Prolog

340 81 20
                                    

Hai, kita perkenalan dulu ya nama aku Chelsi yaa nama panjangnya Chelsi Desprilia Putri, aku udah pernah bikin cerita di wattpad, tapi ceritanya ngga menarik publik.
Dan sekarang aku bikin akun wattpad baru lagi, semoga kalian suka ya sama cerita aku! dan jangan lupa follow wattpad aku.
Makasih udah baca ini💚


Hai?
Setiap chapter akan aku revisi ya, mulai dari kosa kata sampai kalimat-kalimatnya.

Makasih💚

"Selamat pagi oppa... " inilah Alika gadis remaja. Mempunyai wajah cantik, ceria. Harusnya remaja seusianya pasti sudah memiliki kekasih, entah kenapa para lelaki enggan mendekatinya. Alika juga tidak masalah kalau dia tidak punya kekasih.

"Oppa, aku mau mandi dulu ya! Dadah... " ucap Alika. Iya! Dia mengucapkan itu kepada foto yang di pajang di dinding kamarnya. Rutinitas paginya pasti ini mencium foto Sehun, salah satu member Exo

Alika melanjutkan langkahnya ke dalam kamar mandi, menyalakan kran dan Alika siap untuk melaksanakan konsernya. "It's the Love Shot
Na nanana nananana
Na nanana nanana
Na nanana nanana"

"Adek! Kalau di kamar mandi jangan nyanyi! Ngga boleh dek. " ini bunda Alika. Namanya Riri, wanita berusia kepala empat. Namun, wajahnya masih jauh di katakan tua.

"Ih bunda! Alika lagi konser sama penggemar-penggemar Alika" teriak Alika yang tak terima jika ada orang yang mengganggunya ketika konser, ia tahu kalau bernyanyi di dalam kamar mandi itu tidak boleh. Mau gimana lagi? Sudah menjadi kebiasaan

Riri menghela nafasnya. "Siapa hah? Penggemarnya?

"Nih ada! Air bak, gayung, sikat gigi, pasta gigi, shampo dan masih banyak yang lainnya... " Ucap Alika sambil bernada

Riri menggelengkan kepalanya. Dia hanya bisa mengelus dadanya 'sabar' hanya kata itu yang selalu ia ucapkan jika sudah adu mulut dengan Alika, buah hati tercintanya. dulu dia mengidam apa ketika hamil Alika, sampai melahirkan anak keras kepala ini.

"Oppa... Alika berangkat sekolah dulu ya! Saranghae Sehun my darlingnya aku, kekasih aku, pujaan hatiku, jiwa rag-- "

Ucap Alika terpotong ketika knop pintu kamarnya terdengar terbuka.

"Udah dek ngomongnya? " ucap Arka yang tak lain adalah kakak Alika. Musuh bubuyutan Alika jika di rumah

Alika menatap kakaknya dengan tatapan tidak suka. "Bisa ngga sih kak! Kalau mau masuk ketok pintu dulu kek! Ini mah main nyelusup aja kayak maling"

Arka dan Alika saling menatap. Mata mereka sama-sama melotot, Arka meniup mata Alika hingga mata Alika perih.

"Ih! Perih. Bunda!  " teriak Alika

"Tukang ngadu! Tukang ngadu! "

"Adek! Kakak! Pagi-pagi berantem terus ngga ada habisnya ya kalian! " ucap Rio ayah Alika dan Arka sekaligus istri Riri, Rio selalu pusing ketika Alika dan Arka sudah beradu mulut seketika kepalanya ingin pecah

Senja dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang