Tempat Curhat

100 43 3
                                    

Alika sempat menolak untuk pergi ke sekolah namun Arka memasaknya untuk pergi. Akhirnya Alika pasrah dan siap-siap untuk ke sekolah, Arka mengantar adiknya ke sekolah.

Di perjalanan Alika hanya melamun menatap jalanan yang ramak dengan aktivitas orang-orang. Alika turun karena dia sudah di depan gerbang sekolahnya dan pamit kepada Arka.

Alika berjalan melewati lorong-lorong kelas, tak jarang adik kelas menyapa dengan senyuman Alika pun membalasnya dengan senyumannya yang manis.

Alika melanjutkan langkahnya menuju kelasnya yang berada di lantai dua, ia melihat kelasnya yang sudah banyak teman-temannya. Tak lupa Bella, anak itu sedang duduk di bangkunya membaca novel dan memakai earphone.

Bella yang sadar temannya sudah datang dan duduk di sampingnya mencopot earphonenya dan menyenggol bahu Alika, Alika hanya menoleh dan kembali melamun.

"Lo kenapa? Sakit? " tanya Bella. Biasanya Alika sudah mengganggunya dan menceritakan tentang Sehun Idol yang di gemarinya

Alika menggeleng. "Ngga apa-apa Bella"

Bella menaikan satu alisnya ia bingung kenapa Alika menjadi cuek seperti ini. Mungkin ada masalah pikir Bella dan memasukan novelnya ke kolong meja.

Pelajaran sedang berlangsung, sesekali Bella menatap Alika yang diam seribu bahasa. Bella dan Alika mengikuti pelajaran dengan baik hingga bel istirahat berbunyi.

"Alika? Lo kenapa dari tadi diem terus? " tanya Bella

"Ngga apa-apa Bella. " jawab Alika dengan tatapan datar

"Yaudah ke kantin yok! Bella udah laper banget! "

Alika mengangguk dan mulai melangkah duluan meninggalkan Bella yang masih di kelas. Bella pun menyusul Alika, ternyata Alika belum sampai di kantin ia sedang mengobrol dengan seseorang.

"Lik? Loh kak Reno? "

"Udah, yang penting kamu jangan lupa berdo'a ya! " ucap Reno kemudian dia pergi

Sebenarnya ada apa sih dengan Alika. Bella harus tahu ini, ia tak mungkin membiarkan Alika berlarut-larut dalam masalah.

"Alika jujur sama gue lo kenapa? "

"Gue ngga papa, lo liat kan gue sehat gini"

"Gue ngga percaya! Ada yang sembunyiin dari gue ya?! "

Alika menatap Bella dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Ia takut Bella pergi menjauhinya karena trauma Alika kembali. Bella tak tega melihat Alika yang mulai meangis ia segera memeluk Alika dan mengusap punggung Alika.

"Kalau ada masalah cerita sama gue! Ngga usah di sembunyiin, cerita ya... " ucap Bella yang berada di pundak Alika, isakan Alika mulai berkurang dan Bella melepas pelukannya dan mengajak Alika ke kantin agar bisa bercerita disana

Sampai di kantin Alika dan Bella duduk bersama tak lupa Bella memesan makanan dan minuman terlebih dahulu.

"Sekarang lo boleh cerita Lik" ucap Bella

Alika menghirup nafas dalam-dalam dan mulai bercerita tentang masa kecil yang kelam dan kejadian kemarin pulang eskul. Tak terasa Alika meneteskan air mata, Bella bangkit dari duduknya dan langsung memeluk Alika. Ia tahu betapa takut dan berat untuk menghilangkan trauma tersebut.

"Gue harap lo makin terbuka ya, gue ngga suka kalau lo mendem ini semua gue yakin trauma lo bisa hilang. Gue ini temen lo, lo bisa anggep gue ini temen curhat kita bisa tukeran cerita apa pun itu! Dan jangan lupa selalu berdo'a ama Allah"

Setelah mendengar kata-kata Bella, perasaan Alika sedikit lega. Ia sangat beruntung mempunyai teman seperti Bella yang mengerti keadaannya ia tak mau kehilangan Bella.

Senja dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang