Bobby sedang di kantor polisi untuk menanyakan tentang informasi mengenai adiknya, tapi yg dia terima hanya kata2 yg malah membuatnya kesal. padahal ini sudah lebih dari dua bulan setelah laporannya saat itu, tapi jejak adiknya sama sekali tidak bisa diketahui.
Dia paham betul sebenarnya apa yg diinginkan para polisi itu agar mereka bisa memberikan info tentang adiknya, tapi Bobby lebih memilih cara lain agar dia bisa bertemu adiknya.
Dia sudah menempel poster orang hilang dan juga menyebarkan selebaran tentang adiknya, alih2 mendapatkan info malah banyak orang yg ingin menipu nya.
Bobby sebenarnya hampir putus aja dan ingin menyerah saja, tapi dia bukan lah orang yg seperti itu. Dia mencari cara agar dia tau bagaimana keadaan adiknya, walaupun memang jika nanti dia mendapati adiknya sudah meninggal dia akan menerima kenyataan pahit itu walaupun sulit.
Sore hari Bobby sedang berjalan menyusuri jalanan kota Seoul, untuk sekedar menikmati suasana kota Seoul yg sedikit ramai karena memasuki jam pulang kerja.
" Cepat serahkan dompet dan kunci mobil mu!! "
" Aniya!!! "
" Sialan!! Kau cari mati? "
" Sudah buruan berikan kunci mobil mu dan kau akan selamat!!! "
BUGH
BUGH
2 lelaki yg sedang berusaha merebut mobil dan juga barang berharga si korban itu sekarang sedang berkelahi dengan Bobby, ya saat sedang jalan2 tadi Bobby tidak sengaja melihat namja malang yg sedang di rampok oleh 2 orang yg membawa senjata tajam.
Baku hantam tidak terelakkan lagi, sedangkan namja tadi berusaha menelpon polisi karena jujur dia tidak pandai berkelahi jd menelepon polisi adalah satu2nya cara agar dia bisa selamat tapi saat dia sedang berbicara dengan pihak kepolisian di telepon tiba2 salah satu perampok yg sedang berkelahi dengan Bobby melihatnya dan langsung berusaha merebut ponsel si korban tapi namja itu tetap berusaha mempertahankan ponsel agar tidak di rebut perampok itu.
Bobby masih berusaha melumpuhkan salah satu perampok itu, tp sayang si perampok yg berkelahi dengan Bobby malah kabur dan meninggalkan temannya yg masih saling rebutan HP. Bobby yg melihat itu segera menghampiri si korban tapi sayang Bobby kalah cepat dengan si perampok.
Tangan namja yg akan di rampok itu terkena goresan pisau dan cukup dalam, sehingga HP nya tidak bisa di selamatkan.
" Gwenchana?? "
" Nee, nan gwenchana. "
" Aku akan membawa mu ke rumah sakit. "
" Aniyo, kau bisa ambil kotak p3k di mobil ku? "
" Nee."
Bobby pun mengambil kotak p3k dan berusaha membantu mengobati orang itu.
" Kau yakin tidak perlu ku antar ke rumah sakit? "
" Nee, karena aku seorang dokter. "
" Heol. Jinjjayo? "
" Hmm.. "
" Apa kau bisa menyetir dengan kondisi tangan yg seperti itu? "
" Aish, sepertinya akan sulit. Sudah tidak apa biar aku naik taksi saja, nanti biar temanku yg mengantarkan mobilnya ke rumah ku"
" Tidak usah, biar aku saja yg antar. Nama ku Kim Jiwon tp teman2ku memanggil ku Bobby. "
" Aku banyak berhutang budi padamu, terimakasih Bobby-ssi. Namaku Kim Hanbin. "
" Yak!! Hanbin-ssi kaja. "
" Oh, khamsahamnida. "
Bobby mengantarkan Hanbin kerumahnya karena dia merasa kasian, tp selain itu Bobby merasa tidak asing dengan namja yg bernama Hanbin itu.
Di kediaman Hanbin
" YAAAKKKHH!! "
BUAGHH..
" aww.. Huwaaaaaa!!! "
June yg sedang asik rebahan sambil menscroll HP nya sangat kaget dengan suara yg baru saja dia dengar di dalam kamar Jay, June refleks langsung berlari dan masuk ke kamar Jay karena kebetulan Jay lupa mengunci pintunya.
" Hey pendek kau kenapa? "
June kaget melihat Jay yg tertelungkup di lantai, June langsung membantu Jay bangun dan memapahnya ke tempat tidur Jay.
" Apa kau sudah tidak suka yeoja?? " June menahan tawanya sambil mencari kotak p3k di kamar Jay.
" Kalau tidak niat menolong lebih baik ke luar saja kau jerapah Hiks..."
" Bwahahhahaa.. Kalau kau jomblo tidak usah cium lantai juga, ngenes banget sih tu lantai harus dicium orang seperti mu. "
" Pergi sana, kau malah meledek ku huwaaaaaaaaa.... "
June jongkok didepan Jay untuk mengobati lutut Jay yg lecet dan sedikit berdarah karena Jay yg memakai celana pendek di atas lutut sehingga saat terjatuh tadi lututnya luka.
" Isshhh.. Aku baru tau ada namja yg cengeng seperti mu, di sekolah saja seperti pemuda es yg selalu dingin pada semua orang tapi jatuh begini doang nangis2 lebih dari bayi. "
June selesai mengobati Jay dan melihat Jay yg masih sesenggukan sambil sesekali menyeka air matanya, entah kenapa June merasa kalau Jay sangat menggemaskan hidungnya yg merah dan pipi tembem nya membuat June sulit untuk mengalihkan pandangannya pada sosok yg ada di depannya.
Sampai tiba2 keluar darah segar dari hidung Jay, yg membuat June panik dan mencari tisue untuk menahan darahnya agar tidak berceceran ke karpet di kamar Jay.
June dengan telaten mengelap darah yg keluar dari hidung Jay, dan yg punya hidung hanya terdiam membeku melihat perlakuan June kepadanya. Dan tiba2 potongan-potongan memori yg dulu pernah di alami Jay seperti berputar di kepalanya.
" Hey!!!! Apa yg kau lakukan. "
Hanbin yg baru datang kaget melihat June yg berada di kamar Jay dan posisi mereka berdua membuat Hanbin salah paham, sehingga Hanbin menyeret June keluar kamar Jay dengan sangat kasar.
Bugh..
Tanpa sadar Hanbin meninju muka tampan June, membuat 2 orang yg ada disana hanya melongo melihat Hanbin dan June.
Hay..
Happy new year buat Readernim yg masih suka mampir ke cerita ini..
Maaf ya lama bgt update nya karena lagi ada di fase yg bener2 cape sama yg namanya kehidupan 🙏🙏🙏Mudah2an kalian selalu diberi kesehatan,
AamiinI love u all 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Lucky (LAKI)
Fiksi PenggemarJinanie berusaha menghidupi dirinya, berjuang agar bisa tetap melanjutkan sekolah nya meski kehidupan nya begitu sulit dan berat dia tidak ingin menjadi beban untuk kakaknya. dia percaya semua yg dilalui saat ini adalah jalan mencapai kesuksesan m...