"TELAH LAMA MENIKAH, INI ALASAN BIG TWO BERGABUNG!"
"SUDAH 1 TAHUN MENIKAH, ALRESCHA NERO AKAN SEGERA MENJADI AYAH"
"ALVINA DEYITA HILANG JABATAN, TERNYATA INI ALASANNYA"
"MODEL BERINISIAL A TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN CEO ARDIAZ GROUP, SELAMA INI HALU?"
Alvina menggeram tertahan membuang asal ponsel yang baru saja ia mainkan ke atas tempat tidur. Wanita itu tidak habis pikir kabar kabar mengenai hubungan mereka benar-benar secepat ini menjadi konsumsi publik.
"Harus gimana sekarang?," ungkapnya frustasi menggulung diri dalam selimut berwarna putih hitam yang ada di kamar Rescha. Selepas sarapan, Rescha pergi ke Armor Group seperti biasa setelah memberitahu Alvina tentang hal ini. Alvina pikir pria itu hanya main-main saja tapi ia salah, semuanya benar adanya. Rescha mengumumkan hubungan mereka ke publik.
Tidak berselang lama pintu kamar terdengar diketuk dari luar. Begitu ketukan ketiga terdengar, Alvina bangkit dari tidurnya berteriak 'sebentar' sembari memakai sandal rumah berwarna cokelat muda dengan aksen beruang.
"Haloo mbak Vin," sapa Aski dengan senyum lebarnya membawa kantung plastik bening. Perempuan yang mengenakan kemeja biru itu mengangkat tinggi-tinggi kantung plastik yang ia bawa di tangan kanannya.
"Rujak mbak,"
Alvina tertawa gemas. Beberapa hari yang lalu ia mengeluh pada adik iparnya ini tentang keinginannya pada makanan bercita rasa pedas masam itu. Ia tidak menyangka Aski masih mengingat keinginannya dibandingkan Rescha, Aski jauh lebih sigap dalam menangani dirinya.
"Makasih yaa Ki. Kamu gak ke kantor?," tanya Alvina menerima kantung plastik yang di ulurkan kearahnya.
"Ngantor sih mbak, tapi gak tenang kalau inget Mbak Vina. Aku yakin mas Echa gak akan inisiatif hibur-hibur begini," Aski menjelaskan dengan nada julid pada kakaknya. Alvina menggeleng pelan, hal-hal seperti ini yang membuat ia kerap diam-diam bersyukur dengan keadaan yang ia alami kini.
Dering ponsel milik Aski menyadarkan Alvina dari lamunan sesaatnya. Ia mengamati Aski yang tengah mengobrol lewat telepon, sepertinya karena alasan pekerjaan.
Mendengar obrolan Aski yang mulai serius Alvina pamit ke dapur dengan bahasa isyarat yang ditanggapi acungan ibu jari dari Aski yang juga mulai berjalan menjauhi pintu kamar Rescha.
Berjalan ke lantai bawah, Alvina tersenyum menanggapi sapaan dari beberapa maid yang sedang membersihkan ruang makan dekat dapur. Melenggang ke dapur, ia mengambil mangkuk keramik berwana putih beserta sendok perak bergegas menyiapkan makanan yang ia idam-idamkan.
"Vina makan apa?,"
Alvina tertegun menoleh mendapati Talita—ibu mertuanya yang sedang berjalan mendekat dengan senyum ramah seperti biasa. Perempuan itu ikut tersenyum, berjalan meraih tempat sampah terdekat membuang sampah plastik yang ia pegang.
"Rujak Ma, Aski bawakan untuk Vina," jawabnya mengaduk-aduk mangkuk yang ia bawa dengan senyum girang.
Talita melirik mangkuk Vina. "Boleh mama coba dulu? walaupun Aski yang bawa tapi, keselamatan kamu sama bayimu tetap yang utama" pinta Talita mengambil sendok lain. Alvina mengangguk pelan memberikan mangkuk yang ia bawa.
Setelah menyuap, Talita mengangguk pelan mengambil alih mangkuk yang semula ada di genggaman menantunya. "Terlalu pedas. Mama ambil ya, kalau kamu nekat makan mama takut morning sickness kamu tambah parah. Vina mau makan apa? Selagi Ndak pedas, mama kabulkan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Alliance With Him
RomansaAlrescha Nero Ardiaz, putra keluarga Ardiaz salah satu konglomerat di negara berkembang. Hidupnya tidak pernah tenang sejak remaja, rintangan hidup tidak pernah absen menyapanya. Demi mencapai kemakmuran hidup ia rela bekerja keras melewati lingkara...