35

4.2K 422 24
                                    

Butuh asupan ?

(Gw suka banget pas chenji eps ini 😳 mereka kayak lagi nge-date UwU)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gw suka banget pas chenji eps ini 😳 mereka kayak lagi nge-date UwU)

.
.
Happy reading^•^
.
.


Jisung membuka matanya saat jam telah menunjukkan angka 10.45 pagi. Ketika ia ingin mendudukkan tubuhnya yang terasa hanyalah rasa pusing yang teramat membuatnya refleks meremat rambut itu kuat.

Dunia terasa berputar dan kepalanya seperti di hantam kuat. Jisung meringis sakit membuat Mark yang tidur tak jauh dari jisung terbangun dan langsung mendekati tubuh rapuh sahabatnya itu.

"Lu baik baik aja ?" Tanya Mark sambil memegangi bahu jisung

Yang ditanya hanya menggeleng sambil meringis

"Wajar aja sih. Lo minum bir banyak banget semalem"

Jisung menoleh pada Mark
"Seberapa banyak ?"

"Liat aja sendiri" jawab Mark sambil menunjuk tumpukan kaleng bir di sudut ruangan dengan dagunya.

Jika di serial animasi mungkin rahang jisung sudah jatuh ketanah dengan ekspresi yang dramatis. Sedangkan Mark yang melihat reaksi sahabatnya itu hanya tersenyum canggung.

"Lu kuat minum ternyata" ujarnya

BRAK

BRUGH

"BANGON PEMALAS !!! LO ADA PEMOTRETAN HARI INI JAM 11" teriak haechan yang tanpa berperi-kepintuan datang sambil menendang pintu dengan kuat hingga satu engselnya terlepas. Jisung dan Mark melotot horor melihat pemandangan itu.

"Uke lu punya kekuatan hulk ya ?" Bisik jisung yang di angguki oleh mark yang beberapa detik kemudian tersadar

"Eh ? Maksud lu apa ngomong gitu ?!"

"Ngomong apa ?" Tanya haechan dengan aura menyeramkan sambil membawa pisau dapur.

Jisung sudah kelabakan dengan haechan sedangkan mark hanya menatap tak berdosa

"Dia bilang kalo kamu punya kekuatan hu-mppphh" Mark terhenti bicara saat kepalanya dikunci oleh jisung dengan lengannya membuat wajah Mark otomatis dibawah ketiak jisung.

Haechan menatap bingung sedangkan Mark sudah mengap mengap butuh oksigen yang tak beraroma.

"Dia bilang lu punya aura uke yang aduhai. Udah mark mau bobo lagi. Gue juga mau mandi. Tunggu gue dibawah" ujar jisung yang meninggalkan Mark yang telah pingsan di atas kasur nya sedangkan haechan hanya mengangkat bahu acuh. Dia kira Mark memang masih mengantuk. Padahal udah wassalam.

***

Lain jisung lain pula chenle.

Chenle tidak tidur semalaman. Dia hanya menatap sendu ke luar jendela. Di sebelahnya ada guanlin yang masih berada di alam mimpi. Chenle awalnya hanya ingin memikirkan cara agar terlepas dari jisung, karena dia sadar aura yang dimiliki pemuda park itu berbahaya untuknya.

Itu yang jadi permasalahan. Aura itu membuat dirinya takluk bagai boneka. Dia seolah tak bisa membantah sedikit pun. Apa ini adalah efek dari rasa suka yang masih ia pendam ?

Padahal chenle sudah beberapa kali 'tidur' dengan guanlin untuk mengenyahkan perasaan itu tapi kenapa semakin hari semakin besar. Apalagi saat ini jisung sudah dewasa. Tatapannya membuat siapapun tak bisa berpaling darinya.

"Lo udah bangun ?" Suara serak pun menyadarkan chenle dari lamunannya.

Chenle menoleh cepat.
"Hmm" lalu kembali menatap keluar jendela.

Guanlin duduk dan membawa chenle kedalam dekapannya.
"Ada masalah hm ?"

Chenle menggeleng dan membalas pelukan itu. Guanlin tersenyum teduh
"Cowok itu kah ?"

"Yang mana ?"

"Gak usah ngelak. Semalem Lo ketemu dia kan ?" Ujar guanlin

Chenle tak menjawab dan hanya menenggelamkan wajahnya ke dada bidang yang tak tertutup apapun itu.

"Dia ngomong apa ? Masih gangguin Lo ?"

Chenle mengangguk
"Gue harus gimana ?"

"Lo ada gue chenle sayang~ jadi gak usah khawatir gitu"

"Iya" jawabnya lalu tersenyum tenang.

***

"Jadi ? Apa selanjutnya ?" Tanya haechan pada jisung yang tengah fokus menyetir mobil.

"Gitu aja terus. Sampe dia balik lagi kayak dulu" jawabnya

Haechan mendengus kesal.
"Sampai kapan ? Lu mau terus terusan ngejar dia ?"

Jisung mengangguk dan masih fokus pada jalan membuat haechan kembali mendengus.

"Hahh~ payah. Gercep dong elah"

"Iyaaaa. Gue juga lagi berusaha"

"Eh eh bentar. Semalem kalian ketemu di bar itu kan ?"

Jisung mengangguk.
"Emang kenapa ?"

"Bukannya itu bar milik lucas ?"

"Lucas ? Siapa ?"

"temen Mark di kampus" jawab haechan sambil mengelus dagunya.

"Terus ? Hubungannya ?"

"Setau gue. Disana itu ada sistem jual beli 'barang' buat balapan"

Jisung memasang wajah bingung membuat haechan menepuk jidatnya kuat.

"Bego banget sih. Itu artinya ada sistem jual beli manusia buat jadi budak kalo menang balap"

"Jadi ?"

"Siapa nama temennya chenle itu ?"

"Gua---- guaa ? Siapa ya" ujar jisung sambil menggaruk tengkuknya

"Alahhhh !! Punya temen gini banget tuhan"

"OH GUE INGET !"

"SIAPA ?"

"KOK LO NGEGAS SIH ?"

"ELU DULUAN YANG NGEGASIN GUE ANJAY"

jisung kembali menatap jalan.
"Iya iya maap"

"Siapa ?"

"Apanya ?"

Plak

Kepala jisung dapat tampolan sayang dari haechan.
"Begonya jangan sekarang dong ! Gue punya informasi penting ini"

"Iya iya namanya guanlin. Iya itu kalo gak salah"

"Wait. Guanlin ? Kayaknya gak asing deh" jawaban haechan membuat jisung menoleh cepat.

"Maksud lu ?"

Haechan menatap mata jisung seolah memberitahu apa yang ada dipikirannya membuat si pemuda park itu memasang wajah terkejut dan mengangguk paham.

"Kita liat aja drama nya sebagus apa" ujar haechan

Jisung menyeringai lebar.
"Kayaknya kita butuh popcorn yang banyak"

"Haha"

Setelah itu tidak ada lagi hal yang mereka bicarakan. Yang ada hanya lah haechan yang sibuk dengan ponselnya dan jisung fokus pada jalanan.

****

TBC

Huhu

Udah ketebak dengan pikiran mereka ?

See you next chapter 👋

Because Of You(Chensung) {END} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang