"Raf, lo ngga pulang? " tanya Alika memecahkan keheningan
Tak ada jawaban dari Rafa, Alika menyernyit. "Raf? "
"Rafa! "
"Eh-eh apa Alika? Sorry gue ngga fokus... " jawab Rafa gelagapan
Alika menyernyit. "Lo mikirin apa sih? " tanya Alika dengan helaan
"Gue... ngga mikirin apa-apa kok! " jawab Rafa gelagapan, Alika tersenyum ia tahu Rafa sedang menyembunyikan sesuatu darinya
"Oh... emang gue percaya? " ucap Alika melipat tangannya di dada memandang Rafa. Rafa pikir Alika bodoh? Dari sorot mata dan cara pengucapan Alika bisa tahu jika Rafa menyembunyikan sesuatu
"Oke! Oke! Gue bakal jujur! Gue takut... " jawab Rafa mempoutkan bibirnya yang membuat Alika gemas
"Takut? Takut kenapa?! "
"Takut kehilangan lo... "
"Ngga usah sok-sok an mau ngegombalin gue! Gue ngga bakal mem-- lo mau ngapain? " ucap Alika kaget, karena Rafa mendekatkan dirinya
"Hahaha... udah dugeun-dugeun cie... aww! Sakit yang! " ketus Rafa meringis karena lengannya di cubit oleh Alika
dibalik semua itu Alika tersenyum bahagia. Ia bahagia karena ketika ia sedang terpuruk selalu ada Rafa yang akan menghiburnya. Walau harus malu karena gombalan-gombalan yang di ucapkan Rafa.
Keheningan kembali tercipta. Rafa sibuk dengan ponselnya begitu juga dengan Alika. Lama-lama Alika bosan dengan ponselnya, tanpa sengaja Alika menatap wajah Rafa yang tampan, bulu mata yang lentik, menambah kesempurnaan di wajahnya.
"Jangan diliatin terus! Gue tahu kok, gue itu ganteng" ucap Rafa dengan senyuman
Alika menalan salivanya, ia tidak bisa jika terus menatap senyuman yang terukir indah di wajah Rafa, bisa-bisa ia pingsan disini.
"Ngga usah kepedean gitu deh! Jijik gue! "
"Emang dasar gengsi! " gumam Rafa yang masih bisa di dengar oleh Alika
"Heh! Itu kenyataan ya, gue jijik ngedengernya" bohong Alika
"Gengsinya sudah mendarah daging di tubuhnya"
Bruk!!
"Kok mulut lo kayak cewek ya, suka ngedumel terus! Apa jangan-jangan lo sebenernya cewek? " tunjuk Alika menyipitkan matanya
"Kalo gue cewek, berarti gue lesbian dong! kan gue suka sama lo... "
"udah jangan bohong terus! "
"Lik gue serius! "
"Terus gue percaya gitu? Gue butuh bukti! "
"Lik, asal lo tahu ya! Gue itu udah jatuh cinta sama lo pas pertama kita ketemu, awalnya gue kira ini cuman angin lalu doang karena lo itu cantik, seiring waktu rasa ini mulai muncul gue ngga tahu ini bakal terjadi... gue suka sama lo Alika"
Sedetik itu pun Alika membeku. Ia juga sudah mulia ada rasa kepada Rafa, apakah ia akan membuka hatinya pada Rafa? Apakah Rafa serius pada Alika?
"Lo ngga lagi bercanda kan? " tanya Alika dengan gugup
"Liat wajah gue?! Ada candaannya? Oke gue suka sama lo Alika... gue ngga tahu kalau lo bakal nanggepin ini serius atau candaan, gue juga ngga tahu kalau lo bakal nerima atau ngga, yang penting gue udah jujur sama lo gue cinta sama lo! "
"gue juga bakal jujur, gue juga udah ada rasa sama lo Raf, alasan kenapa gue suka sama lo karena lo selalu ada buat gue kalau gue lagi sedih, lo selalu coba ngehibur gue walaupun gue selalu gengsi buat jawab iya. Perlahan gue akan buka hati gur buat lo, Gue terima lo jadi pacar gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Kamu
Teen FictionALIKA NEVPRILIYA, gadis remaja cantik nan ceria, menyukai dunia Kpop dan penikmat senja. Selalu terpancar wajah kebahagian dari dirinya. Trauma kecil yang seakan menghantuinya membuat Alika jauh dari kata bermain, dan tak mempunyai teman. Alika jau...