🥀🌹🥀
"Lo udah makan?" tanyanya.
Verra perlu beberapa saat sebelum menjawab dengan gelengan kepala."Lapar?"
Verra kembali menggeleng."Gue lapar, makan yuk, " ajaknya sambil mengangkat tubuhnya dan berdiri.
Ferro mengangsurkan sebelah tangannya pada Verra. Sejenak Verra terdiam, lalu meraih tangan Ferro dan ikut berdiri.
"Emang mau makan apa?" tanya Verra.
"Ramyeon cup," jawab Ferro pendek.
Ferro membawa Verra ke tenda dapur yang khusus untuk memasak pembimbing. Untunglah di dapur tidak ada siapapun karena mereka sedang makan di tenda lain.
Verra terduduk di karpet dekat kompor. Ferro mengambil ramyeon cup di tasnya lalu melemparkannya satu ke depan Verra. Verra jelas kaget
Verra seharusnya bersikap was-was jika sedang bersama Ferro apalagi jika Ferro tiba-tiba berada didepannya. Namun Verra merasa menjadi lebih tenang.
Ferro memasak air dan setelah matang dimasukkan ke dalam ramyeon cup mereka.
Setelah beberapa menit, Ferro dan Verra menyantapnya.
Verra terus saja menatap Ferro yang dengan begitu lahapnya memakan ramyeon cup. Dia memakannya seolah-olah rasanya begitu enak. Verra juga menikmatinya karena dia juga belum makan sedari tadi.
Ini adalah kedua kalinya Verra melihat Ferro makan apalagi dengan dirinya.
🌸🌸🌸
Kini Verra dengan Zalsa sedang berusaha untuk tertidur, karna tinggal dia dan Zalsa yang belum tertidur. Namun hal itu tidak bisa dilakukan.
Verra terus saja bercerita dengan Zalsa dengan nada berbisik. Mereka sedang membicarakan sesuatu dari mulai A-z. Mereka sangat menikmatinya, yah walaupun pembicaraan mereka harus terhenti ketika mendegar suara kakak senior-nya berjalan melewati tenda mereka.
"Lo udah deket kapan sama Alvino?" tanya Verra.
"Emm, sejak jaman SMP dulu"
"Ohh, pantesan kalian deket banget"
"Yagitu deh Ver, bahkan seiring berjalannya waktu orang tua gue sama orang tua Vino jadi deket"
"Wahwah, yakin nih enggak bakalan ada perasaan sama Vino" Verra mencoba untuk memancing Zalsa.
"Apasih Ver" wajah Zalsa seketika memerah, Verra bisa melihatnya walaupun tenda mereka gelap.
"Ngaku aja lah sama gue, masa sama sahabat sendiri main rahasia-rahasiaan"
Beberapa detik Zalsa berpikir, lalu menatap Verra malu-malu.
"Iya gue suka, tapi jangan kasih tau siapa-siapa ya, awas aja! " Zalsa sedikit bernada mengancam saat diakhir kalimatnya tadi.
Verra hanya berdehem lalu tersenyum.
"Ehh iya btw, lo sama kak Ferro gimana ceritanya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/215651750-288-k851567.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Her
Roman pour AdolescentsSaat Verra lulus dari SMP semua yang dimilikinya menghilang akibat orang tuanya yang mendidik dia agar menjadi lebih baik, karena waktu Verra masih duduk di bangku SMP dia memiliki sifat yang sangat kurang baik. Namun karena sikap orang tuanya Verra...