_Awal sebuah kisah dimulai_
🥀🌹🥀
Seorang gadis memasuki gerbang sekolah SMA, gadis itu bernama Verra Gratesya Azalea. Hari ini adalah hari pertama-nya bersekolah di SMA setelah lulus dari SMP nya dulu.
Seharusya, hari pertama menjadi siswi baru di SMA ini akan memberikan warna baru di kehidupan Verra selanjutnya bahkan bisa jadi lebih indah dibanding masa SMP-nya dulu.
Namun, realita tak selalu sesuai harapan. Menurut dia hari ini dan seterusnya akan sangat tidak menyenangkan karena harus bersekolah di sekolah yang tidak diinginkannya.
Setelah turun dari mobil yang mengantarkannya, Verra berjalan dengan santai walaupun dia telah terlambat 10 menit. Langkahnya terhenti ketika memasuki sekolahan tersebut. Banyak murid-murid sudah berbaris rapih di lapangan
Tak sedikit murid-murid melihatnya, bukan karena Verra datang terlambat, namun mereka terkejut saat melihat gadis itu karena gadis itu sangat cantik ditambah lagi dengan postur tubuh tinggi ideal, gadis itu memakai seragam smp nya dengan rok kotak-kotak warna biru diatas lutut, atasan berwarna putih dengan tambahan jas tanpa lengan dan ditambah lagi jas dengan lengan panjang, disisi kanan dada terdapat bet sekolahnya berwarna gold sehingga menampakkan kesan elegan dan tidak lupa juga memakai dasi pita berwarna dasaran merah, rambut Verra terurai rapi dengan memakai aksen jepit di sebelah sisinya. Siapapun laki-laki yang bertatapan langsung dengan Verra bisa dipastikan akan langsung jatuh cinta dengannya. Tapi berbeda ceritanya jika Verra sudah mengeluarkan sifat aslinya yang selebor itu.
Setelah Verra mulai mendekati murid-murid Lalu datanglah tiga orang senior perempuan yang mendekatinya
"Lo terlambat! Baru aja hari pertama lo udah masuk ke sekolah seenaknya kayak gini, emang lo pikir ini sekolah nenek moyang lo gitu?!" ucap senior perempuan itu sambil membolak matanya sinis
"Udah jangan banyak bacot kalau mau ngehukum-hukum aja" ucapnya pasrah namun dengan tatapan jutek seketika membuat senior tersebut kesal dibuatnya
"Oke kalau lo maunya di hukum gue dengan seneng hati, tapi nanti abis acara hari ini selesai lo tunggu di sini" senior itu menunjukkan jari telunjuknya ke bawah, senior itu pun pergi meninggalkan gadis tersebut
Namun baru beberapa melangkah salah satu senior itu pun menengok ke belakang lalu berkata kembali "Lo jangan sampe kabur, awas aja!"
Verra tersenyum sinis lalu berkata "Enggak mungkin gue kabur, kalian kira gue bakalan takut apa sama kalian?"
Senior-senior itu pun melanjutkan langkahnya dengan kesal akibat perlakuan juniornya tadi
✨✨✨
Verra sekarang sudah berbaris dibarisan paling belakang, dia berbaris asal tanpa memperhatikan keadaan. Tiba-tiba ada senior cowok yang menghampiri Verra, dengan membawa buku catatan dan pulpen
"Nama lo siapa?" ucap tanya senior itu
"Gue Verra Gratesya Azalea"
"Oke" ucap cowok tersebut lalu menuliskan nama Verra di buku yang tadi di pegangnya, Verra penasaran dengan isi dari buku tersebut hingga ia mengintip di ujung matanya tanpa menggerakan tubuhnya, ternyata diatas tulisan buku tersebut terpapar kata 'sekumpulan murid-murid yang datang terlambat'.
"Besok-besok lo jangan sampe kesiangan lagi! , untung belum ada bu Eva, coba aja kalau disini ada, lo pasti bakalan udah mati"
"Mati itu udah si ditentuin sama tuhan, bukan karena gara-gara ada bu Eva" ucap Verra membuat senior itu bungkam.
"Yaudah, gue Fernando ketua osis disini" mengatakan hal itu Verra hanya melirik Fernando sebentar lalu terdiam.
"Lo jaga sikap lo disini, jangan bertindak enggak-enggak!"
"Emang lo siapa hah? bisa seenaknya ngomong gitu sama gue, gue mau gitu mau gini terserah guelah"
"Gue ketua osis disini lo enggak denger apa tadi gue ngomong!" omongan itu membuat orang disekitar mereka menoleh
Tiba-tiba terdengar suara asing yang bukan berasal dari suara mereka berdua
"Udah lah Nando orang kaya gitu jangan diladenin, mending urusin acara yang sebentar lagi mau dimulai" suara itu membuat Verra menatapnya lekat-lekat
Verra tersontak ketika melihat cowok tersebut tanpa disadari detak jantung Verra meliar tanpa bisa dia cegah, tubuhnya menjadi kaku mematung tanpa bergeser sedikitpun, namun disisi lain cowok tersebut dengan santainya berjalan ke arah mereka
"Ka-kamu?" ucap Verra terbata-bata dengan masih terdiam ditempatnya.
"Fer lo kenal dia?" ucap Nando bertanya
"Iya gw kenal" jawab Verra.
"Gue nanya Ferro bukan lo Verra!"
"Hah Ferro?"
'Verra' ucap Ferro dalam hati. Sudah berapa lama Ferro tidak melihatnya? Mungkin sudah sekitar 3 tahun lebih, pikirnya. Verra terlihat lebih dewasa dengan seragam SMP-nya. Namun dimata Ferro, Verra tetap kekanakan. Dia melihat gadis itu, menelusuri setiap lekuk wajah dengan seksama, kemudian memalingkan wajahnya kembali.
Ferro kembali melirik gadis cantik didepannya, sementara Fernando pergi ke belakang sambil menggerutu. Ferro bisa dengan jelas melihat hidung mancung dan bibir merah muda Verra.
"Dito?" tanya Verra.
Ferro pergi...
Siapa dia?
〰️〰️〰️
Note :
Tadaaa part ini beres gaisseu ngegantung mohon maaf.
"ohh tidak"
buat kalian sabar dulu ya, part selanjutnya bakalan lebih seru lagi aamiin.
Aku bakalan usahain buat update setiap harinya.
Jadi tunggu aja ya walapun berat tapi engga seberat Rindu kok tenang aja :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Her
Teen FictionSaat Verra lulus dari SMP semua yang dimilikinya menghilang akibat orang tuanya yang mendidik dia agar menjadi lebih baik, karena waktu Verra masih duduk di bangku SMP dia memiliki sifat yang sangat kurang baik. Namun karena sikap orang tuanya Verra...