5

5.4K 620 31
                                    

Jisung pulang dari sekolah dengan tampang kusut dan lusuh karena sebelum sampai dirumah jisung sempat berkelahi dengan anak sekolah lain untuk menuntaskan emosinya. Jisung ingin masalah ini selesai dengan cepat. Jisung tidak tahan jika harus jauh dari chenle seperti ini. Biasanya chenle kalau sudah sampai dirumah akan langsung nelfon jisung supaya tidak kesepian dirumahnya. Walau rumah mereka bersebelahan bukan berarti jisung sering ke rumah chenle.

"Chenle kenapa sih ?" Gumamnya yang kesekian kalinya. Setelah dari pertengkaran mereka di tangga tadi jisung terus menggumamkan kata itu. Dia benar benar tidak mengerti.

Sedangkan chenle tengah berbaring menghadap ke langit langit kamarnya. Matanya menerawang entah kemana. Tak lama butiran air mata mulai membasahi pipi itu.

Tadi chenle sempat ke rumah sakit untuk cek kesehatan. Dan yamg paling mengejutkan adalah chenle dalam masa depresi sekarang. Memang benar chenle mudah panik, mudah sedih, dan mudah takut belakangan ini. Chenle selalu bersikap aneh. Kadang marah, kadang nangis kadang juga sering melamun tak jelas.

Chenle harus bagaimana sekarang ?

"Chenle !! Bisa gak sih gak nyusahin ayah !!  Kamu tu laki laki bukan perempuan !!  Bisanya nyusahin mulu. Lakuin semuanya sendiri mulai sekarang !!!"

"Kaya sih tapi cupu"

"Sok banget sih jadi orang"

"Kamu tuh anak sial !!  Kenapa harus lahir coba ? Lihat !!! Gara gara kamu cinta ayah hilang !! Mati aja sana !!"

"Makan yang banyak biar lo bahagia"

"Mati saja sana !!"

"Mati"

"Mati"

Chenle menangis kuat didalam kamarnya
"BERHENTI !!! JANGAN BISIKIN GUE KATA ITUUU !!!"

Chenle tambah menangis keras hingga tubuhnya bergetar.
"Chen....chenle. . Takut ... hiks... eomma  ... kenapa bukan chenle aja yang matiii... kenapa harus eomma ... seharusnya chenle aja"

"Chen..le... emang .. hiks... gak .. pantas hidup eomma. . Chenle sakit disini. .. chenle sendirian... chenle.. butuh eomma"  ujar chenle sambil memeluk foto seorang wanita cantik tengah tersenyum.

"CHENLE MAU MATI AJA!!!! "

Chenle melemparkan semua barang yang tertata rapi di meja. Memecahkan semua vas bunga dan bingkai foto lalu mengambil pecahan tajam dan menggenggam erat hingga tangannya berdarah.

Dengan nafas tak teratur chenle mencoba menggoreskan pecahan beling itu ke arah nadinya.

"ASTAGA CHENLE !!"  Teriak jisung yang langsung memeluk tubuh kurus itu erat.
"Lu ngapain hm ? Lo lupa  kalo ada gue ?"

"Lepasin sung. Gue mau mati aja. Ayah benci chenle. Ayah suruh chenle mati. Se-semalam hiks chenle hiks di bentak ayah hiks.. chenle salah apa~" ujar chenle disela tangisan nya.

"Lu punya gue. Jangan tinggalin jisung sendirian oke. Jisung butuh chenle. Dan selamanya bakal gitu"

"Jisung sayang sama chenle ?"  Tanya chenle sambil menatap mata sipit jisung

Jisung mengangguk mantap
"Iya. Jisung sayang chenle. Dan selamanya bakal gitu. Jadi tolong jangan tinggalin jisung sendirian Okee" .

Chenle mengangguk senang.
"Iya cung. Gumawo"

Mereka diam dan mengeratkan pelukan hingga chenle tertidur di pelukan hangat itu.
"Sebenarnya apa yang elo sembunyiin dari gue sih le ?" Gumam jisung sambil memperhatikan wajah damai itu.


****

Tbc

Because Of You(Chensung) {END} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang