_Kita di perkenalkan kembali_
🥀🌹🥀
"Yu pulang" ucap seorang cowok yang memberhentikan kejadian itu.
Verra hanya terdiam tanpa menjawab, lalu cowok itu menggenggam tangan Verra membawa Verra untuk pergi dari halte dan menjauhi cowok-cowok yang mengganggu Verra.
"Ferro?"
"Hmm"
Ferro hanya berdehem lalu mengisyaratkan agar verra naik ke motor sport besar berwarna hitamnya, tapi alih-alih Verra hanya menatapnya dan masih terdiam ditempat, dia belum naik ke motor Ferro, sedangkan Ferro sudah berada diatas motornya sejak tadi.
Ferro yang menyadari Verra belum mengikuti peritahnya pun berbalik badan menatapnya dengan jurus tatapan dingin andalannya yang bisa langsung membuat orang menjadi takut namun tidak berpengaruh kepada Verra.
Verra masih berpikir, dia ragu antara ikut atau tidak. Lebih tepatnya sih bukan ragu tapi takut terkena tipuannya lagi.
Tidak kunjung Verra naik ke motornya, Ferro pun menyalakan motornya lalu menarik tangan Verra agar segera naik ke motor, dengan sedikit ragu Verra pun akhirnya naik.
✨✨✨
Salama perjalanan keduanya hanya diam, larut dalam pikiranya masing-masing. Verra tidak tau apa yang ada dipikiran Ferro, yang jelas Verra merasa beruntung bisa ditolong oleh Ferro dan mendapat tumpangan pulang gratis.
"Rumah lo dimana gue dari tadi nungguin lo ngomong, gue malahan keliling-keliling" ucap Ferro tanpa menoleh ke belakang dan terus melaju.
"Di perumahan bratayuda, jalan malibu"
Ferro hanya diam.
Langit sore tampak mendung, awan hitam menggumpal di atas sana sehingga turunlah gerimis awalnya Ferro tetap menjalankan motornya namun hujan semakin lebat hingga dia memasukkan motornya ke minimarket di sekitaran sana.
Setelah turun keduanya berteduh di teras minimarket tersebut, Verra sangat menikmati hujan saat ini dia terus menatap air hujan yang terus menerus berjatuhan karena Verra sangatlah menyukai hujan.
Akan hal itu Verra tidak menyadari keberadaan Ferro telah menghilang dari tatapannya saat ini. Dia mencari ke berbagai pusat, lalu ia mendapati Ferro berjalan ke arah pintu hendak keluar dari minimarket tersebut.
Dia membawa makanan dan minuman lalu duduk di bangku luar tanpa mengajak Verra.
Verra pun duduk di bangku sebelah Ferro.
"Nih" Ferro menyodorkan minuman dan snack. "Mau dimakan atau mau di gimanain gimanain terserah lo" ucap sambung Ferro lagi tanpa menatap Verra.
"Makasih Dito" sambil meraih minuman lalu meminumnya.
"Bisa enggak sih jangan manggil gue Dito, gue Ferro dasar aneh"
"Lo Dito kan? gue yakin lo Dito yang dulu gue kenal" Verra menatapnya tajam penuh harap agar Ferro mengakui dan membenarkan bahwa dirinya adalah Dito.
"Isst,, perkenalkan gue Ferro bukan Dito yang lo maksud" ucap Ferro sambil mengulurkan tangan kananya, menunggu Verra menyambutnya.
"Kenapa siih" verra memalingkan wajahnya kesal.
"Jadi kenalan lagi enggak Nih? Tangan gue pegel"
"Eheh iya" ragu dan setengah hati, Verra akhirnya membalas jabatan tangan Ferro, seketika tangan mereka saling bertautan, mereka saling tersentak dan saling tatap.
Keduanya merasakan ada sesuatu yang aneh, yang menjalar di hati masing-masing. Seolah-olah, ada magnet yang membuat mereka terpaku seperti sekarang.
"Gue Verra, Verra Gratesya Azalea" Verra berhasil mengatasi debaran jantungnya yang tiba-tiba saja meningkat, dia tidak tau apa yang sedang di alami oleh jantungnya saat ini.
Disisi lain, Ferro masih diam terpaku. Dia tidak melepaskan jabatan tangan Verra dan masih menatap Verra lekat-lekat didepannya. Hal ini baru pertama kali dia rasakan.
~ flashback on
Kaki kecilnya mengayun perlahan, dia terus berjalan hendak berangkat sekolah, hari ini hari pertama dia masuk sekolah dasar.
Hatinya sangat senang tak karuan sehingga sampai meninggalkan langkah kaki ibunya yang dari tadi ada di belakang nya.
Setelah sampai ibunya pun kembali pulang, lalu nanti akan ke sekolah lagi menjemputnya.
Di kelas gadis itu terus berbicara kepada teman-teman sekelasnya, dari mulai hal a-z dia bicarakan.
Hari ini pembelajaran sekolah tidak efektif .
✨✨✨
Bel pulang berbunyi
Gadis itu keluar dari kelasnya lalu berjalan ke arah gerbang sekolah, saat berjalan ke arah gerbang dia merasakan ada seseorang yang tengah mengikuti dan tengah mengamatinya.
Dia menoleh kebelakang, dan benar saja seorang lelaki kecil tertangkap sedang memperhatikannya dengan memasang wajah innocent. Gadis itu kesal, dan malas untuk bertanya pada lelaki itu lalu dia memilih untuk kembali berjalan.
Tak disangka lelaki itu berlari kecil menghampirinya.
Lelaki itu menyusul gerak kaki gadis tersebut hingga lelaki itu tepat di hadapannya."Siswi baru" ucap lelaki kecil itu mulai penasaran, dan di jawab hanya dengan anggukan.
"Namaku Dito" lalu menjulurkan tangan
Dia sedikit berpikir.
"Verra, Verra Gratesya Azalea
". Meski sedikit ragu, dia tak menolak perkenalan itu.Lelaki kecil itu tersenyum, lalu pergi sambil berkata.
"Sampai jumpa lagi"
Bertemu, mengulurkan tangan, dan menyebut nama masing-masing pernah mereka lakukan, saat pertama kali masuk sekolah dasar. Sebuah kisahpun terjalin, hanya sebuah kisah biasa.
Dan sore itu, seseorang melakukannya lagi. Dia tahu, dia baru saja mendapatkan sebuah perkenalan lagi, tapi dia tidak mengerti bahwa sebuah perkenalan akan mengantarkannya masuk kedalam kehidupan yang lain. Yang mungkin akan istimewa...
Flashback off
〰️〰️〰️
Note :
Terbawa suasana nih:(
Okee untuk Part ini dicukupkan sekian.
Terus ini update terakhir aku di minggu ini dan akan kembali update hari senin tunggu yah,,,,
Sambil nunggu liat cerita yang satunya lagi yah " Adriella Clarista ".
Terima kasih kepada kalian yang sudah membaca.
Dadahhh...
Jum 06 maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Her
Fiksi RemajaSaat Verra lulus dari SMP semua yang dimilikinya menghilang akibat orang tuanya yang mendidik dia agar menjadi lebih baik, karena waktu Verra masih duduk di bangku SMP dia memiliki sifat yang sangat kurang baik. Namun karena sikap orang tuanya Verra...