#2🍁

315 162 33
                                        

_Selalu ada alasan mengapa seseorang dipertemukan, didekatkan, lalu dipisahkan, dan setelah itu kembali di pertemukan_

🥀🌹🥀

Saat ini Verra sedang berjalan ke wc karena dia bosan mendengarkan ceramahan-ceramahan guru pembimbing MOS di aula ditambah lagi keadaan disana juga sumpek sehingga tidak akan membuat siapapun betah berada lama-lama disana.

Saat melihat wc tersebut Verra mengerutkan dahinya. "Ko wc nya gini sih?" Verra berbicara sendiri kemudian Verra mengurungkan niatnya untuk ke toilet sehingga dia berjalan terus ke arah kantin.

Di kantin ia melihat Fernando sehingga ia tidak jadi membeli makanan karena takut terkena ocehannya tapi Verra bukanya takut sih tapi lebih tepatnya menghindari masalah jadi Verra memutuskan untuk hanya membeli sebotol air minum.

"Bu beli air mineral 1botol ya"

Ibu itu pun mengangguk lalu menyerahkan satu botol air, lalu Verra membayarnya.

"Kan di tas lo ada air minum tadi gue enggak sengaja liat, kenapa beli lagi?" ucap Fernando sambil mendekatinya, Verra hanya menatapnya jutek.

"Udah gue bilang terserah gue, gue mau ngelakuin apapun itu, mana ini uang, uang gue juga ga minta sama lo" ucap Verra sambil menunjuk jari telunjuknya ke tubuh Fernando kemudian menyingkirkan dia yang tengah menghalangi jalannya, verra duduk lalu meminum air tersebut.

"Uang orang tua lo kali"

Ya tuhan kuatkan iman hambamu ini

"Udah itu cepet pergi ke aula lagi!" suruh Fernando

"Gue gak mau kesana, disana sumpek, mana ac nya dimatiin, pada bau ketek lagi, terus gue males ngeliat orang-orang disana, mending gue disini"

Fernando tidak menghiraukan ucapan Verra, kemudian saat Fernando melihat ke sekeliling kantin tatapannya terpusat pada cewek lain yang sedang asik makan di meja.

Di meja tersebut duduk seorang perempuan yang bernama Zalsa yang sedang memakan roti blubbery-nya dengan santainya.

Zalsa menatap Fernando malas lalu memakan lahap kembali rotinya.

"Lo juga sama kayak dia, bukannya di aula malah disini enak-enakan makan!"

"Siapa juga yang mau tetep di aula,terus terserah gue jugakan, gue lapar!, lagian juga kalau nanti gue sekarat dan mati ngedadak di sana lo juga yang bakalan ribetkan sama panitia lain" ucapnya dengan masih mengunyah.

"Gue beneran dibuat pusing sama sikap lo berdua" Fernando mengeriutkan dahinya lalu menggelengkan kepalanya seolah-olah sangat berat ujian hidup yang tengah dialaminya ini.

"Suruh siapa ngurusin gue" ucap Verra sambil berjalan meninggalkan kantin.

"Udah lah Nando kita balik aja ke aula terus laporin sama bu eva tentang ulah mereka disini malah enak keluyuran sedangkan kan yang lainya di aula"

Dengan refleks ucapan itu membuat Verra balik ke arah si pembicara. Bukan karena takut oleh ucapan itu namun Verra dibuat penasaran. Suara itu? siapakah dia?

"Kenapa balik lagi? Lo takut ya? Terus lo mau mohon-mohon sama gue gitu biar enggak di bilangin ke bu Eva?" ucap Fernando sambil tertawa keras

"Ssstt berisik lo"

"Bilang aja kalau lo mohon maaf sekarang juga gue mau maafin kok"

Verra mengabaikan ucapan Fernando, lalu Verra malah berjalan mendekat ke seorang yang tadi tengah berbicara, yaitu Ferro, sontak membuat mata keduanya saling menatap lekat dan membuat keduanya diam seperti tersihir.

Sadar akan tatapan yang begitu lama Verra akhirnya angkat bicara.

"Lo yah bisanya cuma ngancem doang dari tadi, pake acara mau ngebilangin ke bu Eva segala"

Ferro hanya diam tak berkutik apapun malahan tidak ada ciri-ciri dia akan menjawabnya.

"Lo osis juga?" tanya Verra.

"Iya" akhirnya Ferro berbicara.

"Bukannya lo gasuka kalau ngatur-ngatur hidup orang kaya gini dito?"

Verra menganggap bahwa Ferro adalah Dito teman semasa kecilnya, teman sekolah dasarnya dulu, teman yang selalu ada untuknya, teman yang selalu bisa membuatnya bahagia walaupun dalam keadaan sulit sekalipun, jadi Verra otomatis mengenal semua sikap Ferro. Meski kebersamaan mereka harus terputus, tetap saja mereka telah banyak melewati waktu bersama.

'Aku tahu dirinya'

'Sudahlah Verra jangan bersikap seakan kau sudah dekat'

'Ayolah jangan konyol' batin Verra

"Loh ko lo manggil ferro dito sih? Lo pelupa apa gimana? Atau jangan-jangan lo gila yah? Pantesan gue pusing sama sikap lo, Dia itu f-e-r-r-o bukan dito" ucap Fernando mengeja nama Ferro sambil tertawa kemudian dia melanjutkan lagi berbicara.

"Aduh gue baru nyadar nama kalian kok mirip banget yaa Verra, Ferro" ucap Fernando lagi menunjuk sambil melirik ke arah Verra dan Ferro secara bergantian.

"Lah gue juga Fernando, bisa bikin genk fer-feran dong hahahaa" ketawa Fernando menggelegar seisi kantin namun tidak membuyarkan tatapan antara Verra dan Ferro,
beberapa menit mereka saling menatap seolah-olah ada hal yang ingin ditanyakan.

Disisi lain Fernando dan zalsa sedang menatap keduanya heran.

Tersadar dalam keadaan ini Ferro kemudian malahan pergi di hadapan Verra dengan langkah begitu berat, meninggalkan Verra, namun Verra hanya diam melihat kepergian Ferro.

〰️〰️〰️

Note :

Pliss ferro lo itu kenapa sih? Aku sampe bingung lanjut part selanjutnya :(

Vote sama masukannya yah

Okee selamat menunggu kembali ya manteman ke part selanjutnya.

Aku usahain buat update setiap harinya, walaupun nanti enggak wkwkw.

SeeUagain


Because Of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang