Hilang 2

16 5 0
                                    

Brak!!

"B*****t! kemana si Alika hah?! " tanya Rafa dengan amarah yang membara

Syelia dan teman-temannya tersentak kaget, mereka sedang asyik-asyiknya bercanda tiba-tiba di gubrak oleh oknum bernama Rafa.

"Apaan sih lo! Gila ya? " jawab Syelia dengan raut wajahnya kebingungan

Rafa tersenyum. "Lo kan yang nyulik Alika? Lo mau bales dendam?! "

"Nyulik? Alika di culik, Syukurlah"

Plak!!

"Sekali lagi lo ngomong, lo udah ngga ada di bumi! " ucap Rafa, baru saja ia menampar Syelia yang membuat semua orang kaget

Syelia tersenyum sambil memegang pipinya yang panas karena tamparan yang di lontarkan oleh Rafa. "Kalau iya gue nyulik Alika, terus kenapa? "

"Lo pake nanya lagi! Ngga ada otak lo! " seru Bella

"Udah-udah! Sekarang gue tanya serius ke lo Syelia! Alika di culik sama lo atau ngga? " tanya Nando

"Ya kagak lah! Tangan gue nanti terkena najis kalau megang tangan Alika. "

"Awas aja lo sampai sakitin Alika! " tunjuk Rafa pada wajah Syelia sebelum pergi

---

Acara perpisahan sudah selesai dari setengah jam yang lalu, namun 4 orang ini masih terdiam duduk di koridor kelas.

Bella harus bilang apa pada Riri dan Rio jika Alika sampai hilang. Tidak! Tidak! Mereka pasti akan menemukan Alika sekarang juga.

"Di sekolah ini ada ruangan yang jarang di kunjungi sama orang-orang?! " tanya Rafa memecahkan keheningan

"Setahu gue ada ruangan yang dulunya di pake buat latihan nari, tapi ngga di pake lagi soalnya udah ada yang baru dan tempat itu terbengkalai" jawab Niko

"Lo tahu tempatnya dimana? "

Niko mengangguk dan bangkit dari duduknya. "Ayo sekarang kita cari Alika, apa kita nyebar aja ya? "

"Ide bagus! "

"Rafa! Lo cek ke gudang belakang! "

"Nando! Lo cek ke ruangan taman belakang! "

"Gue sama Bella ke ruangan itu! "

"Kesempatan dalam kesempitan! "

"Yoi bro! Siapa tahu bisa grepe-grepe ya-- Aww nyeri tahu Bel... " ringis Niko ketika lengannya di cubit oleh bella

"Kalau ngga ada temen lo! Gue gibeng pala lo Niko... "

"Sukurin dimarahin pacar! Enak kan? " ledek Nando

"Udah-udah! Lo pada serius ngga sih mau nyari?! "

Bella, Niko, dan Nando menunduk ketika Rafa menegurnya dengan tatapan tajamnya. Rafa bingung  kepada teman-temannya, bisa-bisanya mereka berdebat dan bercanda ketika situasi genting ini.

Mereka memutuskan untuk mulai berpencar mencari Alika. Sahutan-sahutan mereka mulai terdengar ke penjuru sekolah. Niko kesulitan membuka ruangan terbengkalai ini, karena pintunya terkunci, sementara jendela berada di atas dan tertutup.

"Gimana? Pake apa lagi? " tanya Bella dengan alis yang saling bersautan dan raut wajah bingung

Niko menggertakan giginya, ia sangat kesulitan membuka pintu ini. Sebuah ide terlintas di pikiran Niko untuk mendobrak pintu ini.

"Pintu ini bakal gue dobrak Bel, kalau lo bisa dobrak bantuin gue ayo! " pinta Niko

Bella mengangguk. "1..2..3.. Dobrak! "

Percobaan pertama gagal, pintu tak bisa di dobrak. Mereka berdua mencoba kembali namun hasilnya tetap gagal. Di percobaan ketiga mereka menghela nafas panjang, mereka berharap bisa membuka pintu ini.

"1..2..3.. dobrak! "

"Alika!!! "

---

Pusing, itu yang kini Alika rasakan. Pukulan hebat yang di layangkan oleh orang misterius itu sungguh kencang hingga Alika tak sadarkan diri. Alika merasakan traumanya kembali setelah kejadian ia di sekap tadi.

"Lik, maafin gue ya, Gara-gara gue lo kayak gini lagi... " ucap Bella di selang isakan tangisnya

Alika masih bisa mendengar ucapan Bella, ia hanya tersenyum. "Jangan pernah salahin diri lo Bel, ini salah gue sendiri kok! "

"Ngga! Ini salah gue! Gue harusnya ngga ninggalin lo Alika... "

"Bel... stop jangan salahin diri lo! Gue marah nih, " ucap Alika sambil mempoutkan bibirnya

Mata Alika beralih menatap seseorang yang sedari tadi hanya diam dan melamun tanpa berbicara sedikit pun. Pandangannya kosong, ia hanya melipatkan tangannya dan berkomat-kamit sendiri seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Lik, gue boleh pulang duluan ngga? Soalnya mak lampir udah kowar-kowar terus" ucap Nando

Alika mengangguk. "Iya boleh kok, maafin ya ngerepotin lo Nan... hati-hati ya! "

"Heh! Mak lampir siapa njir?! " tanya Niko penasaran

"Emak gue! Emang lo ngga tau sifat mak gue kayakgimana?! " jawab Nando sembari memakai hoodienya dan merapihkan rambutnya

"Dosa lo! Emak sendiri di katain mak lampir... sungguh tega kau nak... "

Nando menyernyit. "dia selalu marah terus ke gue kalau gue belum pulang"

"Nando anak mamih ternyata! " seru Niko, menistakan teman itu hal yang baik menurut dirinya sendiri

"Terserah lo deh! Gue capek berdebat sama manusia setengah jamet kayak lo! "

"Jamet manusia njir! "

Nando memutar bolanya malas, jika bukan temannya sudah dari tadi ia sleding kepalanya. Nando pamit kepada semua temannya dan melambaikan tangan sebelum ia keluar dari kamar Alika.

"Lik, gue sama Niko juga pulang ya... maafin gue ya! " ucap Bella

"Iya iya! Udah sono! nikmatin pulang berduanya ya... " jawab Alika terkekeh, Bella tersipu malu dan langsung menarik Niko keluar dari kamar Alika.

Kini hanya tersisa Alika dan Rafa. Sebenarnya Alika ingin menanyakan banyak hal pada Rafa, namun sekarang situasinya tak memungkinkan. Sesekali Alika melirik ke arah Rafa, dia hanya berdiam diri dan melamun.

"Raf, lo ngga pulang? " tanya Alika memecahkan keheningan

Tak ada jawaban dari Rafa, Alika menyernyit. "Raf? "

"Rafa! "

"Eh-eh apa Alika? Sorry gue ngga fokus... " jawab Rafa gelagapan

Alika menyernyit. "Lo mikirin apa sih? " tanya Alika dengan helaan nafas panjang

"Gue... "

Nungguin ya?
Maaf nih digantungin di chapter ini, biar makin penasaran aja sih😂lagi mikir cast buat si Nando siapa ya?? Bingung banget nihh😂jangan lupa Voment di setiap chapter ya💚
@Author jodohnya Jaemin💚

Senja dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang