once upon a time, 10

94 31 18
                                    

"minghao, apa kabar?"





yang ditanya tersenyum kecut, "menurut ngana gimana, seokmin?"

"maaf, cuma basa-basi." balas seokmin sambil tertawa pelan.

"gak dateng di pemakaman yugyeom dan gak muncul di grup, kita pikir lo marah." timpal mingyu.

"enggak, lah." minghao menopang dagunya, "jadi kita tinggal berlima?"





hening sejenak.





"sebenernya ada apa, sih. astaga, gue gak ngerti apa-apa." seokmin berujar lemas disahut anggukan eunwoo.






minghao terdiam.

kalau dipikir-pikir, hanya mereka berdua yang belum muncul di mimpinya.






jangan sampai.





"sumpah, kantong mata lu gede banget." ujar jaehyun, "rambut sama muka lu juga nggak banget, hao."

"gak usah face-shamming, mas ganteng."

"beneran kacau tapi, bung."















upacara pemakaman junhoe usai.





minghao dan yang lainnya juga sudah berkunjung ke makam yugyeom. hanya minghao yang mendekat ke pusara, yang lain menunggu.




membiarkan anak itu berbicara ke temannya.





"udah?" mingyu menoleh, "aduh bre lu nangis? cup, cup, cup. ini minum dulu." ujarnya sambil memberikan botol air ke minghao yang baru masuk ke mobil.





minghao meletakkan jemari kanannya di atas dahi, berusaha menutupi matanya yang memerah.





mobil hening.





"minghao, kalo ada sesuatu, cerita aja ke kita-kita. jangan dipendem, ya." perkataan jaehyun membuyarkan sejenak keheningan.





karena setelah itu, hening lagi.

minghao masih menutupi wajahnya, dan yang lain masih terdiam dalam pikiran masing-masing.





"gue gak apa, kok." ujar minghao kemudian. ia menerima botol air dari mingyu dan meneguknya perlahan.

"boleh sambil jalan? ada yang mau gue tanyain." lanjutnya.

"oh, oke."

















"junhoe meninggal karena apa?"

ONCE UPON A TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang