Jam pelajaran terakhir pun selesai, semua murid langsung berhamburan keluar untuk secepatnya pulang ke rumah masing-masing, tapi tidak dengan Jinanie dia ditahan oleh Jenie dan kawan-kawan nya.
" Ada hubungan apa kau dengan June? " Bentak Jenie
" June, siapa? Aku tidak mengenal nya. " Jawab Jinanie dengan muka polosnya.
Jenie langsung menjambak Jinanie dan menariknya hingga Jinanie terjatuh ke lantai.
" Dasar pendek sialan, kau pura2 bego atau emang bego beneran sih hah? "
" Sumpah Jen, aku tidak tau apa yg kau maksud. " Jinanie menahan sakit di bagian kepalanya dan juga pantatnya, karena jambakan Jenie dan juga dia jatuh cukup keras kelantai.
" Ada hubungan apa kau dengan namja yg tadi pagi membawa mu keluar kelas?"
Bughh..
Jenie melempar tas Jinanie ke mukanya, membuat Jinanie meringis karena tas nya yg cukup berat itu membuat hidungnya mengeluarkan darah segar.
" Aku tidak ada hubungan apa2 dengan namja itu, dia hanya membantu ku. Dan asal kau tau Jen namanya saja aku tidak tahu. " Jawab Jinanie dengan datar sambil memunguti buku2 yg berserakan di lantai.
" Aawwww.. "
" Lebih baik kau enyah saja dasar anak pungut!!! Bahkan namja yg sedang aku incar pun malah mendekati mu, kau tidak pantas hidup dasar pendek sialan. "
Jenie menginjak tangan Jinanie dengan sekuat tenaga, membuat Jinanie teriak kesakitan karena pasti jarinya ada yg patah karena ulah Jenie, teman2 Jenie berusaha menarik Jenie agar dia berhenti melakukan penyiksaan terhadap Jinanie tapi kedua teman Jenie malah di dorong Jenie hingga jatuh.
Bruuuaaak..
Pintu kelas terbuka dengan kasar hingga membuat suara yg begitu memekakkan telinga.
" Kau!!! Aku bisa melaporkan mu atas tindakan mu ini dan aku bisa dengan mudah mengeluarkan mu dari sekolah ini. "
" Lakukan saja!!! Aku tidak peduli. " Jenie mengambil tasnya dan pergi meninggalkan Jinanie tapi sebelum dia keluar kelas.
" Hey pendek sialan!!! Jangan pernah menginjakkan lagi kaki mu di rumah ku! Semua barang2 mu akan aku buang ke tempat sampah. "
Hiks..
Jinanie hanya bisa menangis, sambil melihat jari2nya yg biru dan juga darah yg menetes dari hidungnya.
" Bangunlah dan ikut aku. "
" Tii.. dakk.. Usah aku tidak mau berhutang budi lagi pada mu. "
" Tidak usah keras kepala. " Namja itu mengambil tas Jinanie dan membereskan buku yg masih berserekan, setelah nya dia langsung menarik Jinanie dan membawanya masuk ke dalam mobil.
" Kau mau membawa ku kemana? Hah? Kau jangan menyulik ku, aku tau keadaan ku seperti ini sangat menguntungkan mu bukan?"
" DIAM!!! aku tidak akan menculik mu! " Bentak namja itu.
Nyali Jinanie langsung menciut saat melihat muka namja itu, dia begitu menyeramkan pikir Jinanie.
Mereka berhenti di salah satu rumah sakit ternama di kota seoul, namja itu turun dari mobil dan memberikan kunci mobilnya ke petugas yg ada disana.
Namja itu menarik Jinanie dan membawanya masuk ke rumah sakit tersebut, Jinanie hanya mengikuti namja itu memasuki salah satu ruangan.
" Hanbin hyung, tolong kau urus anak ini. " Namja itu masuk tanpa permisi membuat orang yg ada didalam kaget.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Lucky (LAKI)
FanfictionJinanie berusaha menghidupi dirinya, berjuang agar bisa tetap melanjutkan sekolah nya meski kehidupan nya begitu sulit dan berat dia tidak ingin menjadi beban untuk kakaknya. dia percaya semua yg dilalui saat ini adalah jalan mencapai kesuksesan m...