once upon a time, 05

132 34 27
                                    

“sshhhh—”

minghao berkali-kali menggosokkan kedua telapak tangannya. temperatur malam ini rendah sekali. karena buru-buru, ia lupa membawa jaket ataupun mantel.




saat ini, minghao sedang berjalan kaki. tujuannya adalah rumah sang teman, jaehyun. minghao perlu meminjam beberapa bahan tulis untuk mata kuliahnya. jarak rumah keduanya tidak begitu jauh, jadi minghao memilih untuk berjalan kaki.

tapi, kok makin lama makin hangat, ya?

eh, itu kenapa ramai? ada apa?

















... ternyata kebakaran rumah.





minghao terdiam.





orang-orang sibuk menyiramkan air ke rumah yang terbakar. beberapa yang lain berusaha masuk dan berhasil membawa keluar penghuninya.





mata minghao tertuju pada laki-laki yang tengah terbatuk-batuk setelah keluar dari rumahnya.










itu jaehyun.

tunggu, jadi rumah jaehyun yang terbakar?





di sisi lain, mata minghao juga menangkap bayangan orang lain di belakangnya. posisi jaehyun memang cukup jauh dari warga, ia sedang menenangkan diri.

orang itu memakai baju berwarna putih bersih. wajahnya tak terlihat. entah karena gelap, atau bayangan, atau bahkan ia mengenakan topeng hitam.





itu ... ngapain?





orang di belakang itu mengeluarkan sebuah benda lancip bergemilau. minghao tercekat,





itu belati!





harus tolong, harus hampiri, harus teriak





tapi tidak bisa. kaki minghao beku. orang itu sudah melayangkan senjatanya.





untungnya, reaksi jaehyun cukup cepat. belati hanya menusuk pundaknya. minghao meringis ketika cairan merah menyerubungi yang jaehyun kenakan.



sesudahnya, minghao tidak ingat apa-apa lagi.













🌫












minghao mengerjapkan matanya.

badannya bersimbah keringat.




ia mimpi buruk lagi.

ONCE UPON A TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang