orang? ini dimana Beruk hah?!"

Braga langsung menatap tajam ke depan dan menyimpan telunjuknya di bibir. Membuat mereka yang berada didepannya langsung terdiam. Ia Melepaskan tangan Resha. Dan duduk Di salah satu kursi disana.

Resha mengerutkan keningnya saat genggaman Braga terlepas.

"BERUK?"

"Beruk ih?!"

"Lo ninggalin gue ya?!"

"Woy! Gue nangis nih?!"

Hening.

"Eh ada Resha?"

Panggilan itu membuat Resha membuka matanya. Ia langsung terkejut, saat melihat banyak sekali pria didepannya. Siapa mereka?

Sedangkan para pria disana sibuk menatap tajam Pria yang baru saja datang dari arah dapur sambil memegang secangkir kopi. Menampilkan raut bingung.

Braga (Sudah terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang