_Karna, tidak semua kata mewakili rasa_
🥀🌹🥀
Ferro duduk di bangku yang tak jauh dari tempat ibu penjual tersebut lalu Verra pun duduk di depan Ferra.
"Pacarnya yah nak?" ucap pak Asep.
"Hmm" ucap Ferro cepat sambil meneguk air.
"Fer?" ucap Verra heran.
"Udah" bales Ferro dengan muka datar seakan-akan paham yang Verra ingin tanyakan.
"Ini nasi uduk ya,, ehh ko 1 piring sih enggk dua Fer?" tanya bu asih.
"Enggak bu mau ngirit uang buat nikah" Ferro mengambil piring tersebut dari tangan bu Asih.
Bu Asih terkekeh saat mendengar jawaban Ferro barusan.
Verra lagi-lagi kesal ingin rasanya mencengkram orang yang berada di depannya itu.
"Fer ko cemberut terus, lagi marah yah sama pacarnya?" tanya pak Asep sambil merangkul Ferro.
"Enggak kenapa-napa ko pak"
Ferro mengabil sendok dan memberi satu sendok ke Verra.
"Nih udah makan aja tenang gue yang bayarin"
"Maksud lo sepiring berdua sama lo gitu? hah yang bener aja"
"Iya udah kalau gamau" ucap Ferro sambil mengambil piringnya agar tidak berada di tengah.
"Yaudah gue beli lagi aja"
"Tapi itu porsi terakhir neng" ucap bu Asih sambil menunjukkan tempat nasi.
"Yakin nih gamau, padahal gue tau lo belum makan, yaudah gue makan aja sendiri"
Verra pun dengan terpaksa makan nasi uduk itu karena dia tadi tidak sempat makan.
"Yaudah deh" jawab Verra pasrah.
Verra mengambil piringnya agar berada di tempat tengah meja tersebut lalu memakannya.
Verra menatap Ferro yang sedang makan namun Ferro tidak menyadarinya malahan makan dengan lahap.
Setelah makan Ferro berpamitan dengan pak Asep dan bu Asih.
"Pak, bu, Ferro berangkat ke sekolah dulu yah"
"Ohh iya nak hati-hati di jalannya yah" ucap bu Asih.
"Jangan ngambek terus sama pacarnya Fer kasian" goda pak Asep.
"Siap pak" ucap Ferro sambil berhormat dan pergi.
Ferro naik dan menyalakan motornya, lalu Verra naik, dan Ferro pun menjalankan motornya.
"Kenapa sih lo bilang ke pak Asep sama bu Asih gue pacar lo?" ucap Verra di tengah perjalanan.
"Terserah gue lah, lo juga kan pernah gomong gue mau gini mau gitu juga terserah gue" Ferro menjawab.
Verra hanya diam, perkataannya dulu sekarang malah berbalik lagi kepada dirinya.
"Nanti turunin gue di minimarket sebelum sekolah aja"
"Iya"
✨✨✨
Sampai lah disekolah, Ferro memasukkan motornya ke parkiran tanpa menurunkan Verra terlebih dahulu di minimarket, banyak pasang mata tertuju melihatnya dimulai dari panitia mos sampai teman-teman seangkatan Verra.
"Ferro bonceng siapa tuh"
"Tu cewek siapa sih?"
"Bukannya itu Verra anak ipa 2 ya? Yang suka bikin ulah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Her
Fiksi RemajaSaat Verra lulus dari SMP semua yang dimilikinya menghilang akibat orang tuanya yang mendidik dia agar menjadi lebih baik, karena waktu Verra masih duduk di bangku SMP dia memiliki sifat yang sangat kurang baik. Namun karena sikap orang tuanya Verra...