Chapter 10

1.5K 97 55
                                    

Siap siap ya, karna awal chapter ini agak agak anu. Jadi kalo ada yang ga suka dengan momen anunya ini bisa diskip aja. Ok.

Sebelumnya mon maap kalo part anunya kurang ngefeel atau gak bagus. Belum ahli soalnya. ☺️

Dan juga guys, ini 6k words lebih. Agak panjang dar biasanya

Baiklah, Happy reading guys

.

.

.

.

.

.







Flashback

Jinhwan baru saja mengisi bathupnya dengan air hangat. Ia juga menyiapkan handuk dan bathrobe baru untuk pelanggannya, Oh Sehun. Pria uang sudah membayarnya sangat mahal hanya untuk satu malam having sex dengannya juga menemani ia dan temannya minum dengan sedikit permanjaan pada kejantanan temannya tadi. Sungguh, Jinhwan tak mengerti mengapa pria tampan satu itu berani sekali menggelontorkan uang orang tuanya demi bisa having sex dan bersenang-senang bersama dirinya.

Satu buah sabun berbentuk kubus Jinhwan masukkan kedalam bathup. Dan detik itu juga permukaan bathup langsung terisi dengan busa-busa hasil larutan dari sabun tadi.

'Cekleek'

Jinhwan menolehkan kepalanya pada pintu kamar mandi yang terbuka. Sehun masuk kedalam kamar mandi dan langsung menghampiri Jinhwan. Tanpa aba aba Sehum menyerang bibir seksi Jinhwan yang semerah cerry. Bibir itu adalah candu bagi Sehun.

Tak hanya mengecup, Sehun pun mulai melumat dan menyecap bibir Jinhwan dengan brutalnya. Seolah ia tak akan pernah bisa lagi untuk menikmati bibir itu. Lumatan Sehun semakin dalam dan semakin menuntut untuk lebih jauh dalam lagi. Sehun sangat senang jika melakukan kissing dengan Jinhwan. Dari sekian banyak jalang yang sudah pernah ia cicipi, Jinhwan lah yang menurutnya ahli dalam bagian berciuman. Sehun mengakui jika Jinhwan adalah seorang good kisser.

Sekarang ini contohnya. Jinhwan begitu lihai dalam mengimbangi ciuman penuh nafsu dari Sehun. Jinhwan begitu pandai membuat siapaun pelanggannya terbuai dengan ciumannya. Ia begitu pandai dalam memuaskan nafsu orang lain, dan Jinhwan juga pandai mengatur nafas disaat melakukan kissing penuh nafsu yang menggebu.

Sehun mendorong perlahan tubuh Jinhwan kearah wastafel, lalu menyandarkan punggung mulus Jinhwan pada pinggiaran wastafel. Sehun menurunkan ciumannya keleher mulus Jinhwan. Ia menjilat, mengecup, dan menyesap kulit lehet Jinhwan. Meninggalkan beberapa tanda didasa. Puas dengan leher, Sehun kembali memporak porandakan bibir dan lidah Jinhwan. Pergulatan lidah didalam rongga mulut pun tak terhindarkan.

"Engghhhh....."

Desahan Jinhean berkali kali lolos saat Sehun mengobrak-abrik langit-langit mulutnya. Hal itu membuat sensai menggelitik yang nikmat.

Tak mau tinggal diam, kedua tangan Jinhwan pun ikut bermain. Meraba punggung dan dada atletis milik Sehun. Dengan gerakan sensual, Jinhwan menurunkan gerak tangannya kearah selatan Sehun. Sesekali ia membuat gerakan abstak dengan ujung jari telunjuknya di bawah pusar Sehun. Sungguhan, itu membuat tombak kenyal milik Sehun semakin mengeras dan menggembung besar. Sesak.

Tangan Jinhwan sudah berada tepat dipenis Sehun. Meskipun masih terhalang celana dalam, tapi Jinhwan bisa merasaka bagaimana kerasnya penis itu. Bahkan Jinhwan rasa penis itu berukuran cukup besar. Tanpa ragu ragu, Jinhwan mulai mengelus dan meremas benda itu. Membuat sang pemilik penis itu keenakan dan melenguh disela sela ciuman.

Sang PenghiburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang