minghao mengedarkan pandangannya.
dimana ini?
gelap, dingin, dan berangin. minimnya pasokan cahaya membuat laki-laki keturunan tiongkok itu tidak dapat melihat apapun.
kakinya yang melangkah ragu malah tersandung dan membuatnya duduk berlutut. minghao meringis. betisnya yang sebulan lalu sempat membiru tanpa adanya kejelasan alasan, terasa lagi sakitnya.
sudut matanya menangkap sebuah pergerakan di sisi kanannya. minghao menatap waspada, sibuk menyipitkan mata, berusaha memperjelas penglihatannya di tengah lautan gulita. ia bangun perlahan, mundur sedikit demi sedikit.
minghao kelewat mundur sampai tidak sadar ia sudah di ujung jalan. sebuah jurang.
ia jatuh bebas. kepalanya terbentur kayu lembab namun keras. sesampainya di dasar jurang, badannya menimpa lengan kanan yang tertusuk dedurian kecil. kakinya baik-baik saja, tapi sepatu vans mahal yang dibanggakan terlepas begitu saja.
🌫
napas minghao menderu. tangannya gemetar meraih segelas air. ia meminumnya perlahan.
mimpi buruk. minghao baru saja mengalami mimpi buruk. benar-benar buruk. ia sampai terjatuh dari ranjangnya.
sekarang kepalanya pening dan lengan kanannya perih luar biasa.
