ILY BABY 10B

10.3K 733 101
                                    

Sachi mengangguk dan tersenyum saat Kepala Pelayan membukakan pintu ruang perpustakaan. Setelah mengucapkan terimakasih, ia melangkahkan kakinya memasuki ruangan yang didominasi warna coklat dan krem itu. Empat buah lorong buku tertata begitu cantik dan rapi dengan satu set sofa nyaman di tengah ruangan.

 Empat buah lorong buku tertata begitu cantik dan rapi dengan satu set sofa nyaman di tengah ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya Mayang Soedarjo sangat menunggu kedatangan Sachi. Buktinya ia langsung menoleh ketika pintu ruang perpustakaan dibuka. Ia bahkan berdiri disamping jendela seraya menyilangkan kedua tangan didepan dada. Dari raut wajahnya terlihat dia sangat tak sabar menanti Sachi menemuinya.

" Selamat malam, Bu~ "

PLAK!

Sachi bahkan tak menyangka tamparan itu mendarat di pipi kirinya. Seperti kedipan mata. Terjadi begitu cepat. Bahkan ia masih mengatur nafas sedemikian rupa, menetralisir kegugupan untuk bertemu dengan Mayang Soedarjo.

" Bu Mayang? ", Sachi memegang pipi kiri dan menatap kaget kearah Mayang Soedarjo

Mayang Soedarjo menggeleng, " semakin melampaui batas dan terlalu banyak ikut campur. Sampai kapan kamu mempengaruhi Surya sedalam itu? "

" maksud Ibu? "

" pertunangan Surya dan Myesha batal. Bahkan Surya berani menemui pasangan Danuardja dan anehnya Myesha seperti pasrah menerima keputusan itu "

Kedua bola mata Sachi membola, Pak Arion menemui orangtua Kak Myesha?

" sungguh? Pak Rion bicara langsung? ", Sachi bermonolog kemudian arah matanya beralih ke Mayang Soedarjo, " sungguh saya tidak tahu soal itu ", menggelengkan kepala

" jangan berlagak bodoh! Jujurlah, Sachi jika ini ada campur tangan kamu. Tidak cukupkah semua yang sudah Surya berikan?! "

" rumah bahkan saham atas nama kamu. Kurang? Kenapa kamu begitu serakah, huh?! ", lanjut Mayang setengah menjerit

" apa? ", Sachi merasa dadanya mulai terasa sesak

" Ini diluar ekspektasi. Menggunakan kecerdasanmu untuk memanipulasi Surya sejauh ini. Apa dengan melemparkan tubuhmu pada Surya masih kurang memuaskan keserakahanmu? "

" saya tidak pernah menjual tubuh saya ", suara Sachi bergetar tapi ia berusaha setenang mungkin

" yang terlihat seperti itu. Bertahun-tahun tinggal dengan seorang pria bernama besar, tanpa ikatan resmi, tak dianggap dan tak direstui oleh orangtua pihak pria, tapi memiliki hak waris dalam saham dan properti pribadi. Kamu kira apa yang ada dipikiran orang melihat posisi kamu seperti itu, huh? "

" itu bukan kemauan saya atas pelimpahan saham dan properti pribadi. Pak Rion~ "

" omong kosong ", Mayang menggeram emosi, memotong pembicaraan Sachi.

Sachi menutup kedua matanya. Kini hatinya jauh lebih sakit dibandingkan pipi kirinya yang berkedut dan memerah.

Haruskah ia berontak sekarang?

ILY BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang