ILY BABY FLASHBACK II

6.9K 471 148
                                    

Mayang berjalan cepat ke arah ruang kerja Saputra. Tak menggubris sapaan Ratri, ibunya yang berpapasan di ruang tengah, seakan menulikan pendengaran. Dadanya bergemuruh kencang. Sesak. Sakit. Ngilu. Sepanjang perjalanan ke rumah orang tuanya, Mayang tak hentinya menangis. Bahkan Pak Ilyas, sopir pribadinya hanya bisa menatap iba melalui spion tengah mobil.

" Papa! "

Saputra mengangkat kepala dan menatap putri sulung dengan tatapan datar. Asisten sekaligus kaki tangannya, Fahmi membungkukkan badan. Undur diri. Paham apa yang akan terjadi jika melihat Mayang yang tiba-tiba masuk ke ruang kerja Saputra, tanpa mengetuk pintu dan berteriak seperti itu. Wajah perempuan cantik itu membengkak karena menangis dan dadanya naik turun dengan cepat.

" sudah puas, Pa? ", tanya Mayang dengan rahang gemetar

Saputra masih diam. Ia menyatukan kedua telapak tangan diatas meja kerjanya, masih tanpa ekspresi apapun.

" Deli tahu, kalau bukan Papa siapa lagi yang bisa melaporkan David ke pihak imigrasi untuk mendeportasinya. Sekotor itu kah cara Papa? Apa hanya itu yang Papa bisa? "

" Delilah Mayangsari Rahardjo ", ucap Saputra dengan nada rendahnya.

Mayang tahu, itu tanda ayahnya mulai gusar. Namun ia tak gentar. Hatinya sudah hancur. Kekasihnya dipulangkan paksa ke Inggris dengan alasan tak masuk akal. Ia bermaksud memberi kejutan dengan datang tiba-tiba di Kota X, tempat David akan menyelenggarakan pameran lukisannya. Namun justru dirinya yang nyaris pingsan disana.

Pameran dibatalkan dan David sudah angkat kaki sejak 3 hari yang lalu. Tanpa mengatakan apapun padanya. Mayang yakin jika David paham bagaimana ini terjadi padanya dan siapa pelakunya. Karena itu ia tidak sedikit pun menceritakan keadaannya pada Mayang.

Mayang tersenyum sinis, " Papa mengakui jika Deli masih memiliki darah Rahardjo hanya jika Papa sedang marah. Selebihnya, Deli tidak pernah dianggap anak di rumah ini "

" jaga-mulut-kotormu-itu-Deli ", Saputra berdiri dari kursi kebesarannya seraya menunjuk wajah Mayang. Nyaris menempel di ujung hidung putri sulungnya.

Mayang menatap datar jari telunjuk yang tertuju tajam di depan wajanya. Masih dengan seringai benci yang semakin lama membumbung tinggi di hatinya. Ia sudah kebal dicap anak durhaka, bahkan untuk hal pribadi seperti mencintai seorang seniman asing ketika ia berlibur di London 5 tahun yang lalu.

Ya. Mayang dan David adalah sepasang kekasih selama 5 tahun ini. Di tahun ketiga, David memutuskan pindah ke kota X agar jarak diantara mereka tidak terlampau jauh. Sekitar 8 jam dari kota tempat tinggal Mayang saat ini. Sejak pertama kali Mayang mengenalkan David pada Saputra, tidak ada tanggapan positif dari ayahnya itu. Saputra selalu bersikap tidak ada David di sekitarnya, namun mengintimidasi David di belakang Mayang. Hingga akhirnya cita-citanya memisahkan mereka berdua tercapai. David dipastikan tidak akan bisa kembali ke negara ini dengan alasan apapun.

" Benar. Mulut Deli memang kotor karena meskipun Papa menyangkal, Deli tetaplah keturunan Saputra Rahardjo ", Mayang menatap Saputra tanpa rasa takut sedikitpun,

" Siapa yang memancing adik Rendy Soedarjo supaya kecanduan kasino? Siapa juga yang memberikan masukan untuk menjadikan saham Soedarjo Group sebagai jaminan di atas meja judi? Dan kita semua tahu siapa yang datang bak pahlawan, menawarkan bantuan dengan syarat pernikahan s*alan itu ", Mayang tertawa sinis lalu bertepuk tangan,

" Bravo, Saputra Rahardjo! Entah apakah Papa pantas disebut pengusaha jenius.. atau.. licik ", Mayang berbisik di akhir katanya dan sebelah alis terangkat, seakan mengejek ayah kandungnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ILY BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang