Chapter 7

1.4K 104 86
                                    

Happy reading guys

.

.

.

.

.

.

Junhoe baru sampai di apartemennya sore hari. Ia baru saja pulang dari membuntuti Jinhwan. Sepanjang perjalan pulang, Junhoe menggerutu tak jelas dan kesal mengingat apa yang Jinhwan lakukan tadi. Pelukan, kecupan. Junhoe benar benar kesal saat mengingatnya.

Sesampainya diapartemen, Junhoe langsung menuju dapurnya dan mengambil sekaleng bir dan membawanya kekamarnya. Mengabaikan coat yang ia buang begitu saja dilantai. Sampai dikamar, ia disambut oleh si kelinci dan si jangkung, siapa lagi kalau bukan Bobby dan Chanwoo yang kini tengah bermain video game milik Junhoe. Kedua nya asik dan fokus bermain, jadi ia mengabaikan kedatangan sang pemilik apartemen. Dan Junhoe pun tak peduli. Junhoe sudah tau tabiat kedua temannya.

Cssst...

Junhoe membuka kaleng birnya dan langsung menenggaknya abis. Dengan kasar ia melempar kaleng kosong itu ke tong sampah yang ada di sudut kamarnya, dekat pintu. Hal itu membuat dentangan keras dan membuat kedua temannya terkejut hingga kalah dalam game. Junhoe sih tak peduli.

Brukk!

Junhoe membanting kencang tubuhnya keatas ranjang king size nya yang dilapisi seprei berwarna gelap.

Helaan nafas kesal lolos begitu saja dari bibir Junhoe yang kini sedang memejamkan mata dan menutup wajahnya dengan sebelah lengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helaan nafas kesal lolos begitu saja dari bibir Junhoe yang kini sedang memejamkan mata dan menutup wajahnya dengan sebelah lengannya. Membuat kedua sahabat nya yang sudah siap mengamuk karna dibuat kalah itu jadi mengurungkan niatnya. Junhoe pulang dengan keadaan sedikit kacau. Bobby dan Chanwoo pun penasaran. Ah, benar. Mengapa Junhoe uring-uringan dan sekacau itu hanya dengin melihat Jinhwan di peluk dan diberi kecupan dipucul kepala. Sudah mulai cemburu, kau Koo Junhoe.

"Yak, ada dengam mu? Dari mana saja kau?" Tanya Chanwoo membuka suara.

"Bukan urusanmu" jawab Junhoe datar, dan masih tetap pada posisinya.

"Sialan. Kami mencarimu bodoh! Appamu datang kesolahan tadi" ucap Chanwoo lagi.

"Ahjussi mencarimu, dia menghubungimu tapi dia bilang ponselmu mati." Imbuh Bobby.

Junhoe merubah posisinya menghadap kedua sahabatnya yang ada dibawah. "Ada apa dia mencariku?" Tanya Junhoe.

"Noona mu malam ini akan pulang dari jepang. Tadinya, kau diminta untuk menjemput dibandara, tapi karna ahjussi tak bertemu dengan mu, kurasa ia mengirim supir untuk menjemput" jelas Bobby.

"Lebih baik seperi itu" jawab June cuek.

Kedua sahabatnya itu mendecih. Junhoe benar-benar cuek bahkan dengan saudara sendiri. Ah ya. Junhoe sebenarnya anak tunggal. Noona yang dimaksud disini adalah noona sepupunya yang bekerja dijepang menjadi salah satu dokter kandungan yang cakap diusia nya yang masih muda.

Sang PenghiburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang